Medical Robin Hood - 7

2K 443 20
                                    

Bukannya mereda, keesokan harinya Lisa menemukan dirinya menjadi tajuk berita di beberapa laman portal online. Semuanya masih tentang hal yang sama, kedekatannya dengan Oh Sehun yang bahkan tak pernah ada.

Awak media bahkan menyisipkan foto saat ia dan Sehun berfoto bersama sebagai potret mahasiswa baru kampus. Padahal kakak tingkat mereka saat itu hanya memilih secara acak perwakilan para calon mahasiswa dan juga mahasiswi fakultas. Ingin rasanya Lisa melemparkan ponselnya ke luar jendela. Bagaimana ia harus menjelaskan pada semua orang tentang karangan fiksi para pemburu berita ini?

"Lisa?!" Suara Bibi Jingga terdengar dari luar, dari irama ketukannya pada daun pintu sepertinya itu bukan pertanda baik.

"Masuk Bi!" jawab Lisa lemas. Ia sudah menduga-duga respon besar keluarganya mengenai hal ini. Ternyata tak hanya Bibi Jingga yang datang, Nenek dan Ayah Ibunya turut serta berada di belakang. Mereka menatap Lisa dengan khawatir.

"Lisa, sebenernya apa yang terjadi?" Ayah Lisa bertanya dengan gusar.

"Lisa juga nggak tau kenapa berita ini terus menerus muncul Yah!" ujar Lisa frustasi

Bibi Jingga mengeluarkan ponselnya, di layar ada foto Sehun sedang memeluknya. Lisa yakin foto itu diambil di rumah sakit di hari sebelumnya. Sepertinya salah satu pasien yang ada saat itu mengambil potret mereka.

"Bibi harus jelasin apa ke keluarga Taehyung lihat kamu yang kayak gini?" Bibi Jingga tak kalah frustasi.

"Itu nggak kayak yang bibi pikirin, Lisa bisa jelasin!"

"Lalu ini apa? Kenapa kalian peluk-pelukan begitu?" Bibi Jingga mulai menaikkan suaranya, kecewa dengan keponakannya yang ia kenal sebagai anak baik-baik bisa berperilaku seperti itu.

Lisa pun mulai menjelaskan tentang keadaan rumah sakitnya, insiden Oh Sehun yang terkait investasi pada rumah sakitnya, dan juga sikap seenaknya sang pewaris Royal Raffles yang memeluknya begitu saja selepas ia menjawab tentang kamar istirahat dokter. Lisa menceritakannya secara runtut dan sejujur mungkin.

"Laki-laki itu akan terus di rumah sakit kamu? Sampai kapan?" Ayah Lisa kembali membuka suara.

"Dia ditugaskan untuk jadi tenaga pembantu di IGD rumah sakit kami selama tiga bulan."

Ayah Lisa menggaruk kepalanya. "Kehadiran dia di hidup kamu cuma akan menambah masalah aja."

Lisa mengamini perkataan sang ayah dalam hati, lagipula Oh Sehun sama sekali tidak membantunya di rumah sakit, benar-benar murni pembawa masalah.

"Kalau kamu keluar dari rumah sakit aja gimana?" tanya Bibi Jingga yang membuat seluruh anggota keluarga menahan napas.

"Ya mana bisa begitu!" Nenek protes begitu melihat wajah Lisa yang berubah muram. Lisa adalah cucu kesayangannya, dan tidak memiliki riwayat sikap aneh sebelumnya "Apa nggak ada cara lain yang lebih baik?"

"Kalau Lisa nggak ketemu lagi sama lelaki itu, gossip-gosip ini pasti nggak akan semakin menjadi." Bibi Jingga menegaskan.

"Bibi Jingga ada benernya Lis," ucap Ibu Lisa menyetujui.

"Kalau memang itu jalan keluar terbaik dari masalah ini, baiknya kamu pikirkan lagi. Kita harus jaga perasaan keluarga Taehyung juga di sana. Ayah nggak enak sama mereka yang dengar desas-desus kayak gini. Keluarga kita bisa jadi bahan gunjingan di kampung sana, termasuk keluarga Taehyung juga."

Kini air mata Lisa mulai menggenang, Ayahnya bukan sosok yang banyak bicara selama ini dan tak banyak komentar mengenai bagaimana Lisa menjalani kehidupannya. Jika sang Ayah sudah mengeluarkan pendapatnya seperti ini maka ini adalah hal yang serius.

