PROLOG

5.2K 416 21
                                    

INI DRAFT PERTAMA
Untuk EVENT KARMA.

NO EDITING!!

Pertimbangkan sebelum membaca!

Siapa sangka hari Minggu yang biasanya terasa begitu damai tiba-tiba porak-poranda dan berubah menjadi sangat mencekam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Siapa sangka hari Minggu yang biasanya terasa begitu damai tiba-tiba porak-poranda dan berubah menjadi sangat mencekam. Ketika udara pagi yang terasa begitu dingin membuat sebagian warga memilih untuk kembali tidur dan bermalas-malasaan. Hanya tampak anak-anak yang hilir mudik bermain sepeda sambil bersenda gurau.

Ketentraman yang tiba-tiba terkoyak ketika sebuah teriakan minta tolong terdengar begitu menyayat dari sebuah rumah yang terlihat asri di Desa Kayu Ambon, Lembang. Tanpa dikomando, orang-orang tampak berduyung-duyung memadati pelataran rumah tersebut.

Rasa penasaran jelas tergambar dari setiap wajah yang berdesakan.
Riuh masyarakat yang berkumpul saling bercakap. Alih-alih membubarkan diri, masyarakat yang datang semakin banyak saja belum lagi anak-anak yang semula bermain sepeda ikut berkerumun karena penasaran. Dari obrolan yang menguar di udara diketahui ada sesosok jasad terbujur kaku bersimbah darah dengan puluhan luka bekas tusukan di dalam rumah.

Polisi yang datang setelah mendapatkan laporan warga tampak sigap mengamankan dan melakukan proses pengolahan Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dari pemeriksaan awal oleh petugas kepolisian diketahui korban terbunuh dengan 28 luka tusukan benda tajam bersarang pada tubuhnya. Aroma anyir darah menguar memenuhi rongga hidung siapa pun yang mendekat. Kuat dugaan pelaku adalah orang yang sangat marah atau membenci korban.

Jejak telapak kaki yang terbentuk dari noda darah terlihat hampir di setiap bagian rumah, seolah sang pelaku sedang mencari sesuatu yang berharga. Namun dari pemeriksaan awal yang dilakukan polisi, tak ada yang mencurigakan. Semua pintu dan jendela dalam keadaan terkunci, sedangkan barang-barang di rumah itu tetap tertata rapi dan tak ada yang berpindah tempat.

Jika satu tusukan di jantung saja sudah bisa berakibat fatal, mengapa sampai harus 28 tusukan yang pelaku hunjamkan?

Jadi siapa sebenarnya pelaku pembunuhan yang sangat sadis itu, apakah motif yang mendasari, benarkah ada hubungan terlarang antara pelaku dan korban seperti yang banyak diperbincangkan orang-orang?

Tak ada sebuah kejahatan yang tidak meninggalkan jejak dan setiap jejak itu sangat berarti dalam mengungkap satu tindak pidana yang terjadi.

Veloc, Exactus et Acuratus bahwa sebuah kejahatan harus bisa dilakukan pembuktian secara cepat, tepat dan akurat sehingga masyarakat bisa mendapatkan kepastian hukum.

Veloc, Exactus et Acuratus bahwa sebuah kejahatan harus bisa dilakukan pembuktian secara cepat, tepat dan akurat sehingga masyarakat bisa mendapatkan kepastian hukum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

22 Oct 20
Created by Nurul_Tristi

END Jangan Ada LaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang