TIGAPULUHDELAPAN

638K 60.8K 19.5K
                                    



Aroma enak dari ayam penyet buatan Aliza sangat mengugah selera Kinaan. Ia segera menyiapkan nasi panas dan beberapa lauk pauk lainnya. Tak lupa juga mengautkan gadisnya nasi.

Aliza hanya memutar bola mata malas, Kinaan pikir ia tidak bisa mengaut nasi sendiri. Tapi disatu sisi Aliza juga senang, Kinaan sangat perhatian terhadapnya.

Kinaan menyuap sesendok nasi kedalam mulutnya.
"enakk banget, terbaik emang" puji Kinaan lalu mengelus puncak kepala Aliza.

Aliza ikut senang, masakannya tidak pernah gagal untuk Kinaan. Kini giliran Aliza yang bersiap melayangkan sesendok nasi didalam mulutnya, tapi entah kenapa tiba tiba perutnya kembali terasa mual.

Dengan cepat ia berlari menuju kamar mandi.
Kinaan yang melihat itu ikut mengejar Aliza yang sudah berlari menutup mulutnya.

Kinaan melihat Aliza yang sudah pucat sembari memuntahkan makanannya. Kinaan segera megambil air hangat, lalu memijat tengkuk Aliza perlahan.

Merasa khawatir, Kinaan bertanya apa Aliza sedang sakit. Dan dengan cepat, gadis itu menggeleng. Kinaan merasa curiga "periksa kandungan aja ya" suruh Kinaan yang langsung Aliza tolak mentah mentah.

Aliza berjalan keluar dari kamar mandi, jantungnya berdegup sangat kencang saat Kinaan menyuruhnya untuk periksa kandungan.

"ayo pokoknya harus periksa" paksa Kinaan memohon kepada Aliza.

Aliza lagi lagi hanya menggeleng.
"baru sekali nan, nggak mungkin ngisi" kata Aliza melepaskan tangan Kinaan.

"dengerin aku za" tegas Kinaan menatap lekatmanik mata Aliza.

▪▪▪

"Selamat ya, Aliza sudah mengandung selama empat belas hari. Reaksi yang ditimbulkan bayi memang kadang berdampak seperti yang sedang Aliza rasakan. Intinya, jangan kecapean, sama jaga jaga pola makan" Peringat dokter wanita yang baru saja selesai memeriksa Aliza.

Kinaan dan Aliza hanya diam terpaku, lebih tepatnya kaget bukan main. Kinaan memaksa Aliza untuk periksa, jadi mau tak mau Aliza menurut. Sisi garang Kinaan tadi baru saja muncul, membuat Aliza tak berani membantah pria itu.

"ini beneran dok?" tukas Kinaan masih tak yakin.

Dokter tadi terkekeh kecil.
"kalian beneran udah nikah kan?" tanyanya merasa janggal, saat melihat pasangan yang terlihat masih muda ini.

Dengan cepat Aliza dan Kinaan mengganguk serempak.
"inii ada hasilnya, bayinya masih sangat kecil karena memang masih baru" ucapnya menunjukkan secarik gambar kecil hasil periksa Aliza tadi.

Kinaan meneliti gambar tersebut, dimana letak bayinya? ia tidak melihat karena memang masih sangat kecil.

"istrinya jangan dibiarin kecapean, dijaga yaa" titah bu dokter yang langsung diangguki Kinaan.

"kapan periksa lagi dok?" tanya Kinaan.

"tunggu kandungannya sudah berumur satu bulan boleh datang kesini lagi" jawabnya.

Kinaan dan Aliza segera berpamitan untuk kembali kerumah, tidak lupa mengucapkan terimkasih pada Bu dokter.

▪▪▪

Sesampainya dirumah, Kinaan jadi merasa tak enak hati. Karena sepanjang perjalanan tadi, keduanya hanya berdiam dengan isi pikiran masing masing. Apalagi Aliza, wanita itu tampak terlihat sedih.

Kinaan mendekat kearah Aliza, mengambil hangat tangan mungil itu.
"aku minta maaf" lirih Kinaan menundukkan kepalanya.

Aliza menangis, wajahnya sudah penuh dengan air mata. Membuat Kinaan semakin tak enak.
"aku minta maaf za" lirih Kinaan lagi.

Bukannya mereda, tangis Aliza kembali terisak. Tanpa aba-aba Aliza langsung memeluk pinggang Kinaan. Menangis disana, tidak memberikan Kinaan celah untuk melepaskannya.

"Nann, ini kann yang kamu mauuu" ucap Aliza masih dengan isak tangis memeluk Kinaan.

Kinaan hanya diam, ia merasa telah membuat Aliza kecewa. Ia mungkin terlalu memaksa gadis itu.

"Aku senang, Kinaan junior bakalan datang, jaga kita ya Nan. Jaga aku dan anakmu" lanjut Aliza, membuat Kinaan terdiam tak percaya dengan ucapan Aliza barusan.

Kinaan mebalas pelukan Aliza, mendekap Aliza lebih erat.
"kamu nggak marah?" tanya Kinaan meletakkan dagunya diceruk leher Aliza.

Aliza menggeleng, "nggak Nan, aku hanya takut, tapi karena aku ada kamu. Rasa takutnya hilang" jawab Aliza.

Kinaan tersenyum.
"Aku janji Za, bakalan terus jaga kamu, jaga bayi kita"

"ini kabar baik, Bunda dan Umi harus tau" ucap Aliza yang diangguki Kinaan.

Kinaan mengelus rambut Aliza, syukurlah Aliza senang atas rezeki dan kabar baik ini.
"Alizaa, makasih" kata Kinaan.

"sama sama Kinaan"

Keduanya lalu mengeratkan pelukan satu sama lain. Kinaan sangat berterimakasih kepada sang pencipta, ia sangat senang atas kejutan yang diberikan hari ini.






ikutan senang ngak? Aliza ngisi^^




Santri Pilihan Bunda [ SUDAH TERBIT & TERSEDIA DI GRAMEDIA ]Where stories live. Discover now