32 - Jatuh Cinta

123 21 0
                                    

BYEFRIEND BY HAZNA NUR AZIZAH

Instagram : @hsnrzz_ & @hf.creations

****

Status Saya

Tip menghadapi orang cuek, dong, Chingu @.@

Sagara kembali memakai earphone di telinganya saat keluar dari ruang OSIS. Jam pulang sudah lewat, teman-teman seorganisasinya pun hanya tinggal beberapa. Sagara masih mendengarkan lagu yang Yona rekomendasikan. Seperti pesan yang Yona kirimkan, Sagara mencoba memahami arti lirik lagu tersebut.

Sagara mengembuskan napasnya cukup panjang. Dia menangkap sinyal yang Yona kirimkan melalui lagu itu. Bahwa, cewek itu akan selalu berdiri di garis terdepan. Meminjamkan bahu jika ia membutuhkan sandaran. Menyiapkan telinga yang siap mendengarkan segala ceritanya. Bahkan segenap jiwa dan raganya jika Sagara membutuhkan perlindungan.

Ya, Sagara bukan Yona yang kurang peka. Dia benar-benar memahami apa yang Yona maksud sebenarnya.

Cerita.

Yona sedang membujuknya untuk mau menceritakan apa yang membuatnya resah seharian.

Dada Sagara menghangat hingga dia ingin menangis, tapi logika mengatakan bahwa dirinya harus tetap diam. Masalahnya harus tetap disimpan rapat-rapat. Bukan hanya karena Sagara enggan berbagi, tidak mau menambah beban orang lain adalah alasan yang paling mendasar.

Sagara larut dalam lagu, juga langit yang semakin kelabu. Gerimus tipis-tipis mulai membayang, membutanya memacu langkah sebelum tetesan berubah rapat. Namun, gerakannya terinterupsi oleh langkah-langkah kecil yang menyusul di belakangnya.

"Sagara ...."

Cowok itu berbalik badan. Seketika, dadanya seperti tersengat. Apalagi saat orang yang memanggilnya semakin mendekat.

Sagara mundur selangkah ketika Yona tiba di hadapannya.

"Tega banget gue ditinggal di sekre sendiri! Harusnya lo bangunin gue." Yona bersungut-sungut. Jejak-jejak tidur menghiasi wajahnya yang kusam.

Sagara tidak memberikan respons. Batinnya sibuk menyalahkan jantung yang memompa tidak normal tiba-tiba.

"Orang kalau lagi ngomong itu ditanggapi, bukan ditinggal pergi. Etika lo ke mana, Sagara?" Susah payah Yona mengejar langkah Sagara yang panjang.

Sagara tetap tidak peduli. Dibiarkannya Yona yang sedikit berlari untuk menyamakan langkah dengannya.

"Gar!"

Hingga Yona mencekal pergelangan tangannya, Sagara terpaksa berhenti.

"Berhenti dulu. Capek tau! Gue nggak akan paksa lo buat menceritakan masalah lo, kok."

Sagara menatapi tangan Yona yang masih melingkar di pergelangan tangannya. Debaran halus tercipta, tapi dia segera menepisnya. Riak wajahnya dibuat sebiasa mungkin.

"Katanya masalah kita udah kelar, kenapa kesannya lo terus menghindar dari gue?" Pipi Yona mengembung. Kesal pada Sagara yang tak menanggapinya barang satu kata.

"Gue nggak menghindar, cuma punya kesibukan lain, Keiyona." Akhirnya, satu kalimat terucap. Sagara melepaskan tangannya dari cekalan Yona.

"Iya gue tau, tapi seharusnya lo nggak mengabaikan gue begini. Gue baru bangun dari ketiduran dan sekarang bingung mau pulang sama siapa. Tapi kayaknya lo nggak mau ngasih tumpangan. Ya udahlah, gue pergi aja."

Yona menghentakkan kakinya menjauh dari Sagara. Beruntung Lukas belum keluar dari area parkir. Cewek itu berteriak memanggil nama sohibnya. Senang menemukan tumpangan untuk pulang.

BYEFRIENDWhere stories live. Discover now