Part 7

4.2K 325 12
                                    

Almeera, Mario dan Lian sudah berada di meja makan. Almeera dengan telaten menyiapkan makan untuk Mario, namun Mario melarang Almeera untuk menyuapinya.

"Meer, saya bisa makan sendiri. Mending kamu duduk dan ikut makan bersama kami" Pinta Mario

"Ah, tidak perlu pak. Saya bisa makan nanti, saya siapkan makanan bapak saja setelah itu saya ke belakang" Balas Almeera

"Tidak, kamu harus makan bersama kami. Tolong kamu siapkan juga makanan untuk Abi meer, baru kamu duduk dan makan makanan kamu ya" Pinta Mario

"Apasih yah? Gak perlu di siapin. Abi bisa ambil sendiri" Bantah Lian

"Gapapa pak, saya ambilkan saja" Balas Almeera

Almeera mengambilkan nasi dan lauk pauk sesuai permintaan Lian. Sedangkan Mario tersenyum tipis melihat adegan di depannya.

"Kamu ikut makan dengan kami, duduk! Jangan berdiri di situ" Ucap Lian dingin

"Tidak perlu pak, saya nanti saja" balas Almeera tidak enak

"Duduk Al!" Ucap Lian Tegas

Almeera akhirnya duduk di sebelah Lian

"Ambil makanannya, ngapain duduk doang" Ucap Lian

"Nanti saja pak" Balas Meera

"Ambil Meer! Apa perlu saya yang ambilkan?" Tanya Lian dingin

"Eh, jangan pak. Iya ini saya ambil makanannya" Balas Almeera kikuk

Suasana kembali hening ketika mereka mulai menyantap makan malamnya.

"Ayah bahagia banget liatnya, jadi berasa liat Abi punya istri" Celetuk Mario

Sontak saja Almeera dan Lian sama-sama tersedak makanan yang mereka makan.

Uhukk

Uhukk

"Eh, pelan-pelan Abi, Meera makannya" Ucap Mario

"Ayah apaan sih, ngapain ngomong gitu coba!" Balas Lian

"Kenapa memangnya? Salah ayah ngomong gitu? Ayah kan cuma berpendapat bi, terserah ayah dong mau ngomong apa" Balas Mario

"Ck, Abi udah berulang kali ngomong masalah itu ya sama ayah! Dan keputusan Abi gak akan berubah" Balas Lian

"Kalo kamu dan Arga gamau nikah? Ayah mau punya cucu dari mana Abi? Kamu gak kasian sama ayah? Ayah juga pengen ngerasain punya cucu. Pasti lucu, rumah juga jadi rame" Balas Mario to the Point

"Minta aja sama Arga, dia kan tiap hari udah nabur benih sama pacar-pacar nya dia" Balas Lian santai

"Tapi Bi - "

"Udah lah yah, Abi males bahas ini terus. Intinya keputusan Abi sudah bulat. Udah ya, gausah di bahas lagi" Ucap Lian

"Lanjutin makannya, gausah dengerin omongan ayah tadi" Ucap Lian pada Meera

"I - iya Pak" Balas Meera kikuk

"Kamu jangan galak-galak sama Meera. Meera bukan cuma perawat ayah tapi sekarang dia juga jadi anak ayah" Ucap Mario tegas pada Lian

"Apaan sih yah, tiba-tiba banget nambah anak. Gak cukup apa, ada Abi sama Arga" Balas Lian

"Enggak, percuma punya dua anak sama-sama gamau nikah dan kasih ayah cucu buat apa? Mending anak ayah itu Varro sama Meera. Nanti biar ayah bisa dapet cucu dari Varro atau dari Meera" Balas Mario

Uhukkk

Meera kembali tersedak makanannya.

"Bisa makan gak sih? Dari tadi kesedak Mulu" Omel Lian

LenteraOnde histórias criam vida. Descubra agora