Medical Robin Hood -2

3.3K 606 41
                                    

Setelah proses evakuasi yang cukup panjang karena si pengemudi terus memberontak, akhirnya ia berhasil dimasukkan ke dalam ruang IGD. Darah yang mengalir di sekitar kepala dan tangannya berceceran di lantai, meninggalkan bercak bulat kemerahan. Dilihat dari lukanya, sepertinya akibat terkena pecahan kaca. Posturnya yang khas terlihat tidak asing dalam ingatan Lisa. Sayangnya ia tidak terlalu peduli dengan hal itu karena pemuda itu terus meracau.

"Bruder Lucas, tolong bawa ke ruang periksa," pinta Lisa pada si jangkung, perawat laki-laki paling tinggi di rumah sakit ini. Dengan susah payah Lucas menarik laki-laki itu, dan membaringkannya di salah satu ranjang pemeriksaan. Namun lelaki itu kembali berdiri tegak dan memberontak.

"Tuan, tolong ikuti prosedur rumah sakit kami!" ucap Lisa seraya menarik tangan pria itu untuk memeriksa luka. Namun si pengemudi malah menarik kembali tangannya dan menatap Lisa dengan tatapan nyalang.

"Gue nggak mau diperiksa di rumah sakit bobrok kayak gini!" teriaknya dengan angkuh. Meski setengah sadar nampaknya ia masih menyadari keadaan IGD rumah sakit yang seadanya.

"Tch, orang mabuk nggak tau diuntung," desis Lucas kesal. Ia menarik tangan lelaki itu dengan sentakkan kasar dan mendudukkannya di ranjang pemeriksaan hingga ia meringis kesakitan.

"Kami tidak menemukan identitas apa pun di mobilnya dok, cuma handphone ini saja," ucap satpam yang baru saja kembali mengecek mobil.

Raut wajah tak asing semakin jelas saat Lisa menatap wajahnya dalam jarak dekat. Terlebih saat ia menemukan sebuah nama di layar ponsel yang menerangkan siapa pemiliknya "Oh Sehun?"

Lelaki itu memicing, kemudian tertawa sambil menunjuk wajah Lisa dengan tangannya. "Si kutu buku?" ujarnya penuh remeh. "Nggak ada rumah sakit yang lebih gede yang mau nerima lo sampai lo harus berakhir di tempat sampah kayak gini?"

"Biar gue kasih tau mana yang lebih tepat buat disebut tempat sampah, sini!" ujar Lucas kesal sembali berusaha menarik Oh Sehun yang kembali meringis.

"Lucas!" tegur Lisa sambil menggeleng, melarangnya melakukan hal tersebut. Meski Sehun sudah menghina rumah sakit mereka, Lisatidak bisa membiarkan Lucas melakukan hal itu. Bagaimana pun Sehun seorang pasien, memperlakukannya dengan buruk hanya akan merusak citra rumah sakit mereka.

"Dokter kenal sama orang ini?" cicit Rista, mencoba memastikan.

Lisa menganggukkan kepala, mengiyakan pertanyaannya. "Teman kampus saya."

Ekspresi terkejut Lucas dan Rista tidak dapat tertutupi, wajah Lucas langsung masam dan telinganya memerah akibat menahan emosi, kemudian ia memilih untuk sedikit menjauh. "Kalau gitu saya ke pasien lain aja dok," pamitnya kemudian.

Lisa mengangguk mengizinkannya. "Kamu boleh pergi."

Sehun menatap Lisa dari ujung kepala sampai ke ujung kaki dengan ekspresi seolah jijik. Ternyata bajingan ini tidak berubah meski mereka sudah tidak bertemu hampir satu windu. "Jangan tatap gue kayak gitu, brengsek" gerutu Lisa pelan di ujung kalimat, ia sudah berang dengan kelakuan pria di depannya, namun masih harus menjaga wibawa. Bagaimana pun saat ini tindak tanduk Lisa sedang diawasi oleh para suster dan juga pasien lain di IGD.

Oh Sehun kembali tertawa meremehkan. "Wow, cukup kasar dokter," ucapnya penuh penekanan, seolah mengejek.

"Lebih baik Anda kooperatif dengan kami, agar semua luka Anda bisa tertangani dengan cepat, Tuan Oh Sehun," balas Lisa dengan penekanan yang sama.

"Saya menolak untuk dirawat di rumah sakit ini!" Ulangnya dengan tegas.

Suster Rista mendengkus kesal, pria tolol yang dipenuhi luka dan harus ditangani dengan cepat itu bersikukuh dengan pendiriannya. Ringisan yang terkadang terdengar dari mulutnya membuat Lisa yakin sebetulnya ia kesakitan dan membutuhkan pertolongan.

Medical Robin Hood | Lisa X SehunDove le storie prendono vita. Scoprilo ora