EMPATPULUH

637K 55.6K 15.4K
                                    



"Kinaan Ozama Elfatih, udah jadi milik gue sekarang, urusan perasaan lo, GUE NGGAK PEDULI" sewot Aliza.

Nora tertawa, entah apa yang lucu gadis itu nampak terbahak hingga tanpa sengaja hijab biru yang dikenakan terlepas dari kepalanya.
"heh heh" panik Nora, ia segera mengambil hijabnya yang terlepas, lalu kembali dengan cepat memasangnya. Takut takut ada yang melihat auratnya.

Melihat itu, Aliza antara kesal dengan menahan tawa.
"ngapain lo, nggak lucu" ketus Aliza melirik tajam Nora yang masih saja menahan tawa.

Tanpa aba-aba Nora memeluk tubuh Aliza begitu saja. Membuat Aliza terdiam, masih tak mengerti ada apa dengan gadis campuran Belanda ini.
Sambil mengelus bahu Aliza, Nora menarik nafas dalam.
"becanda Aliza, gue nggak bakalan ngerusak hubungan lo kok" ucapnya lalu melepaskan pelukan.

Aliza masih tidak paham maksudnya, ia mencoba meminta penjelasan lebih lanjut.
"jadi gini-"

Aliza berdehem, saat Nora mengantung diri. Eh mengantung kalimatnya.
"apaan"

Sedetik setelah melihat wajah kesal Aliza, Nora kembali berbicara. "Awalnya emang agak kesal, tapi lama lama liat lo. Kayaknya, emang yang paling pantes buat Kinaan hanya lo" lanjutnya.

Aliza merasa salah tingkah mendengar itu.

Nora tersenyum hangat "Gue juga udah sangat sangat ikhlas kok, tapi kalo boleh gue mau aja jadi bini kedua" ucap Nora menggurau Aliza.

Aliza memutar bola mata malas, sisi lain Nora tenyata sangat lucu. "makasi banyak ya Nor"

Nora menjitak kening Aliza pelann "Alizaaa, pleasee dehh, Nama gueee Noraa jangan panggil Norr" pekiknya tak terima.

Aliza tertawa "iya Nornora"

Nora hanya pasrah, ternyata tidak ada sisi berbeda yang ia lihat dari Aliza. Gadis itu memang menyebalkan dari awal.
"maaf ya, kejadian kemarin" lirih Nora seketika, mengingat perbuatan buruknya saat menaruh garam dimasakan Aliza.

Aliza mengganguk senang "gapapa udah gue maafin kok"

Nora tersenyum kembali lalu mengambil sesuatu didalam tasnya "taraaaa kejutann" teriak Nora sembari menyerahkan sekotak susu ibu hamil yang sudah ia beri pita dan ucapan selamat disana.

Aliza tersenyum, memeluk Nora dan mengucapkan terimakasih lagi. Hatinya terasa lega, melihat sisi hangat Nora saat ini. Entahlah, Nora bukan wanita jahat lagi didalam otaknya.

Nora membalas pelukan Aliza, seperti seorang kakak yang memberi kasih sayang pada adiknya.
"kalo ada yang jahatin lo dan calon bayi ini, kasi tau gue. Gini gini gue jago silat" Kata Nora yang diangguki Aliza sembari terkekeh kecil.

▪▪▪

Setelah menyelesaikan sholat isya bersama, seluruh tamu tadi berpamitan untuk pulang. Sebelum itu, mereka sangat membantu Aliza. Mulai dari membersihkan rumah, karena takut Aliza terlalu menghirup debu. Bunda yang mencuci piring, Umi yang menyapu lantai. Rana yang mengepel sembari mendengus beberapa kali karena iri dengan Aliza yang hanya disuruh santai. Ayah Rakha yang mencuci mobil ditemani Abi juga. Dan Nora yang menyiapkan masakan.

Santri Pilihan Bunda [ SUDAH TERBIT & TERSEDIA DI GRAMEDIA ]Where stories live. Discover now