DUAPULUHTIGA

818K 74.4K 4K
                                    



( HARI LIBUR KE-2 ALIZA )

Sudah 4 jam Aliza hanya duduk sembari menonton tv. Ditemani beberapa cemilan, scroll tiktok dan beberapa aplikasi lain. Hari liburnya terasa membosankan, karena Kinaan yang mendadak ada panggilan dari asrama untuk menjadi pembawa acara disalah satu panti dan akan pulang menjelang maghrib.

Merasa bosan Aliza memilih untuk jalan jalan keluar saja. Ia bersiap menuju kamar, berdadan sedikit. Lalu memesan sebuah aplikasi ojek onlen untuk mengantarnya ketempat tujuan.

Aliza memutuskan untuk berbelanja, jadi ia pergi ke mall. Berjalan seorang diri, dengan hijab biru dongker. Tujuan pertamanya adalah berbelanja sedikit baju terusan, untuk ia pakai jika berada didalam rumah. Aliza tidak memberitahu Kinaan, karena takut menggangu pria itu.

Sebagai remaja pada umumnya, Aliza memotret tempat ia berada. Memasukkannya kedalam status instagram, lalu mempostingnya tanpa caption. Ia kembali memasukkan ponselnya kedalam ransel kecil yang ia bawa.

Beberapa menit setelah berbelanja, Aliza ingin menghibur diri dengan mencoba bermain ditempat bermain. Aliza tersenyum senang, mendapati banyaknya mainan disana. Ia membeli tiket lalu segera mencoba beberapa permainan disana. Mulai dari bianglala, lempar basket, tangkap boneka, kuda kudaan, dance vidio games, dan mobil mobilan, tidak lupa ia juga mengambil gambar di foto box.

Setelah hampir 3 jam bermain, dan tubuh Aliza terasa cukup lelah. Ia ingin membeli makanan, tapi matanya teralihkan saat melihat satu permainan yang menarik perhatiannya. Tertulis disana Labirin Cermin. Aliza mendekat kesana, ingin mencoba bermain. Ia mencari penjaga disana, tapi sudah menunggu cukup lama ia tak menemukan si penjaga. Tanpa Ragu Aliza memasuki ruangan yang dimana hanya berisi pantulan dirinya dari setiap cermin.

Aliza berjalan pelan, menyusuri koridor koridor yang akan menemukannya pada jalan keluar disana.

"Jika berhasil keluar, maka akan mendapat gratis 3 boneka semau anda" tuturnya saat membaca sebuah kertas menempel disalah satu cermin.

Aliza mengukir senyum, merasa semangat. Lalu melanjutkan untuk menemui jalan keluar. Ia mencoba memasuki beberapa lorong lorong disana. Tapi selalu saja ia tak menemui jalan keluar. Padahal setaunya, ruangan ini dari luar terlihat kecil. Lalu kenapa saat ia masuk, terasa rumit.

Merasa kepalanya berputar, Aliza segera duduk bersandar disalah satu cermin. Dipantulan cermin terlihat dirinya yang tampak sangat penat. Bibir yang tadinya bewarna merah muda, berganti menjadi pucat pasi. Perutnya terasa kosong, maag nya sudah kambuh karena ia telat makan seharian. Ia hanya makan cemilan, terlalu asik menonton hingga lupa makan nasi.

Saat menatap kembali cermin, terlihat kelibat seseorang dengan pakaian serba putih. Membuat bulu kuduk Aliza seketika bergidik ngeri. Suasana terasa hampa, ia membuka ponselnya. Ternyata sudah jam setengah 7, ia melewatkan sholat maghrib. Merasa takut karena dari tadi seperti ada yang mengawasi gerak-gerik dirinya. Aliza mencoba menenangkan diri, ia tidak boleh takut.

Aliza melirik kanan kiri,takut sesuatu menipa dirinya.

Tok...tok...tok...

Aliza terpengarah mendengar ketukan itu. Ia mencoba membulatkan matanya, memperhatikan sekitar.
Dan seseorang mendekat kearahnya, dengan senyum seringai. Aliza menatap tak percaya, tenyata orang didepannya adalah Zero. Kelibat yang tadi Ia lihat itu adalah bayangan Zero.

Santri Pilihan Bunda [ SUDAH TERBIT & TERSEDIA DI GRAMEDIA ]Where stories live. Discover now