34 - Alih Tugas

91 18 1
                                    

BYEFRIEND BY HAZNA NUR AZIZAH

Instagram : @hsnrzz_ & @hf.creations

****

OSIS AKASIA 2021/2022

Gue:

Sori, kita telat

Sagara ada kepentingan mendadak

Gue lagi coba cari Ojol

Sori banget

Ayumi:

Gapapa Kak Yon

Udah nemu duplikat kuncinya, kok

Keiko:

Iya, gue jug ga jadi ngedobrak

Tenang aja, Sist

Lukas:

Udah

Udah

Yang lain kerja lagi

TTDJ, Keiyona luvluvluv

Ratih:

Yaelah, Kassssss~~~

Syahnaz kembali dilarikan ke rumah sakit setelah pingsan. Kondisinya memburuk setelah bermain hujan dan kelelahan sehabis berberes rumah. Tubuh Syahnaz yang ringkih kembali terbaring di atas ranjang. Menumpuk sejuta rasa bersalah di hati Sagara yang kini melongok Syahnaz, yang tengah diperiksa, dari celah pintu yang terbuka.

Seharusnya Sagara tidak mengizinkan Syahnaz bermain hujan.

Seharusnya Sagara melarang Syahnaz membereskan rumah.

Seharusnya Sagara tetap berada di sekitar Syahnaz.

Seharusnya ....

Sagara terkejut setengah mati saat pundaknya disentak keras. Sebelum dia bisa memastikan siapa pelakunya, kerah seragamnya sudah lebih dulu ditarik menjauhi ruangan Syahnaz. Satu tamparan mendarat mulus di sebelah pipinya. Panas dan perih. Tanpa melihat wajahnya pun, Sagara tau siapa orang itu.

Tangan Jaya yang baru saja melayang terasa kebas. Pria itu menatapi anak angkat saudarinya dengan tatapan penuh kebencian.

Sagara tersenyum kecut. Matanya nanar membalas tatapan Jaya yang seolah ingin membakarnya hidup-hidup.

"Keponakan Anda jatuh pingsan, tapi Anda justru menampar saya?" Kegetiran terdengar begitu jelas. Suara Sagara tetap rendah, tapi di situlah letak kemarahannya. "Bukannya Anda yang sering menyindirnya ketika di rumah? Kak Syahnaz terpaksa melakukan pekerjaan rumah karena Anda selalu mengatainya sebagai pemalas ... dan ... beban." Sagara melepas napasnya panjang, juga kasar.

Jaya sama sekali tidak merasa bersalah. Sebaliknya, dia justru marah. Geram sekali ketika tau keponakannya kembali dilarikan ke rumah sakit. Karena artinya, Jaya harus keluar biaya lagi.

Pria yang saat ini mengenakan kemeja hijau lumut itu melonggarkan dasi yang terasa mencekik lehernya. "Memang. Kalian berdua itu sama-sama menyusahkan. Saya kira setahun menghabiskan uang saya untuk menginap di rumah sakit sudah cukup, ternyata ada season keduanya. Bisa bangkrut saya kalau terus begini," ujar Jaya. Menyulut emosi dalam dada Sagara.

Di taman belakang rumah sakit yang sepi, Jaya mendudukkan diri di atas batu buatan, dekat dengan air mancur yang mengeluarkan bunyi menenangkan, bagi sebagian orang, tapi tidak dengan Jaya dan Sagara yang masih bersitegang.

Keduanya diam dalam waktu yang lama, tapi tidak dengan kepala mereka.

"Anda sungguh-sungguh tidak tau malu, ya?"

BYEFRIENDWhere stories live. Discover now