Recognition

12 0 0
                                    

 Tepat pukul 7 pagi, aku dan Jo keluar dari hotel bersama tim yang lain, salah satu tangan kami sudah menggenggam self kamera untuk syuting hari ini. Syuting hari ini dimulai sejak kami bangun tidur, kemudian kami akan mengunjungi salah satu wahana wisata terkenal yang ada di Bali. Aku dan Jo nampak sangat enjoy dalam melakukan syuting, karna kami tidak ingin mengecewakan fans, aku dan Jo ingin para fans puas dengan penampilan kami di varity show ini. Ada 3 wahana yang kami kunjungi hari ini, sangat melelahkan, tapi juga sangat menyenangkan, karna aku bisa kembali akrab dengan Jo, setelah konflik kita yang baru saja terselesaikan kemarin.

Syuting hari ini selesai pukul 8 malam, kami kembali kehotel, dan kamera masih tetap berada ditangan kami.

"kapan aku bisa matiin kameranya?" tanya Jo kepada salah satu Tim produksi.

"setelah kalian masuk kekamar kalian, lakukan closing, dan matikan kameranya" jawab salah satu Tim yang berjalan didekat Jo.

Aku dan Jo berjalan beriringan untuk menuju kekamar hotel kami, setelah itu kami mengucapkan salam penutup untuk para fans. Hal ini menandakan jika syuting kami hari ini telah usai. Besok syuting hari terakhir, dapat dipastikan aku akan lebih bersemangat. Dimoment terakhirku bersama BT25, aku ingin meninggalkan kesan yang baik kepada para fans.

Aku mematikan self kamera yang sedari tadi pagi berada ditangan kananku, kemudian aku meletakkannya diatas meja, tepatnya disamping self kamera milik Jo.

"Jo, aku balik kekamar dulu ya" ucapku berpamitan.

"oke. Oh iya, nanti aku keluar bentar cari udara segar, kamu mau ikut gak?" tanya Jo.

"kemana?" tanyaku.

"ke supercafe, disana kalo malem pemandangannya bagus loh" ucap Jo.

"sama kak David?" tanyaku lagi.

"enggak, aku mau ketemuan sama temen SMA, dia kerja di cafe itu" jawab Jo.

"kayaknya aku malem ini mau dihotel aja deh Jo, agak capek hari ini" ucapku.

"oh yaudah kamu istirahat aja" pesan Jo.

"oke" ucapku yang kemudian meninggalkan kamar Jo.

Aku kembali kekamar untuk membersihkan tubuhku, malam ini aku berencana untuk tidur lebih awal, karna sangat jarang jadwalku bisa selesai seawal ini. Usai mandi, saat aku sedang berganti pakaian, aku mendengar beberapa pesan masuk kedalam ponselku.

"heei, cepat kekamarku, ada balkon yang pemandangannya sangat luar biasa" - Kak David

"aku ingin tidur" - Aku.

"kamu akan sangat menyesal jika tidak melihat pemandangan disini" - Kak David.

"ya, 5 menit lagi aku kesana" - Aku.

Kak David memaksaku untuk melihat pemandangan dari dalam kamarnya, aku akan sangat kecewa jika saat aku kesana, pemandangan yang aku lihat biasa saja, tapi aku akan sangat menyesal jika ternyata pemandangannya sangat indah, namun aku melewatkannya.

"ting tong,,, tingtong~" bunyi bel kamar kak David yang aku bunyikan dari balik pintu. Tak lama kemudian kak David membuka pintunya dan segera mempersilahkan aku masuk. Ia segera membawaku kebalkon kamarnya. Balkonnya cukup luas, terdapat dua kursi yang saling menghadap dan satu meja yang berada diantara dua kursi.

"loh, kok kamar kak David ada teras balkonnya" ucapku yang nampak kagum melihatnya.

"iya dong, kita dikasih dua kamar biasa sama satu kamar VIP, jadi daripada nanti kalian iri, jadi yang VIP ini aku jadiin kamar aku aja. Duduk sini, lihat kesana, baguskan" ucap kak David sembari menunjuk kearah laut. Air laut yang hitam, bulan yang melingkar sempurna, ditemani oleh banyak gemerlap bintang. Ini merupakan pemandangan sempurna yang tidak pernah aku lihat sebelumnya.

PERSONAWhere stories live. Discover now