Part 45

5.9K 344 8
                                    

Lian mengajak Meera, Nathan dan Varro untuk makan malam bersama di salah satu Restoran mewah ternama di Surabaya. Lian juga mengajak mereka ke salah satu Mall di Surabaya untuk mentraktir sahabat dan saudaranya itu. Semua Lian lakukan semata-mata demi merayakan hubungan Lian dan Meera yang kembali membaik usai salah paham yang terjadi di antara mereka.

Itu semua Lian lakukan juga untuk rasa berterimakasih pada Nathan dan Varro. Mereka berdua lah yang ikut berperan penting agar Meera dan Lian kembali bersatu. Lian sangat beruntung memiliki Kakak dan Sahabat yang begitu mensupport dirinya.

Setelah lelah berkeliling Kota Surabaya, Lian dan Meera memutuskan untuk kembali ke Apartemen lebih dulu, sedangkan Nathan dan Varro memilih untuk nongkrong di cafe langganan Nathan. Lian memutuskan kembali ke Apartemen, karena ia tidak ingin bumil kesayangan nya itu kelelahan.

"Sayang, kamu seneng gak hari ini?" Tanya Lian

Kini Meera dan Lian sudah berada di ranjang mereka, dengan posisi Lian yang sudah berbaring menghadap Meera sembari tangannya mengelus perut di dalam piyama Meera.

"Seneng mas, seneng banget" Balas Meera tersenyum manis

"Masyaallah, mas kangen banget sama senyuman itu sayang. Jangan pernah pergi lagi dari hidup mas ya sayang, mas gak sanggup tanpa kamu" Ucap Lian

Meera tersenyum lalu mengelus wajah Lian

"Iya mas, maafin aku ya, aku terlalu egois dan ninggalin kamu tanpa denger penjelasan kamu dulu kemarin" Balas Meera

"Gak sayang, ini salah mas. Mas yang gamau terbuka dan jujur sama kamu tentang masa lalu mas. Kalo mas ada di posisi kamu juga, mungkin mas bakalan ngelakuin hal yang sama kaya kamu"

"Ya walaupun itu masa lalu, tapi kalo ceritanya di lebih-lebihkan seperti yang kamu denger. Mas juga pasti marah dan kecewa sayang. Jadi kamu gausah minta maaf ya, kamu mau percaya lagi sama mas aja mas udah bersyukur banget sayang" Ucap Lian

"Iya mas" Balas Meera

Lian lalu menyingkap piyama Meera dan mencium perut buncit Meera.

"Assalamualaikum anak ayah, anak ayah di dalem lagi ngapain nih? Oh iya, Adek seneng gak denger suara ayah lagi? Maaf ya, kemarin-kemarin ayah gak pernah ajak Adek ngobrol lagi. Tapi Adek gak lupa kan sama suara ayah?"

"Adek udah bobo ya sayang, tumben gak aktif. Tadi subuh bar-bar banget perasaan geraknya hahahaha, ohhh Adek capek ya habis jalan-jalan barusan sama Uncle Arga dan Uncle Varro?"

"Adek jangan kenceng-kenceng ya kalo nendang perut Ibun, nanti aja pas Adek udah lahir main sepak bola sama ayah. Adek bisa tendang sesuka hati Adek deh, mau kenceng mau pelan juga terserah Adek. Nanti ayah bikinin lapangan bola khusus Adek yaa, nanti kita main bola sama-sama. Ajak Uncle Varro sama Uncle Arga juga yaa"

"Yaudah, kaya nya adek udah bobo nih. Selamat malam anak ayah, bobo nya yang nyenyak ya di dalem. Bye sayang, Assalamualaikum" Ucap Lian panjang lebar mengajak anaknya bicara

Meera hanya bisa tersenyum sembari memperhatikan Lian yang sedang mengajak anaknya yang di dalam perut bicara. Ia sangat rindu momen ini, momen saat Lian memanjakan dirinya, mengusap perutnya serta mengajak bicara anaknya.

"Hmm sayang, mau tanya boleh?" Ucap Lian

"Boleh, mau tanya apa mas?" Tanya Meera

"Hmm kamu udah masuk trimester tiga berarti sekarang ya?" Tanya Lian

"Iya mas, kenapa emangnya?" Tanya Meera

"Hmm anu sayang" Ucap Lian ragu

"Anu apa sih mas? Yang jelas dong kalo ngomong" Balas Meera

LenteraWhere stories live. Discover now