46 - Misi Khusus

143 20 4
                                    

BYEFRIEND BY HAZNA NUR AZIZAH

Instagram : @hsnrzz_ & @hf.creations

****

Bang Kala:

Pulang siangan aja gpp

Masih gerimis

Baek-baek lo sama Gara

Ingat kata gue, manfaatkan kesempatan

Hujan yang mengguyur kota sejak kemarin sore belum juga reda. Meski tak lagi sederas sebelumnya, air yang menggenang di mana-mana dan hawa dingin yang terasa menyebabkan kemageran yang luar biasa. Jam dinding di kamar Yona sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, tapi cewek itu masih berguling-guling di kasurnya, membuka sosial media, chat, dan aplikasi menonton drama. Sayangnya, ketika Yona sudah menemukan drama yang sesuai dan tempat yang sinyalnya bagus, pintu kamarnya diketuk. Segalanya yang tampak sempurna dikacaukan begitu saja oleh Kalandra yang berkacak pinggang sambil menggelengkan kepalanya di ambang pintu yang dijeblak paksa.

Dasar orang ini, nggak pas banget waktunya ....

"Kenapa, Bang?" Yona bangkit dari rebahan. Matanya mengerjap-ngerjap malas. "Gue mau nge-drakor. Ikut?" tanyanya.

Kalandra berdecak. "Mana sempat nge-drakor pagi-pagi? Keluar lo, betah amat di goa begini." Pemuda itu masuk tanpa permisi, menyingkap gorden yang menutupi seluruh permukaan jendela.

"Weekend ini, Bang. Gue udah subuhan juga ...." Yona merengek, menolak ketika kakaknya mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri. "Gue masih mau rebahan ...."

"Nggak ada rebahan-rebahan. Orang lagi pada sibuk juga!" seru Kalandra yang berekspresi menahan jijik melihat Yona memanyunkan bibirnya. Jejak-jejak tidur masih terlihat jelas di wajah cewek itu. "Belum mandi, ya, lo ... jorok banget jadi cewek!"

Yona mencebikkan bibirnya, tidak mempedulikan nyinyiran Kalandra. Cewek itu bangkit dengan ogah-ogahan. Kalandra sudah senang karena berhasil membangunkan adiknya, tapi kemudian, rasa senang itu berganti dengan kedongkolan ketika Yona kembali merebahkan tubuhnya di lantai sambil berkata, "Bang ... mager banget, sumpah!"

"Buruan bangun, Yona .... Mau lo kalau Mama murka?"

"Hujan ini, ngapain bangun pagi-pagi?"

"Pagi-pagi dengkulmu! Ini jam sembilan. Mama minta lo pergi ke pasar!"

"Pasar? Ngapain?" Dahi Yona berkerut rapat. Membuat Kalandra yang kini bersandar di gawang pintu mendengkus sebal.

"Lo lupa, apa pura-pura nggak tau? Kita, kan, mau syukuran!" ucap Kalandra, gemas sekali.

Yona langsung melek sempurna. "Syukuran?"

"Iya. Syukuran Kalingga udah sembuh. Makanya cepat ke pasar, keburu Mama berubah jadi T-Rex baru tau rasa lo!"

Yona menepuk jidat. Bisa-bisanya dia melupakan hal sepenting itu. Ya, Yona tau hari ini Karina akan masak besar untuk dibagikan ke tetangga sebagai wujud rasa syukur karena Kalingga sudah pulih, dan Karina sudah menugaskannya untuk berbelanja.

"Gue ke pasar sama lo, kan? Kok, lo masih pakai kaus oblong?" Yona meneliti penampilan abangnya yang sepertinya juga belum mandi. Yona hafal kebiasaan Kalandra di hari libur, sama seperti dirinya yang tidak suka mandi pagi.

"Nggak. Lo sama Sagara. Gue mau bantu Bapak."

Mendengar nama itu disebut, Yona langsung memasang alarm waspada. Kenapa jadi dia?

"Kenapa sama Sagara, sih? Emang dia tau harga cabai dan tomat?"

"Cuma dia yang free."

Yona memberengut. Hubungannya dengan Sagara sedang tidak bisa dibilang baik-baik saja. Dimulai sejak obrolan barbar di kantin waktu itu. Kecanggungan tak kunjung hilang. Baik di rumah, di sekolah, di ruang OSIS, atau di jalan, Sagara maupun Yona tidak ada yang berani menyapa. Sagara sering menyengaja pulang terlambat dan melewatkan waktu makan malam bersama dengan berbagai alasan agar tidak bertemu dengan Yona. Begitupun dengan Yona yang sering menjadikan tugas sebagai alasan agar tidak keluar dari kamarnya. Seisi rumah dibuat bingung, tapi baik Yona maupun Sagara tidak ada yang bersedia memberi keterangan.

BYEFRIENDWhere stories live. Discover now