Medical Robin Hood - 4

2.5K 514 17
                                    

Setelah rapat selesai, dokter Siwon memberikan waktu kepada rumah sakit untuk memikirkan tentang kerja sama yang ditawarkannya, lalu Dokter Eko memanggil Lisa secara pribadi ke dalam ruangannya.

"Lis, tolong pikirkan baik-baik tentang hal ini, ini kesempatan yang sangat bagus untuk kemajuan rumah sakit kita, dan kita tidak bisa melewatkannya begitu saja."

Lisa berpikir keras, siapa yang tidak mau kemajuan untuk tempat kerja tempat ia mengabdi selama kurang lebih tiga tahun ini, namun Lisa masih tidak terima dan tidak mau memanipulasi hasil tes darah Oh Sehun. Bagaimana rumah sakit mereka bisa maju jika data seperti ini saja dimanipulasi?

"Saya sangat setuju dan sangat ingin kemajuan di rumah sakit ini dokter Eko, tapi saya tidak ingin memanipulasi hasil tes darah dari Oh Sehun."

Senyuman di wajah dokter Eko mendadak hilang, raut frustasi nampak begitu jelas. "Tidak ada yang dirugikan dari insiden ini, hanya rumah sakit kita! Dan Royal Raffles sudah memberikan kompensasi yang lebih dari cukup untuk itu semua!"

Lisa termenung, dalam hatinya memberontak, ia tidak ingin Oh Sehun lepas dari apa yang seharusnya ia pertanggung jawabkan. Jiwa idealisnya berkobar, bahwa orang yang salah seharusnya dihukum dengan semestinya.

"Apa harus ada korban jiwa dulu baru keadilan hukum bisa ditegakkan? Lalu butuh berapa nyawa lagi yang harus melayang karena kecelakaan akibat kelalaian manusia yang berkendara dalam keadaan mabuk?"

Dokter Eko mengusap wajahnya dengan kedua tangan, kemudian menatap Lisa dengan penuh harap, Lisa adalah salah satu dokter yang paling ia andalkan, dedikasinya pada rumah sakit kecil miliknya selama ini sungguh luar biasa, oleh karenanya dokter Eko amat menghargai setiap suara yang Lisa berikan.

"Lisa, kamu pasti paham kondisi rumah sakit ini sedang tidak baik-baik saja, efeknya pun sudah kamu rasakan bukan? Uang lembur para dokter yang tertunda karena harus mengutamakan perbaikan alat sterilisasi, beberapa staff gizi dan perawat yang belum mendapatkan tunjangan uang makan."

Lisa terdiam dalam kebimbangan. Sungguh merutuk keadaan menyebalkan ini. Bertahan dengan idealismenya atau harus mengorbankannya karena insiden ini.

"Lisa... Tolong pikirkan baik-baik."

Lisa menghela napas panjang. "Saya akan tutup mulut dan melupakan kejadian ini..."

Wajah dokter Eko berubah cerah seketika.

"Tapi saya tidak akan memanipulasi hasil cek darah Oh Sehun, setidaknya ia harus membayar denda pada pihak kepolisian," putus Lisa bulat.


***

"Kamu kok baru pulang jam segini? Terus ntar malam jaga lagi?"

"Iya."

"Emang beneran nggak ada dokter lain yang bisa ganti kamu?"

"Enggak."

"Udah makan belum?"

"Nanti aja kalau mau berangkat. Sekarang mau tidur dulu, Bu."

Lisa sampai di rumah lewat dari tengah hari, ibunya terus berkicau mengenai keterlambatan jam pulangnya. Tenaga Lisa yang sudah terkuras habis tak dapat membalas lebih jauh, ia merindukan kasur empuknya dan ingin terlelap secepatnya.

Suara ribut-ribut di luar pintu membuat Lisa menyipitkan mata. Rasanya baru lima menit ia tertidur, tapi nyatanya saat ia melihat jam dinding waktu sudah berlalu empat jam sejak kepulangannya ke rumah. Sekarang waktunya untuk kembali bersiap kerja.

Saat Lisa membuka pintu kamar, ia dikejutkan dengan kehadiran kedua sepupunya yang sedang berdiri di depan pintu terlihat saling berdebat sembari memegang ponsel.

Medical Robin Hood | Lisa X SehunWhere stories live. Discover now