Bab XVI

238 26 0
                                    

Markas Black Dragon....

Semua anggota Black Dragon berkumpul baik itu yang muda ataupun tua, singel ataupun yang punya pasangan, pendek ataupun tinggi, kurus ataupun gemuk, cantik ataupun ganteng [Gak ada kata jelek karena di Black Dragon gak ada yang jelek:-) ], mereka semua siap mendengar arahan dari sang pimpinan yang kini tengah duduk dengan angkuhnya di kursi kebesarannya.

"Kalian telah mendengar tugasnyakan?" tanya Alan.

"Yes Sir! Kami siap bertugas!" seru mereka semua dengan sigap.

"Bagus, Ilario," panggil Alan.

"Ya Tuan, seperti yang telah Anda tekankan beberapa hari yang lalu, akan ada tiga kelompok yang pergi di sini, satu mengikuti Anda untuk menghancurkan Black Sneke, kelompok 2 menghancurkan kelompok Wolf Silver, Blood Moon dan Lion. Sedangkan kelompok ketiga akan menghancurkan Night Shadow, Werewolf dan Dark Devil," ucap Ilario.

    Alan terdiam sejenak ia memandang seluruh anggota yang dipimpinnya, sebenarnya ia memiliki rencana lain. Alan mengangkat alisnya bingung ia juga merasa kesal ketika tak melihat salah satu anggota yang akan ia masukan dalam rencananya.

"Di mana Ryna?" tanya Alan saat tak melihat wanita itu.

"Ryna? Ryna mana Di?" tanya Dani pada Dion.

"Rynaya hadir!" seru Ryna datang dengan napas ngos-ngosan.

"Kamu tau hari ini kita mau apakan?" tanya Alan dingin pada Ryna membuat Ryna menjadi takut.

"T-tau pimpinan, tapi Anda tadi menyuruh saya nyelesaikan misi dengan Arya," ucap Ryna dengan cepat memberikan alasan dia terlambat.

"K-kamu sama Arya? Dari tadi?" tanya Dion sambil memandangi kekasihnya tak percaya.

"Wah lo salah besar Di, kok lo sengaja bikin celah pebinor masuk sih? Ryna direbut lo nanti nyesal loh," ucap Dani sambil tertawa.

"Diam!" seru Alan membuat ruangan hening seketika.

"Ilario bagi enam kelompok mafia itu nenjadi tiga, utus tiga tim itu untuk membawa pimpinan mafia itu kehadapanku," ucap Alan memerintah.

"Ta-tapi Tuan, bagaimana dengan Black Sneke?" tanya Ilario.

Alan yang sedari tadi menopang dagu dengan tangannya, ia menyeringai membuatnya tampak menyeramkan bagi orang yang melihatnya.

"Dion hubungi Gerant, Kevin dan Edsel kalian ikut ditambah Ryna dan Dani," ucap Alan membuat Ryna dan Dani merinding seketika mendengar nama mereka di sebut oleh pimpinan mereka itu.

"G- ah Saya juga ikut?" tanya Dani yang hanya dibalas pandangan dingin dari Alan.

"I-ini bukan hukumankan?" tanya Ryna berbisik.

"Kalian memilih dimakan Dexter?" tanya Alan sambil mengelus kepala Dexter yang memandang Ryna dan Dani penuh nafsu makan, kompak keduanya mengelengkan kepala.

"Aku ingin menguji seberapa bergunanya kalian," ucap Alan.

"Tuan saya sudah menelpon Gerant, Kevin dan Edsel!" seru Dion semangat.

Alan tersenyum miring, "setidaklah contohlah Dion yang selalu positif walau dia tau akhirnya bisa saja buruk," ucap Alan ntah mengapa membuat Dion kembali merinding, ia merasakan firsat buruk.

"Hallo! Hai! Ada yang butuh jasa?" tanya Gerant yang datang begitu saja dengan ceria.

Alan berdiri, sebuah kunci mobil terlempar kearah Gerant membuat Gerant refleks menangkap kunci itu memandang bingung pada Alan, "Ini kunci apa?" tanya Gerant.

Action Of A Panther [✔️]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن