Part 68

3.8K 362 11
                                    

"Kakeeekkkk" Sapa Kai saat baru sampai di ruangan Mario

"Eh Abang? Sama siapa kesini sayang?" Tanya Lian

"Sama Onty Qeela dan Uncle Varro ayah" Balas Kai

Setelah mengatakan itu, pintu kamar Mario terbuka dan terlihat Varro dan Qeela masuk ke dalam ruangan

"Ayah, gimana kabarnya? Maaf Qeela baru sempet kesini ayah" Ucap Qeela

"Gapapa sayang, ayah mah cuma kecapekan" Balas Mario

"Ayah beneran? Gak kenapa-kenapa yah?" Tanya Varro

"Gak dong, ayah mah kuat. Cuma capek dikit haha" Balas Mario

"Kakek, kakek sakit apa?" Tanya Kai

"Kakek cuma kecapekan sayang, nih sekarang kakek makin sehat setelah di jengukin jagoan kakek" Balas Mario

"Kakek jangan sakit-sakit, Abang sedih tau kek. Kakek sakit, Ibun Sakit. Abang sedih" Ucap Kai

Semua orang disana membulatkan matanya saat Kai dengan santai nya bilang bahwa Meera sakit. Padahal mereka sengaja tak memberi tau Mario karena khawatir dengan kondisi Mario.

"Hah? Ibun sakit apa sayang?" Tanya Mario

"Gatau kek, Ibun sakit. Tadi pagi Ibun di gendong uncle Varro gatau kemana. Ibun gak bangun-bangun soalnya, Abang sedih lihat Ibun dan Kakek sama-sama sakit" Balas Kai

"Hmm yah, Al gapapa kok. Ayah gausah kepikiran ucapan Abang ya" Timpal Lian

"Iya yah, jangan kepikiran yang lain ya. Meera gapapa. Aman" Balas Varro

"Ehmm Abang, keluar dulu yuk. Katanya mau beli minum, yuk" Ajak Qeela

"Katanya mau ke Ibun Onty, kok beli minum?" Tanya Kai

"Ahh hmm itu sayang ahh - "

"Udah kalian gausah bohong. Qeela bawa aja Abang ke Meera. Ayah mau bicara sama Varro dan Abi" Ucap Mario memotong ucapan Qeela

"Eh iya yah"

"Ayo bang, katanya ke Ibun" Ajak Qeela

"Yeayyy ke Ibun, dadah kakek, dadah ayah dadah uncle. Abang ke Ibun dulu yaaa byeee" Pamit Kai

Setelah kepergian Kai dan Qeela, Mario pun menginterogasi Lian dan Varro secara bergantian. Lian yang sedari tadi mencoba menahan tangisnya pun akhirnya pecah. Dia benar-benar tidak kuat merasakan penolakan dari istrinya sendiri. Istrinya yang tak mau melihat dirinya, sungguh sangat membuat hati Lian sakit.

Apalagi ucapan Meera yang mengatakan bahwa dirinya lah yang hampir menyebabkan Meera keguguran membuat Lian benar-benar tak kuasa menahan tangisnya. Mario kembali melihat Lian rapuh karena pertengkaran nya dengan Meera. Namun kali ini Mario merasa bersalah, Mario merasa pertengkaran Lian dengan Meera itu karena dirinya.

"Sorry kalo tadi pagi gue gebukin lu Yan, tapi asli gue emosi pas denger cerita dari Nathan tentang ucapan lu ke Meera. Itu pengecut banget tau gak!"

"Lu tau Meera lagi hamil, kenapa mesti duluin emosi lu! Padahal Meera cuma ngingetin lu doang bego" Omel Varro

"Iya, gue emang bego kok Ro. Gue gak becus jadi suami, sampe gue hampir bahayain nyawa istri dan anak gue. Gue emang tolol" Balas Lian dengan air mata yang terus mengalir

"Udah gausah salah-salah an! Kalo ada yang salah disini itu ayah! Ayah yang bikin Abi sama Meera berantem! Kalo aja ayah bisa jaga kesehatan ayah, pasti kalian gak akan berantem. Cucu kedua ayah gak akan dalam bahaya! Ayah yang harusnya minta maaf sama Meera. Biar masalah kalian selesai!" Ucap Mario tegas

LenteraWhere stories live. Discover now