Bab 12

30 4 0
                                    

Dua hari yang lalu hasil swab Anis, anak-anaknya, Mbok Pon, dan Pak Timan sudah disampaikan oleh pihak Rumah Sakit. Hasil pemeriksaan menunjukkan mereka semua kecuali Mbok Pon dan Pak Timan dinyatakan positif terkena covid 19. Mbok Pon dan Pak Timan terlihat lega sedangkan Anis dan kedua anaknya mendadak bermuram durja.

Mbok Pon lega karena akhirnya dia bisa pulang ke rumah Ibunya yang terletak di kabupaten yang berbeda. Sedangkan Pak Timan juga senang karena dia tak perlu diisolasi dan bisa pulang serta berkumpul bersama anak dan istrinya di rumah.

Di satu sisi Anis juga lega saat mengetahui hasil pemeriksaan Pak Timan dan Mbok Pon yang tidak terpapar virus yang sedang mewabah itu. Setidaknya ia jadi tidak harus merasa bersalah pada mereka jika menjadi penular dari virus tersebut. Namun, di sisi lain Anis merasa semakin tertekan saat mengetahui dirinya dan seluruh anggota keluarganya terinfeksi virus corona. Hal ini mengakibatkan mereka semua harus menjalani isolasi mandiri di rumah secara bersama-sama. Mereka dibolehkan isolasi di rumah dan tidak dirawat di rumah sakit karena tak ada gejala atau tanda-tanda yang membahayakan. Sementara ini Rumah Sakit di wonogiri sudah penuh dengan pasien covid-19 yang tingkat saturasinya sudah rendah yaitu di bawah 90.  Maka pemerintah memprioritaskan orang-orang dengan gejala yang berat untuk dirawat di rumah sakit. Sedangkan orang tanpa gejala atau yang bergejala tapi ringan dipersilakan isolasi mandiri di rumah.

Isolasi mandiri berarti mereka tidak boleh beraktivitas di luar rumah dalam kurun waktu kurang lebih empat belas hari atau sampai dinyatakan negatif covid-19. Mereka juga harus saling jaga jarak satu sama lain. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi penularan yang lebih masif pada masyarakat lainnya. Pasalnya, virus Corona mudah sekali menyebar dan dapat menyebabkan gejala yang berat dan berakibat fatal.

Mbok Pon dan Pak Timan menghampiri Anis saat majikannya itu nampak sedang merenung di depan tanaman-tanaman indah di halaman rumahnya. Tentu saja mereka menjaga jarak kurang lebih dua meter untuk mencegah penularan. Selain itu mereka juga mengenakan face shield dan masker serta sarung tangan saking khawatir tertular virus dari tubuh Anis maupun dari orang di luar sana.

"Bu, Pon pamit, dulu, ya. Pon doakan semoga virusnya segera pergi dari tubuh Ibu dan keluarga. Maafkan jika selama ini Pon ada salah ya, Bu. Doakan supaya Ibu Pon juga bisa sehat kembali, ya, Bu," ucap Mbok Pon dengan air mata berlinang. Ingin rasanya ia memeluk majikannya itu, tapi keberadaan virus corona ini mencegah ia untuk melakukannya.

"Saya juga pamit ya, Bu. Mudah-mudahan semua lekas kembali normal seperti semula." Kali ini Pak Timan yang berbicara kepada Anis.

"Iya, Mbok, Pak, hati-hati di jalan, ya. Uang sudah kami transfer ke rekening kalian masing-masing nanti ambil saja di ATM yang berada di minimarket depan. Kalau kasih uang cash saya khawatir uangnya sudah ikut terpapar virus juga," ujar Anis mencoba tersenyum.

"Iya, Bu," ujar mereka bersamaan. Mereka pamit dengan menangkupkan kedua tangan di depan dada. Tak lama kemudian Anis hanya bisa memandang punggung kedua karyawannya itu dari kejauhan. Kini Anis merasa benar-benar sendirian. Karena meskipun dia dan keluarganya isolasi mandiri bersama-sama di rumah, tetap saja suami dan kedua anaknya malah sibuk dengan dunianya masing-masing.

Meskipun mereka berada di rumah yang sama. Tak sekalipun mereka berkumpul dan makan bersama lalu mengobrol dengan penuh suka cita seperti keluarga lainnya. Ya, kedua anaknya itu akhirnya memang mau untuk diam di rumah saja setelah terkonfirmasi covid, tapi tetap saja mereka saling cuek satu sama lain.

Gendis setiap hari sibuk melakukan video call atau zoom dengan kawan-kawannya. Gadis cantik itu bisa berjam-jam mengobrol dan tertawa bersama teman-temannya tersebut. Sedangkan Juna, anak keduanya beda lagi. Sepanjang hari yang ia lakukan adalah bermain game online sampai-sampai ia rela begadang dan lupa makan. Padahal, kondisinya yang sedang terpapar virus membutuhkan asupan makanan yang cukup dan bergizi tinggi.

PSBB: Pahami Sayangi Biar Bahagiaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن