Part 25

6K 397 16
                                    

Lian terusik dalam tidurnya, kala merasa badannya semakin panas. Namun rasa panas itu bukan berasal dari tubuhnya, melainkan dari tubuh wanita yang saat ini berada dalam dekapannya.

"Al, kamu demam Al" Ucap Lian setelah memegang kening Almeera

Tak ada jawaban dari wanitanya, Almeera hanya mengigil sembari tetap menutup erat matanya.

"Hey, Al. Kamu denger aku kan Al?" Ucap Lian panik

"Dingin" Balas Meera sembari mengigil

"Dingin ya? Bentar ya, aku matiin AC nya. Peluknya lepas dulu ya cantik" Balas Lian lembut

Lian meninggikan suhu pendingin ruangan di kamarnya. Lalu ia melihat ponsel, ternyata baru menunjukkan pukul satu pagi.

Lian berjalan ke luar kamar menuju dapur. Lian berniat mengambil air hangat untuk mengompres istrinya.

Lian segera kembali ke kamar membawa baskom dan kain untuk mengompres Meera.

Lian mulai mengompres dahi Meera, dia juga mengecek suhu tubuh Meera menggunakan termometer. Demam Meera lumayan tinggi, angka di termometer menunjukkan 39,5°C.

"Ya Allah Al, demam kamu tinggi banget"

"Al, kita ke rumah sakit yuk. Demam kamu tinggi banget. Ke rumah sakit ya sayang" Ucap Lian lembut sembari mengusap wajah Meera

"Gamau, mau disini aja" Balas Meera lemas

"Tapi demam kamu tinggi banget Al, aku khawatir kamu kenapa-napa" Balas Lian

"Aku gapapa, di bawa tidur pasti nanti sembuh" Balas Meera lemas dengan mata yang masih tertutup

"Ck, bentar ya aku ambilin roti dulu, kamu harus makan dikit baru minum obat. Nurut yaa, kalo gak nurut aku bawa kamu ke rumah sakit sekarang juga" Tegas Lian

"Iya" Balas Meera

Lian kembali ke dapur untuk mengambil roti bantal dan air putih. Setelah itu ia kembali ke kamar dengan membawa roti, air putih dan juga obat penurun demam.

"Ini roti nya Al, di makan yaa. Terus nanti minum obat" Ucap Lian sembari membantu Meera untuk bangun dari tidurnya

"Iya" Balas Meera

Meera memakan roti suapan dari Lian. Lian dengan telaten menyuapi Almeera, suap demi suap.

"Udah mas, eneg" Balas Meera

"Kamu makan masih sedikit banget loh ini, lagi yaa" Balas Lian lembut

"Gamau" Balas Meera

"Yaudah yaudah, yang penting udah ada yang masuk. Sekarang minum obatnya yaa, biar cepet turun demamnya" Balas Lian

Meera menganggukkan kepala menyetujui ucapan Lian. Lian pun menyodorkan obat dan air minum untuk Meera.

Setelah meminum obatnya, Meera menatap Lian dalam-dalam. Meera terharu melihat suaminya yang nampak sangat khawatir padanya. Lian bahkan dengan ikhlas merawat dirinya yang tengah demam saat ini.

"Kenapa liatin aku kaya gitu? Hhmm?" Tanya Lian lembut sembari mengelus lembut pipi Meera

"Kamu pasti capek ya, harus ngerawat aku yang tiba-tiba demam tengah malem gini. Maaf ya udah ngrepotin kamu mas" Ucap Meera sedih

"Hey, kenapa ngomongnya gitu? Siapa yang ngerasa di repotin sih? Gak ada cantik, aku malah khawatir banget sama keadaan kamu. Demam kamu tinggi, aku gatau harus ngapain" Balas Lian

LenteraWhere stories live. Discover now