Part 54

4.1K 317 3
                                    

Lian yang memang sedang begadang mengerjakan pekerjaan kantornya, fokus tiba-tiba terganggu ketika mendengar rengekan dari anaknya. Lian bergegas memindahkan laptop dan beralih menggendong anaknya.

"Ssttt sstt kenapa? Adek haus ya sayang? Hmm? Kita bangunin Ibun dulu ya sayang" Ucap Lian

"Al, sayang. Bangun sayang, Adek haus nih" Ucap Lian sembari mencoba menggoyangkan tubuh Meera

"Hmm kenapa mas?" Tanya Meera dengan mata yang masih terpejam

"Adek nangis ini sayang, haus mungkin. Nenenin dulu gih, kasian ini anaknya" Balas Lian

"Iya mas" Balas Meera sembari mencoba mendudukan dirinya

"Mana mas?" Ucap Meera meminta Kai yang sedang di gendong Lian

"Buka dulu mata kamu sayang, nanti kamu gak fokus terus Adek jatuh gimana" Omel Lian

"Ish iya gausah ngomel ah" Ucap Meera

"Nah kan, di kasih tau suami yang bener malah gerutu begitu"

"Piyama nya sekalian di buka dulu, biar Adek bisa langsung nen" Balas Lian

"Ck, iya nih udah!"

"Mana sini Adek" Ucap Meera cemberut

"Yang ikhlas, masa nyusu in anaknya gak ikhlas gitu. Kalo ngantuk lanjut tidur deh, biar mas panasin ASI di freezer" Ucap Lian kesal melihat sikap Meera

Meera menghela nafasnya, Meera tau suaminya saat ini sedang kesal padanya. Tapi memang Meera sangat ngantuk, bukan karena tidak ikhlas untuk menyusui Kai.

Meera bangun mengejar Lian yang hendak keluar kamar bersama Kai yang sudah menangis. Meera memeluk suaminya dari belakang.

"Mas maaf, bukan aku gak ikhlas. Tapi tadi aku emang ngantuk banget. Maaf mas, sini biar Kai langsung minum dari nen ku. Nen ku sakit kalo gak di keluarin ASI nya mas. Jangan marah yaaa" Rayu Meera

Lian akhirnya mengalah, melihat anaknya yang makin menangis. Lian juga takut mengganggu tidur ayahnya atau pun Qeela.

"Yaudah, sana duduk dulu. Benerin posisinya baru mas kasih Adek nya" Ucap Lian lembut

Meera kembali ke ranjang, menyandar pada dipan dan memasang bantal menyusui miliknya. Setelah Meera mengeluarkan payudaranya baru lah Lian menyerahkan Kai yang berada dalam gendongannya.

"Itu yang kemaren lecet udah sembuh belum yang?" Tanya Lian

"Udah mendingan, tapi masih nyeri banget kalo kesenggol" Balas Meera

"Mas olesin salep lagi ya sayang" Balas Lian

"Boleh mas" Balas Meera

Lian beranjak mengambil salep untuk puting Meera, lalu dengan perlahan Lian mengeluarkan payudara Meera dari dalam baju. Dan mulai mengolesi salepnya pada puting Meera.

"Ck, tangannya nakal banget! Ngolesin ya ngolesin aja gausah di mainin puting aku mas!" Omel Meera

"Gemes soalnya"

"Nah udah, cepet sembuh ya nen. Jangan lecet-lecet lagi" Ucap Lian sembari mengecup payudara Meera

"Makasih suamikkk" Balas Meera

"Sama sama istrii, yaudah mas lanjut kerja yaa" Balas Lian

"Mas bobo, lanjut besok. Kamu tiap hari begadang loh, aku takut kamu sakit" Ucap Meera

"Nanggung loh yang, ini bentar lagi selesai kok. Boleh yaa, kan sekalian mas nemenin kamu nenenin Adek. Yaa" Bujuk Lian

"Oke, kalo Adek kelar nen nya. Kamu juga harus selesai ya kerjanya, terus bobo" Omel Meera

LenteraWhere stories live. Discover now