Explanation

10 0 0
                                    

 "yang pas kalian tidur diruang latihan vocal. Malem itu aku gak bisa tidur, bahuku bener-bener sakit banget. Aku pergi keruang obat, aku cari obat pereda sakit, tapi gak ketemu. Terus pas keluar ruangan aku gak sengaja ketemu Jo, aku tanya dia tahu gak obat pereda sakit dimana, tapi dia gak respon. Terus beberapa menit kemudian ada yang ketuk-ketuk pintu kamar ku. Gak ada orang sih, adanya cuman plastik apotik yang isinya obat pereda sakit. Paginya, aku tahu dia keluar pake mobil manager" ucapku.

"itu bukan karna aku peduli, karna emang aku orangnya tanggung jawab. Aku tahu itu cidera dibahu kamu gara-gara ulahku kan. Jadi aku harus tanggung jawab sama apa yang aku lakuin. Aku ngerasa bersalah aja. Maaf." ucap Jo.

"jadi, Rafin cidera gara-gara kamu?" tanya Ray.

"aku gak sengaja dorong dia" ucap Jo memberi pengakuan.

"hah, aku gak habis fikir ya, kejadian kayak gini bisa-bisanya cuman kalian yang tahu" ucap Wiga yang nampak kaget dengan pernyataan Jo.

Yuta menghela nafas panjang, lalu berkata "jadi semuanya udah clear kan?".

Bima masih terus tertunduk, aku menengok kearahnya dan melihat setetes air jatuh dari matanya.

"kenapa kalian gak bilang dari dulu sih, aku kan jadinya salah paham gini" ucap Bima sembari menyeka air matanya.

"semuanya udah terlanjur terjadi, gak usah disesali, jadiin ini pelajaran buat kita" ucap Ray.

"fans udah terlanjur kecewa sama kita, terutama aku" ucap Bima.

"kita coba dulu minta maaf kemeraka. Udah tenang aja, setiap masalah pasti ada penyelesaiannya" ucap Ray.

"betul" ucapku, sembari memberi senyum merekah kepada mereka. Aku sangat lega karna kami sama-sama mengakui kesalahan kami. Aku harap semuanya akan baik-baik saja kedepannya.

"ada apa nih? Kok Bima nangis?" tanya kak David yang baru saja memasuki ruang meeting bersama kak Sena.

"bagus deh kalo kalian udah baikan" ucap kak Sena sembari memberikan sendikit senyum dibibirnya.

"tahu darimana?" tanya Biyan.

"hei, emangnya aku baru kemarin kenal sama kalian. Kalo udah ada satu yang nangis-nangis gini, berarti kalian udah baikan" ucap kak David.

"aku takut fans kita pergi gara-gara aku" ucap Bima yang masih terus menangis.

"Bim, udah. Nangis gak akan nyelesain masalah" ucap Yuta. "mendingan sekarang kita mikirin gimana caranya biar fans kita gak kecewa lagi sama kita" lanjutnya.

"pak Hitman udah bikin penyelesaian kok buat kalian" ucap kak Sena.

"apa?" tanya Biyan.

"ini ada beberapa jadwal varityshow buat kalian" jawab kak David.

"beberapa jadwal varityshow? Bukannya 2 hari lagi kita harus pergi ke thailand buat tour konser sama syuting video klip?" tanya Yuta.

"masih ada waktu dua hari kan? Hari ini ada jadwal varity show kok buat kalian" ucap kak David.

"oh iya, ini surat perpanjangan kontrak kalian di BT25" ucap kak Sena sembari membagikan stopmap merah kepada kami. Aku memandangi stopmap merah yang sudah ada dimejaku. Berlahan aku membukanya dan menyimaknya. Untuk orang yang memiliki impian menjadi idol, pasti akan senang mendapatkan surat perpanjangan kontrak seperti ini, tapi tidak dengan aku. Bukan impian, yang ada hanya siksa batin yang terus menghantuiku setiap hari. Aku sangat bimbang memikirkan suatu hal yang mengganjal dipikiranku.

"pak Hitman ada di ruangan?" tanyaku.

"ada" ucap kak Sena singkat.

"sekarang aku bakal bacain jadwal buat kalian. Hari ini kalian ada live buat ngucapin permintaan maaf kepada fans. Kalian harus bikin alesan sedemikian rupa biar fans gak tahu soal masalah yang kalian alami. Live sebentar sih, palingan cuman satu jam. Terus Jo, sama Bima harus selfi bareng dan upload di sosial media biar fans tahu kalo kalian lagi gak terlibat masalah apapun" lanjut kak Sena. Terus kita langsung syuting idol room, sampe jam 3 sore. Jo, Rafin ada reality show sibling goals, kalian harus syuting di bali. Wiga sama Ray, jadi bintang tamu I can see your voice, Yuta Bima, Biyan ke acara happy together. Besok paginya, Bima, sama Ray syuting acara master key jam 4 pagi. Kita berangkat kethailandnya pisah ya, Jo sama Rafin pake airport yang ada di bali, yang lain dari jakarta, kalian berdua tetap syuting sampe ke tailand" ucap kak Sena sembari memandangku dan Jo.

PERSONAWhere stories live. Discover now