Bab X

281 38 6
                                    

Budayakan menekan tombol 🌟 sebelum membaca

   Dan beri komentar di kolom 💬 untuk memberi kritik dan sarannya.

Happy reading~

****

Gerant menghampiri Alan yang kini pasti tengah diruangannya, ia melihat sang kapten kini tengah berguling di sofa sambil memejamkan mata, senyum jahil keluar dari pria itu.

"Ada apa?" tanya Alan membuat Gerant kecewa, baru saja ia ingin mengagetkan pria itu malah ketahuan lagi.

"Tuh ada pesanan dari Bu Bos untuk lo, gue letak dalam mobil lo, tadi sih memang di suruh gitu," ucap Gerant.

"Bagus, jangan lupa nanti sore, saya pergi dulu," ucap Alan datar langsung berlalu pergi.

"Dih gitu mulu, dia kenapa sih," ucap Gerant kesal sambil keluar dari ruangan Alan.

    Alan memasuki mobilnya, ia melihat rantang makanan. Ia tersenyum kala mengingat ucapannya pada Felicia beberapa minggu yang lalu kalau ia sangat ingin memakan masakan gadis itu.

   Kalau Alan ingat-ingat dari sifat gadis itu pasti di sini ia membawa sebuah pesan bukan?

    Alan menghidupkan mobilnya lalu menjalankan mobil tersebut, mata Alan fokus kejalan raya, mata biru malam itu memandang tajam dengan waspada ke sekitarnya.

"Dani siapa saja yang ikut?" tanya Alan dingin ketika alat komunikasinya tersambung pada anak buahnya itu.

"Aku, Ilario, Pradipta, Dandi, Rada, Ephraim, Alter, Abel, Siska dan Agna, seperti yang Anda perintahkan, orang-orang terbaik Black Dragon yang akan pergi," jawab Dani.

   Alan langsung mematikan sambungannya membuat Dani di sebrang sana menjadi kesal, Alan menghembuskan napasnya, Black Dragon kembali beraksi? Ini akan menjadi awal segalanya.

   Mobil Alan memasuki perkarangan mansion mewah itu, mansion yang baru selesai beberapa bulan yang lalu, harganya jangan ditanya bagi Alan harganya adalah hal kecil, entah bagi orang lain.

    Alan keluar dari dalam mobil sambil membawa rantang titipan Felicia, ia berjalan masuk dan membuka pintu mansion itu.

   Mansion itu tampak rapi dan mewah, barang-barang tertata walau tak pernah dihuni, bukan tidak pernah hanya saja Alan jarang ada di sana dan pekerjapun hanya satpam yang ada di depan rumah dan beberapa pembantu yang hanya datang pada siang harinya saja.

   Suara gongongan anjing tidak lebih tepatnya seperti serigala terdengar saat Alan tambah masuk kedalam, seekor anjing yang tampak seperti huski itu menghampiri Alan, tapi percaya atau tidak ia bukan lah anjing melainkan seekor serigala, ya serigala, serigala yang di temuinya beberapa tahun yang lalu kalau ia tak salah saat ia berumur 7 tahun, serigala yang merupakan hewan milik Black Dragon dan itu hewannya.

"Hai Dexter bagaimana kabarmu?" tanya Alan pada serigala dengan bulu berwarna hitam itu.

   Serigala bernama Dexter itu menjawab dengan gerakan, ia sangat jinak jika didekat Alan, seperti anjing namun jika dengan orang lain sikap buas serigalanya keluar apalagi jika ada perintah dari Alan untuk menghabisi orang ia siap melakukannya.

"Dexter hari ini kau akan mendapatkan santapan lezat," ucap Alan membuat mata serigala itu menyalang, ia sudah lama menunggu ini semua.

Action Of A Panther [✔️]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz