Part 72

3.8K 371 11
                                    

Sebulan kemudian, Meera memutuskan untuk kembali ikut ke kantor Lian. Meera ingin melihat hari terakhir Abel bekerja di kantor Lian. Pasalnya semalam Meera yang tak sengaja memainkan ponsel Lian, terkejut saat tiba-tiba Abel mengirimkan foto dirinya yang tengah memakai bikini. Abel bahkan mengatakan bahwa dirinya bisa mengirimkan foto yang lebih hot jika Lian mau memperpanjang kontraknya.

Meera benar-benar tak habis pikir dengan tingkah laku Abel yang semakin menjijikan baginya. Meera menyimpan bukti pesan Abel pada suaminya dan mengirimkannya pada ponselnya sendiri. Lalu Meera hapus semua pesan dari Abel dan memblokir nomornya lalu menghapus dari kontrak Lian.

Keesokan paginya, Meera sengaja menunjukkan kemesraan nya bersama Lian di depan Abel. Abel terlihat kesal saat melihat Meera kembali ikut Lian bekerja. Pasalnya Abel sudah berniat untuk menggoda Lian hari ini karena ia masih ingin bekerja di perusahaan Lian.

"Selamat Pagi Pak Lian, Bu Meera" Sapa Abel

"Pagi" Balas Lian dingin

"Pagi juga" Balas Meera

"Besok udah bisa ke pantai bel, kan hari ini terakhir kerja yaa. Selamat berlibur ya Abel" Sindir Meera

"Eh iya Bu" Balas Abel gugup

Sialan, jangan-jangan dia semalem yang buka chat gue dan blokir nomor gue. Anjing emang tuh orang ya, bikin gagal rencana gue Mulu *batin Abel

"Kenapa sayang?" Tanya Lian

"Gapapa, katanya Abel gak sabar pengen jadi pengangguran biar bisa ke pantai tiap hari berjemur sambil pake bikini sayang"

"Kamu suka gak kalo aku pake bikini ke pantai?" Tanya Meera

"Ya gak lah!! Ngawur aja kalo ngomong! Biar cewek lain pake bikini ke pantai asal jangan kamu! Aku gak Sudi berbagi keindahan tubuh kamu sama orang lain! Tubuh kamu itu cuma buat aku!" Balas Lian

"Kalo Abel yang pake sayang? Kamu bolehin?" Tanya Meera di depan Abel

"Ya terserah Abel dong, hidup-hidup dia ngapain mas mikirin Abel. Dia gak ke pantai juga tiap ke kantor pake baju kekurangan bahan gini"

"Sorry ya bel, bukan bermaksud nyindir kamu kok. Saya masuk dulu" Ucap Lian dingin lalu menarik tangan Meera masuk ke dalam ruangan nya

"Bye Abel hahahaha" Ledek Meera

"Anjing!!! Keterlaluan ya lu meer! Bisa-bisanya lu bikin gue mati kutu di depan Pak Lian! Awas aja ya, gue bakalan beneran rebut pak Lian dari lu bangsat!! Anjing emang" Umpat Abel

"Mau usaha gimana pun! Lian itu bukan tipe laki-laki yang gampang kegoda! Apalagi sama perempuan modelan kamu Abel! Bahkan sebelum kamu, banyak yang lebih cantik dari kamu menggoda Lian tapi sama sekali gak Lian gubris"

"Lian seleranya itu yang baik, berhijab, sopan, dan gak ganjen. Dan itu semua Lian dapetin dari istrinya, dia udah jatuh sejatuh jatuhnya sama istri tercintanya. Jadi mau kamu telanjang depan Lian juga Lian gak bakalan peduli" Ucap Varro yang tiba-tiba datang mengejutkan Abel.

Varro yang berniat masuk ke dalam ruangan Lian, kaget saat mendengar umpatan Abel tentang Meera.

"Saya gak peduli ya Pak! Saya mau Pak Lian dan saya pasti akan dapetin dia!! Bapak liat aja" Balas Abel

"Wah, kayanya kamu sakit deh bel! Berobat deh ke psikolog! Udah di tolak juga masih aja ganjen sama suami orang!" Ucap Varro lalu masuk ke dalam ruangan Lian

Di dalam Varro menceritakan apa yang baru saja Abel katakan padanya. Akhirnya Meera pun ikut membongkar isi pesan Abel pada Lian semalam. Meera makin was-was takut jika Abel akan berbuat Nekat untuk mencoba mendekati Lian. Meera bisa melihat jika Abel adalah tipe orang yang ambisius dan harus mendapatkan apa yang mereka mau.

LenteraWhere stories live. Discover now