Complicated

13 0 0
                                    

Jadwal terakhir hari ini adalah tes vokal untuk lagu utama dialbum baru kita. Aku tidak fokus selama berlatih, itu nampak jelas dimata pelatihan vokal ku. Setiap kali kami berlatih vokal, kami dibagi 2 tim, yaitu tim vocalis dan tim rapper. Tim vokalis terdiri dari aku, Bima, Jo, dan Biyan, sedangkan tim rapper terdiri dari Yuta, Wiga dan Ray. Jujur menurut aku, Yuta merupakan rapper terbaik, karena dia memiliki suara bass dan selalu stabil meskipun harus menari dan mengeluarkan kata-kata cepat didalam sebuah nada.

Saat ini memang fokusku terpecah karena ponselku terus berbunyi dan mendapatkan telepon dari nomer tak dikenal. Aturan saat latihan vocal memang tidak boleh membunyikan ponsel, kecuali jika pelatih menyuruh kita untuk menggunakannya. Aku mencoba untuk mengubah mode menjadi senyap agar suaranya tidak terdengar saat kita sedang berlatih. Lalu, aku mendengar Jo sedikit menyindirku

"ganggu banget sih, ngerusak konsentrasi aja. Udah tahu kalo latihan gak boleh bunyiin ponsel" ucapnya ketus.

Biasanya tak pernah ada yang menelepon ponselku, kecuali jika memang ada hal yang benar-benar penting. Yuta, Bima, Jo, Wiga, Ray, Biyan adalah orang yang sering meneleponku, itupun jika kami sedang tidak bersama. Tapi aku yakin bukan mereka, karena mereka tahu aturan saat berlatih vocal. Kak David dan kak Sena juga sedang bersama kita sekarang. Jeni akan mengirim pesan kepadaku terlebih dahulu sebelum dia meneleponku, karena dia menunggu konfrimasiku saat aku sedang tidak sibuk. Reva? Tapi kenapa ia menggunakan nomer baru? Atau pak Hitman lah yang meneleponku? Kurasa pak Hitman tidak mungkin mengubah nomer ponselnya yang sudah ia pakai sejak 15 tahun yang lalu. Entahlah, aku akan cek setelah latihanku selesai.

"Rafin, kenapa kayak gak fokus gitu hari ini?" tanya pelatihku.

"enggak, aku fokus kok dari tadi" jawabku mengelak.

"yaudah, kalian mungkin capek, sekarang kita istirahat dulu 15 menit, setelah itu saya akan kembali keruangan ini dan kalian harus udah bisa menyanyikan semua part nya" ucap pelatihku yang kemudian pergi meninggalkan ruang latihan. Sekarang tinggal aku, Bima, Jo dan Biyan yang berada di ruang latihan. Aku membolak balik kertas yang ada ditanganku, aku ingin mengulang beberapa materi hari ini dan berlatih dari awal part ku.

"fokus Fin, fokus" ucapku dalam hati.

Aku memang saat itu sedang memandang tulisan yang ada dikertasku, namun pikiranku entah kemana.

"aku kekamar mandi dulu ya" ucap Biyan, yang kemudian keluar ruangan.

Beberapa saat kemudian, aku menyadari Bima berjalan didepanku dan pergi meninggalkan ruangan. Sekarang tinggalah aku dan Jo yang ada diruangan ini, benar-benar canggung tak seperti biasanya, namun aku bisa melihat dengan pasti bahwa Jo masih sibuk memahami beberapa nada yang harus ia nyanyikan. Aku pun mengumpulkan semua keberanianku untuk berbicara kepada Jo.

"Jo, ada beberapa hal yang pengen aku omongin" ucapku. Namun Jo tidak merespon dan masih fokus membaca tulisan dikertasnya.

"Jo, aku mohon dengerin aku, kali ini aja" pintaku. Namun Jo masih tidak mempedulikanku.

"aku gak ada apa-apa sama Reva, waktu itu aku gak tau kalo kak David janjian sama kak Icha direstoran yang sama buat makan siang....."

"brisik banget sih, gak liat apa aku lagi latihan?" ucap Jo yang masih dengan nada ketus.

"dengerin aku dulu, aku gak bakal bisa fokus latihan kalo kondisi kita kayak gini" ucapku.

Jo bergerak seperti mencari sesuatu didalam tasnya, kemudian ia mengeluarkan headset yang kemudian dimasang dikedua telinganya.

"Jo aku gak akan biyarin kamu terus-terusan salah paham kayak gini, sampe kapan kamu mau kayak gini terus, kalo kamu gak mau dengerin penjelasan aku, sama aja kamu bakalan terus salah paham sama aku" ucapku dengan nada sedikit tinggi, aku sudah hilang kesabaran melihat sikap Jo.

PERSONAWhere stories live. Discover now