Part 57

4.4K 327 7
                                    

Lian dan Meera kini tengah duduk di balkon kamarnya, setelah berhasil menidurkan Kai. Meera tengah memeluk suaminya dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang Lian, sedangkan Lian mengelus lembut punggung istrinya.

"Katanya mau cerita tentang Ibu mas?" Tanya Meera hati-hati

Lian menghela nafas nya, sebenarnya berat untuk dia kembali menceritakan masa lalunya. Namun apa boleh buat, dia sudah berjanji pada Meera. Dia juga tak mau jika Meera merasa bahwa Lian tak pernah menjadikanya sosok rumah untuk Lian pulang. Sekedar berbagi cerita saja Lian enggan, bagaimana bisa Meera menganggap dirinya menjadi sosok rumah yang hangat untuk Lian jika Lian masih menutup dirinya sendiri dari Meera.

"Jadi waktu mas baru aja masuk SMA, ayah harus keluar negeri selama sebulan karena kontrak kerjasama sama salah satu perusahaan disana yang. Mas gak masalah karena masih ada Arga dan wanita itu di rumah. Tapi belum ada seminggu ayah berangkat, tiap malem mas denger suara menjijikan itu dari kamar milik ayah"

"Awalnya mas positif thinking, mungkin wanita itu sedang kangen dengan ayah dan melampiaskannya dengan nonton blue film kah mas gatau lah intinya mas gak sampe kepikiran bahwa dia bakal sejauh itu"

"Dan tiba di saat aku sama Arga tiba-tiba di minta wanita itu untuk menemani Oma di rumahnya, di daerah Jakarta Utara karena wanita itu bilang Oma kangen sama kita dan ingin kita bermalam disana. Tanpa lama-lama mas sama Arga pun berangkat ke rumah Oma setelah magrib, eh setelah sampai sana ternyata Oma lagi berobat di Singapore sama Tante ku sayang"

"Disitu Arga sama Mas udah mulai curiga, karena dari malam-malam sebelumnya ternyata Arga juga mendengar suara itu dari kamar ayah"

"Tanpa pikir panjang, kita langsung balik ke rumah malam itu juga. Di saat kita udah hampir sampai rumah, ternyata kita ketemu ayah sayang. Ayah bilang mau kasih surprise ulang tahun pernikahan yang ke dua puluh tahun sama wanita itu"

"Kita pilih parkirin mobil di luar rumah dan jalan pelan-pelan ke dalam. Pas baru pertama buka pintu, kita semua di buat shock karena denger suara itu disana sayang" Ucap Lian dengan suara yang mulai bergetar

Meera mencoba menguatkan Lian dengan melepaskan pelukannya dan mengusap bahu Lian dengan lembut

"Kita jalan masuk kedalam bertiga dengan perasaan yang makin tak karuan. Hingga sampai lah di ruang tengah, dan kita bertiga harus menyaksikan kejadian yang sangat menjijikan"

"Kita bisa melihat dengan jelas, saat wanita itu bermain dengan dua laki-laki yang mungkin usianya gak jauh beda sama mas dan Arga sayang. Wanita itu sangat menikmati ketika tubuhnya di nodai oleh dua laki-laki yang usianya jauh di bawahnya"

"Mereka bertiga seolah tak tau malu ketika bermain di ruang tengah dengan keadaan sama-sama naked dan desahan mereka saling bersautan memenuhi rumah ayah saat itu"

"Ayah yang harus melihat di depan mata pengkhianatan istrinya hanya bisa terduduk lemas di lantai. Mas dan Arga menghajar dua laki-laki bajingan itu habis-habisan di depan wanita yang sempat mas sebut ibu itu"

"Dan paling menyakitkan adalah saat wanita itu justru menampar mas dan Arga karena sudah berbuat kasar dengan dua lelakinya. Wanita itu justru marah pada mas dan Arga karena sudah berani menyentuh dua laki-laki bajingan itu hahaha"

"Selain marah dengan kedua anaknya, wanita itu justru memaki dan menghina ayah dengan kata-kata yang sulit dipercaya bahwa itu bisa keluar dari mulut wanita yang melahirkan mas dan Arga sayang" Ucap Lian tegar

"Kata-kata apa mas?" Tanya Meera lembut

"Dia menghina ayah dan mengatakan jika dia tak pernah puas saat berhubungan dengan ayah, menikah dengan ayah adalah upaya nya untuk merebut semua harta ayah, dan dia juga bilang dia nyesel karena udah punya anak dari laki-laki lemah seperti ayah"

LenteraWhere stories live. Discover now