Medical Robin Hood | Lisa X Sehun

Medical Robin Hood - 39

Satu tahun kemudian.

"Lis, temen Mas Deka ada yang mau ajak kamu makan malem. Kamu mau nggak?" tawar Sorn pada Lisa.

Lisa menatap sang kakak dan menghela napas panjang. "Ini usaha yang ke berapa?" tanyanya sarkas.

"Hidup harus terus berjalan Lis, sampai kapan kamu akan seperti ini?" tanya Sorn frustasi. Ia tidak tahu apa yang terjadi dengan sang adik, sepeninggal sang ayah dan Sehun dari kehidupannya Lisa berubah drastis menjadi pribadi yang lebih dingin dan tidak pernah bercerita lagi kepadanya.

"Aku berangkat dulu ya Kak," tutup Lisa kemudian. Ia mengambil tas dan segera beranjak pergi.

Satu tahun sudah berlalu setelah Lisa meminta Sehun untuk tidak lagi menemuinya, dan pria itu benar-benar melakukannya. Dengan ajaib pembangunan Royal Raffles cabang terbaru yang sempat dihentikan saat itu juga kembali berjalan hingga Lisa dan Dimas tak lagi kepusingan mengenai pembayaran cicilan pinjaman mereka ke bank.

Lisa memutuskan untuk pindah tempat kerja ke kota asalnya dan tinggal bersama Sorn. Ia berusaha membuang semua hal yang bisa mengingatkannya kepada Sehun di kota lamanya. Mama Sehun benar- benar berusaha keras memisahkannya dengan Sehun, dan bagi Lisa ini lah hal yang terbaik yang bisa ia lakukan demi kebaikan keluarganya dan juga Sehun.

Suara tubrukan yang cukup keras membuat suasana senyap IGD berubah menjadi riuh, semua orang tergerak untuk melihat ke sumber suara.

"Ada kecelakaan di depan rumah sakit!" salah seorang perawat berteriak.

Lisa yang awalnya ikut melangkah untuk menuju sumber suara mengurungkan niatnya. Situasi ini terlalu familiar di benaknya.

"Dokter Lisa?" teriak perawat yang lain meminta persetujuan.

"Bawa masuk pasiennya!" titah Lisa kemudian.

Lisa bermunajat dalam hati, semoga situasi yang berulang ini tidak membawanya untuk kembali bertemu dengan orang yang sama.

"Bagaimana kondisinya?" tanya Lisa pada perawat perempuan yang baru saja masuk kembali ke IGD dari lokasi kejadian.

"Cukup parah dok," jawabnya.

Pintu IGD terbuka, kini dengan brankar yang berisi korban. Lisa mendengkus lega saat melihat perempuan muda yang terbaring di sana alih-alih pria bernama Oh Sehun. Lisa pun melakukan prosedur penyelamatan hingga kondisi pasien tersebut stabil.

"Dokter Lisa, keluarga pasien sudah datang," ujar perawat. Lisa kemudian keluar dari ruangan observasi dan pergi menemui keluarga pasien tersebut. Alangkah terkejutnya Lisa melihat seseorang yang tak pernah ia duga sebelumnya.

"Laynard?"

"Loh Lis? Lo di sini?" tanya Laynard kemudian.

"Lo keluarga pasien?"

"Iya, Somi adik gue, gimana kondisinya Lis?"

"Secara umum kondisinya sudah lebih baik, kami masih menunggu hasil pemeriksaan penunjang karena ada dugaan fraktur. Dokter spesialis ortopedi juga sedang menuju ke sini."

"Thank you ya Lis, gue lega adik gue ditangani orang yang berkompeten kayak lo."

"Ini kewajiban gue Lay," sahut Lisa. "Kalau gitu gue duluan ya, masih ada pasien lain yang harus gue tangani," pamitnya kemudian. Laynard lantas mengangguk mengiyakan.

Pertemuannya kembali dengan Laynard benar-benar di luar dugaan Lisa. Memori tentang pertemuan sebelumnya pun kembali terngiang di benaknya, tentunya dengan Oh Sehun yang berada di dalamnya.

Setelah menjalankan kewajibannya untuk memeriksa pasien Lisa memilih untuk mengasingkan diri dan menjauhi keramaian. Ia menelusuri lorong dan duduk di kursi yang menghadap taman rumah sakit untuk mencari udara segar, entah mengapa dadanya terasa sesak saat ini.