"Lisa janji akan selesaikan masalah ini tanpa perlu keluar dari rumah sakit Yah, Lisa janji."

***

Lisa sampai di rumah sakit dalam keadaan cukup berantakan, kantung mata yang menebal akibat shift malam juga akibat sering menangis akhir-akhir ini melengkapi penampilannya malam ini.

Keadaan ruang IGD menjadi lebih terang, lampu-lampu yang sudah lama mulai diganti. Peralatan yang baru sampai tadi siang terlihat mentereng, sedikit mencolok dengan keadaan cat gedung yang sudah sedikit kusam. Royal Raffles tidak main-main dalam menaruh investasinya. Mereka menyulap rumah sakit bak itik buruk rupa ini menuju seekor angsa dalam kurun waktu yang cukup singkat.

Lisa juga mendengar berita mengenai perbaikan beberapa ruangan dan pendekorasian ulang kamar perawatan di group chat rumah sakit milik mereka. Keluarga Oh Sehun benar-benar sangat kaya untuk melakukan ini semua demi menutup sebuah kasus.

"Malam," sapa Oh Sehun begitu masuk ke dalam ruang IGD. Tak ada seorang pun yang membalas sapaannya, namun ia tetap berdiri dengan congak.

"Perubahan yang cukup bagus, berikutnya yang harus diutamakan adalah kamar tidur pasien."

"Bisa kita bicara sebentar?" tanya Lisa.

Oh Sehun mengangguk mantap, sama sekali tanpa beban. Lisa kemudian berjalan menuju lorong, diikuti oleh Oh Sehun.

"Ada apa? Lo kurang puas sama hasilnya? Atau harus ganti⸺"

"Tentang semua keributan yang muncul di hidup gue akhir-akhir ini," potong Lisa tanpa membiarkan Oh Sehun menyelesaikan kalimatnya. Sehun menatap Lisa, menantikan kalimat lanjutan yang keluar dari bibir gadis itu. "Apa nggak bisa lo bantu untuk menyelesaikannya?"

Oh Sehun tertawa janggal, terdengar mencemooh di telinga Lisa. "Kenapa malah ketawa?"

"Abisnya lo lucu!"

Lisa menatap Oh Sehun kesal. "Apanya yang lucu?"

"Lo yang membuat masalah ini semakin besar," jelas Oh Sehun.

Alis Lisa berkerut, tak terima dengan pernyataan tersebut, jelas-jelas Oh Sehun biang keladi ini semua. "Maksud lo?"

"Lo pikir dokter Eko nggak merilis apa pun ke media karena apa?"

Lisa berdecak. "Jelas karena hasil tes menyatakan Tuan Oh Sehun yang terhormat terbukti mabuk saat berkendara."

"Nope, totally wrong."

"Lalu?"

"Karena lo bersikukuh nggak mau merilis hasil tes yang sudah disiapkan oleh dia."

"Gue nggak mau memanipulasi data demi bajingan brengsek kayak lo!"

"Then, enjoy!" ucap Oh Sehun sambil berlalu pergi.

"Tunggu!" Suara Lisa menahan langkah Oh Sehun menjauh. "Memangnya lo nggak risih dengan semua berita ini."

"Tch, really? Isu nggak penting kayak gini nggak berefek apa pun untuk gue."

"Tapi itu sangat berefek untuk hidup gue!" teriak Lisa penuh emosi. Tubuhnya merosot hingga berjongkok, air matanya tak bisa terbendung, namun ia masih berusaha menyembunyikan suara isak tangisnya dengan mengigit kuku ibu jari.

Oh Sehun membalikkan tubuh, mendapati Lisa yang tengah hilang kendali, gadis itu terlihat sangat frustasi saat ini. Meski tak cukup dekat, namun Sehun tidak pernah melihat Lisa seperti ini sebelumnya. Selama mengenalnya Sehun melihat Lisa sebagai sosok yang cukup sabar dan penuh kendali.

Oh Sehun memejamkan mata dan mendengkus frustasi. "Kadang untuk melihat dunia yang lebih luas, lo harus buang sisi naif dalam diri lo," ujarnya sambil berlalu, meninggalkan Lisa yang masih berjongkok di lorong yang sepi.

Medical Robin Hood | Lisa X SehunOù les histoires vivent. Découvrez maintenant