ENAMPULUHSATU

1M 73.9K 54.5K
                                    



Aliza duduk diteras kamarnya, ditemani bulan, bintang, tapi tidak lagi dengan Kinaan. Ia merindukan pria itu, cerita hangatnya, lelucon kecilnya, tawa manisnya. Aliza merindukan itu semua.

Malam ini terasa amat hampa, ia baringkan tubuhnya agar bebas menatap langit malam ini. Satu bintang paling terang mengalihkan tatapannya, Aliza tersenyum menatap bintang itu. "Kinaan, itu kamu?" tanyanya menatap pada arah Bintang yang terasa kelap-kelip.

Sedetik setelah itu, ia menyadari ada hal yang belum ia lihat. Sore tadi, ia bertemu Dokter Candra. Dokter itu menjelaskan semua tentang Kinaan saat bersama dirinya. Ada rasa bersalah pada dirinya, ia tak berhasil melakukan operasi pada jantung Kinaan. Karena, memang kondisi Kinaan yang terbilang sudah parah.

Sebelum Kinaan menutup mata untuk selamanya, ia sempat mengucapkan dua kalimat syahadat. Lalu sedetik setelah itu, ia tersenyum sembari menyebut nama "Iqala".
Kinaan juga meminta, agar matanya ia berikan pada Aliza. Wanita pertama, dan terakhir dalam hidupnya. Wanita yang menemaninya dalam kondisi apapun. Wanita yang tak sempat ia ajak menua karena semesta sudah lebih dulu membawa Kinaan pulang.

Aliza mengusap air mata perlahan, ia mengambil sebuah flashdisk yang Dokter Candra berikan padanya. Membuka laptop perlahan, menyambungkannya pada flashdisk.

Aliza membuka sebuah vidio yang berjudul "untuk Iqala".
Dengan tangan yang sudah terasa dingin, Aliza menekan sebuah vidio tersebut. Ia tersenyum haru, melihat Kinaan didalam sana. Senyum Kinaan masih saja tulus seperti biasa saat dengannya.

"Assalamualaikum Iqala" panggil Kinaan lembut dari balik laptop itu.

Terasa amat nyata, Kinaan terasa didekatnya. Suara itu terasa menyapa lembut pendengaran Aliza. Ia menangis, ia rindu Kinaan, amat rindu.

"Aku akan melakukan operasi, setelah itu akan pulang dan peluk kamu" dengan senyum yang mengembang Kinaan mengatakan hal itu. Ia sudah percaya diri, untuk sembuh dan kembali pada wanitanya.

"kamu jangan sakit, aku khawatir" lirih Kinaan memasang raut wajah sedih.

Aliza terkekeh, Kinaan selalu memikirkan orang lain terlebih dulu dari pada dirinya.

"Aliza, sejauh apapun aku. Aku selalu jaga kamu" kata Kinaan lagi. "Nggak pernah terlintas sedikitpun dalam hati aku, buat pergi jauh dari kamu".

"Aku ingin didekat kamu terus, peluk kamu selama mungkin. Makan masakan bikinan kamu setiap pagi. Lihat senyum kamu yang manis itu" ujar Kinaan.

"Aliza Shaqueena Iqala, gadis pertama yang ngisi hati aku. Kamu cantik, cantik banget... Kamu sempurna dimata aku, dan aku beruntung punya kamu" sambung Kinaan lagi.

Aliza menekan tombol pause pada vidio, ia menangis haru.
"Kinaan, kenapa cerita kita sesingkat ini" lirihnya.

Beberapa menit setelah itu Aliza kembali melanjutkan vidio.
Wajah Kinaan terasa menatap dalam dirinya dari dalam sana.

"Iqalaaa! Semangatt!!" pekik Kinaan terkekeh kecil.

"Za, jika oprasinya gagal aku ingin bilang ini sama kamu. Untuk yang terakhir kalinya" lirih Kinaan berusaha tegar. " I love you, I will really miss you, dan aku bangga banget punya kamu dalam hidup aku za" lanjut Kinaan.

"Jaga diri baik-baik, jangan tinggalkan Allah. Dimanapun kamu, aku nggak bakalan pernah berhenti buat terus jatuh cinta sama kamu. Bye za, Assalamualaikum"

Setelah mengatakan itu, vidio selesai. Tapi tangis Aliza masih begitu panjang. Air matanya terasa mengering, sudah banyak air mata yang ia keluarkan hari ini.

Aliza berusaha meredakan tangisnya, ia mengambil sebuah kertas. Menulis sesuatu disana.

"Untuk Angkasa Kinaan"

"Kinaan, andai aku tau 13 April itu adalah peluk terakhir darimu. Takkan aku biarkan lepas begitu saja, akan aku dekap lebih lama bahkan tanpa jeda".

"Kinaan, andai aku tahu lambaian tanganmu waktu itu bukan arti dari sampai bertemu lagi. Tapi sebuah arti selamat tinggal yang begitu amat tak tergapai".

"Biarkan aku memelukmu lagi nan, lebih lama lagi. Aku ingin menagis disana, memeluk hangat tubuhmu. Memainkan jari-jemarimu, membiarkan kamu mengelus lembut rambutku. Aku rindu itu Kinaan...

"Kinaan, laki laki terbaik setelah ayah".

"Nan, kenapa secepat ini?"

"Kinaan, genggam lagi tanganku!".

"Bawa aku bersamamu, aku rindu itu".

"Nan, kamu memang pamit padaku. Tapi, kenapa masih terasa sesakit ini?".

"Terimakasih, pria terbaik dalam hidup Aliza. Sejuta sayang juga untuk Kinaan Ozama El-Fatih atau seorang Angkasa Armaghan. Pergimu, adalah hal teramat pedih dalam hidup Aliza".

▪▪▪

( TAMAT )





nggak tau lagi mau ngomong apa!
maaf, maaf bangettt kalo nggak sesuai ekspektasi kaliannnn:)

Aku udah mikirin endingnya dari awal nulis, jadii kalian punya rencana, dan aku udah punya tujuan awalnya^^

Pokoknya sayang banget sama kalian, makasih sebanyak-banyaknya. Maaf ya sekali lagi, maaf kalo ceritanya kurang bagus atau apa:(

Alhamdulillah akhirnya bisa tamatin ini cerita, ragu banget sama endingnya. Tapi gapapa, aku tetap keras kepala hehew.

ADA SESUATU YANG MAU KALIAN SAMPAIKAN PADA ANGKASA KINAAN?

SESUATU YANG PENGEN KALIAN SAMPAIKAN UNTUK ALIZA?

SESUATU YANG PENGEN KALIAN SAMPAIKAN BUAT AKU?

BYEE, DOAIN SEMOGA CERITANYA BISA DIBUKUKAN😭❤

BYEE, SEE U DICERITA AKU YANG AKAN DATANG🙇

Sejuta sayang buat kalian<3


Santri Pilihan Bunda [ SUDAH TERBIT & TERSEDIA DI GRAMEDIA ]Where stories live. Discover now