41.

801 50 1
                                    

"Assalamualikum" Salam Akha

Ia sudah berada di depan rumah Alzhea

"Waalaikumsalam eh, nak kafkha kan ya?" Tanya Bunda Alzhea

Akha langsung mencium tangan Bunda Alzhea

"Mau jalan jalan ya? Yaudah masuk dulu" Ucap Bunda Alzhea. Akha mengikuti Bunda Alzhea dari belakang untuk masuk

"Duduk dulu ya. Tante panggilin Alzhea nya dulu ya" Akha tersenyum lalu duduk

"Ngapain lo kesini?" Bang Zhain menghampiri Akha

"Ngapel lah, emang lo jomblo" Ucap Akha sedikit tersenyum miring

"Wah kurang Ajar nih bocah!" Ujar Zhain

"Lah kenyataan kan? "

"Iya juga sih" Ucap Zhain

"Hahahah" Tawa Akha pecah

"Anjing gua di begoin sama bocah, udah lah males!" Ucap Zhain setelah sadar lalu pergi ke kamar nya

"Ayo kaf!" Ucap Alzhea

***

"Mau beli apa?" Tanya Akha pada Alzhea setelah masuk ke sebuah toko buku

"Hm kesana aja yu" ajak Alzhea, Akha hanya mengikutinya

"Cerita nya bagusan mana?" Tanya Alzhea dengan menujukan 2 buku

"Yang ini" Ucap Akha setelah membaca bagian belakang nya

"Mahal ah!" Ucap Alzhea lalu membalikan kedua nya, lalu Alzhea pergi lagi menuju tempat lain.

Selamat 45 menit Alzhea hanya putar putar saja di toko buku tersebut, ia ingin membeli 2 buku saja. Namun tak ada yang cocok. Akha hanya menghela nafas

"Nah ini aja deh" Ucap Alzhea mengambil pilihan 2 buku yang di pilih pertama.

Akha menatap tajam Alzhea, gila aja 45 menit muter muter, pilihan nya yang pertama?

"Kenapa? Mau protes?" Tanya Alzhea sedikit judes

Akha menggeleng, lalu mereka berjalan ke kasir.

"Mau kemana lagi?" Tanya Akha saat mereka keluar dari toko buku

"Hm mau nonton nggak?" Tanya Alzhea

Akha melihat jam yang melingkari tangan nya yang menunjukan pukul 4 sore.

"Boleh ayo" Ajak Akha

Mereka berdua berjalan menuju salah satu bioskop yang terdekat.

"Mau nonton apa?" Tanya Alzhea

"Apa aja" jujur Akha pertama kali ke bioskop, ia sangat malas ke tempat ramai seperti ini.

"Oke, mbak! Flim ini 2 ya" Alzhe memasan tiket flim yang lagi trending saat ini.

***

Akha saat ini sedang berada di markas setelah hari kemaren menghabiskan waktu dengan Alzhea.

Akha sedang bersiap siap untuk bertemu musuh nya Exel.

"Ketua sendiri kesana?" Tanya devan

"Hm" Akha hanya berdehem

"Bagaimana jika angry Blood mengkroyok ketua?" Tanya Devan

"Saya lawan. Jika musuh banyak saya akan menghubungi kalian" Ujar Akha

"Baiklah"

Akha sudah pergi menggunakan Motor nya. Jangan lupa Akha memakai topeng yang berlambang naga, dan jubah kebanggan nya.

25 menit akha sampai di lokasi janjian bertemu dengan Exel.

Akha menuruni motor nya lalu berjalan masuk ke pabrik bekas dengan santai.

"Selamat datang tuan affa" Ujar Exel-yang tak lain Adit.  yang duduk sendirian di salah satu ruangan

"Hm" Akha berdehem, lalu mendekat pada Adit.

"Ada apa?" Tanya Akha to the point

"Saya ingin tahu maksud perkataan waktu itu" Ujar Adit

"Perkataan apa?"

"Perkataan jika Papah saya telah di perbudak" Akha mengangguk mengerti

"Jadi apa yang ingin kamu tau?" Tanya Akha

"Tolong jelaskan semua nya. Dan benar jika Mahesa telah memperbudak papah saya?" Tanya Exel

"Benar. Dan mahesa telah membuat saya seperti ini!" Ucap Akha

adit mengerit bingung
"Kenapa? Apa anda ada hubungan nya dengan Keluarga Athafariz?" Tanya Adit

Akha terdiam
"Benar, saya termasuk keluarga Athafariz" Adit terkejut

"Nggak mungkin kan?!"

Akha terkekeh
"Tak apa jika tak percaya" Ucap Akha

"Tidak ada yang ingin bicarakan lagi? Kalau gitu saya pamit" Tanya Akha

"Bentar. Saya ingin minta maaf atas nama papah saya yang telah membunuh ibu mu dan mengahancurkan Keluarga mu. Maaf" Adit meminta maaf

"Kau tak salah! Yang salah mahesa, dan Papah mu! Saya sudah maafkan papah mu, karena saya udah berhasil membunuh nya" Ujar Akha

"Terimakasih saya tak akan marah lagi tentang anda membunuh Papah saya. Namun apakah anda sudah menemukan Mahesa? Saya dapat berita jika rumah dan istri anak nya terbakar hangus oleh api" Ucap Adit

"Saya sudah tau. Karena saya yang melakukan nya" Ucap Akha santai

Adit tak terlalu kaget, karena ia sudah menduga nya.

"Apakah kita boleh berkerja sama untuk menghancurkan Mahesa? Saya ingin ikut campur untuk membunuh nya" Ujar Adit

"Hmm, silakan saja. Tapi jika anda memiliki niat buruk saya tak segan segan membunuh mu lebih kejam" Ucap Akha lalu pergi meninggalkan Adit

***

"Bagaimana?" Akha yang baru saja sampai di markas langsung di sambut pertanyaan oleh Devan.

"Biasa aja. Hanya menanyakan hal dikit lah" Ucap Akha

"Ouh iya, bagaiman pak tua itu? Sudah sadar?" Tanya Akha

"Sudah, ia baru makan setelah seharian kemarin pingsan" Ucap Devan

"Ck lemah"

"Mau balik nggak lo?" Tanya Devan

"Balik ayo bang, capek gua. Besok sekolah juga gua" Ucap Akha

Devan mengangguk lalu berjalan menuju mobil di ikuti Akha.

Mereka berjalan menuju rumah.

"Dari mana saja kalian? Pulanh selalu malam. Jarang di rumah" Afrian menatap tajam kedua anak nya

"Hm a-anu hmm" Devan gugup dan melihat Akha yang santai.

"Habis kumpul sama temen aja kok yah" Ujar Akha

"Kumpul sama temen barengan?"

"Ya kan kita satu geng yah" Ucap Akha lagi

Afrian mengangguk lalu mereka masuk semua

-----

Adit udah mau damai nihhh

Jangan lupa vote

DARKNESS WORLD {END} Where stories live. Discover now