1

1.3K 61 1
                                    

"huft hah.. keren juga gw ya bisa nyelip-nyelip begitu, hihii semoga mereka sadarnya agak lamaan dikit yaa" bangganya saat berhasil keluar dari mansion laknat itu.

ya dia adalah Luizen Va Onkar anak dari Gilbert Va Onkar dan Katarina Va Onkar. Luizen atau yang sering dipanggil Lui adalah anak bungsu dikeluarga Va Onkar, dia memiliki 3 abang. Theodore Va Onkar (26) abang pertama, John Va Onkar (23) abang kedua dan Devon Va Onkar (20) abang ketiga. Lui baru berumur 14 tahun bulan lalu dan sebentar lagi akan memasuki senior high school. Bagaimana tingkah Lui? kalian lihat aja nanti bagaimana bocah kecil itu beraksi.

kita kenalan sedikit dengan anggota Va Onkar. Pertama adalah Katarina satu-satunya wanita yang tinggal dimansion(selain para pekerja) dan wanita yang mampu menaklukkan Gilbert yang terkenal dingin, kejam, tidak pandang bulu apalagi dengan orang-orang yang berani mengusik keluarganya. Kekejaman Gilbert sudah terkenal diberbagai penjuru dunia dan hanya Katarinalah yang mampu membuatnya tunduk dalam kuasanya atau bisa dibilang Katarina adalah iblis berwujud malaikat, dia lebih brutal dan lebih berbahaya dibanding Gilbert. Cara bermain yang begitu rapi membuat orang lain tidak akan percaya bahwa wanita cantik itulah yang melakukannya. Tapi katarina adalah orang yang paling disayang oleh Lui, bukan apa karna memang hanya mamanyalah yang sering membantunya meredakan emosi dari papa dan abang-abangnya ketika menghadapi kenakalan Lui.

"hehe ya maap,,, abisnya papa sama abang tuh berlebihan banget tau gak, ini gak boleh itu gak boleh ya gw kan pusing jadinya" Lui

"ya lo aja yg kelewat bringas cil kalo udah berulah" author

"kakak diem aja deh, kakak tuh gak diajak!" Lui

ketiga abangnya juga sama persis seperti Gilbert bukan hanya visualnya saja tapi juga sifatnya 11-11 lah, alias tidak ada bedanya sama sekali. Sebenarnya semua keluarga Lui sangat protective dengan Lui, bagaimana tidak?? tingkah ajaib Lui sungguh membuat pusing dan memancing amarah dari papa dan abang Lui khususnya. Seperti sekarang ini, jam sudah menunjukkan pukul 22.00 tetapi anak itu malah melancarkan aksi kaburnya. Semua dibuat kalang kabut dengan hilangnya bungsu Va Onkar, pasalnya anak itu baru saja sembuh dari demam tingginya akibat kemarin seharian bermain hujan tanpa pengawasan. Alhasil semua bodyguard dan maid yang berjaga pada hari itu mendapat amukan dari Gilbert.

"ini gw mau kemana nih??" bingung Lui setelah beberapa waktu berjalan tanpa arah dan memang kabur kali ini tidak direncanakan. Lui kabur karena merasa kesal dengan abangnya Theo yang memergokinya bermain hujan dihalaman samping mansion, Theo marah saat melihat adiknya basah kuyup dengan bibir yang sudah memucat entah sudah berapa lama adiknya itu bermain hujan.

Lui sudah berjalan cukup jauh dari mansion, kaki kecilnya sudah mulai lelah karena tidak terbiasa berjalan jauh tapi karna ini adalah kesempatan yang entah kapan akan dia dapatkan lagi jadi Lui tidak menyerah. Lui tidak punya penyakit aneh-aneh hanya saja imun anak itu agak sedikit lemah dibanding anak-anak Gilbert lainnya, oleh karena itu semua orang menjaga Lui dengan lebih ekstra.

"huaa... capekk!! kaki gw mau copot rasanyaa,, tapi gak mau pulang. Ini lagi!! kenapa gw gak bawa apa-apa pas kabur tadi? hp gak bawa.. duit apa lagi.." gerutu Lui merutuki kebodohannya sendiri. Sekarang dia bingung akan kemana, dia hanya duduk di halte yang sepi itu.

"ya iyalah sepii.. jam 10 malem cuy mau cari apa lu? mba kunti?" author

ditempat lain tepatnya dimansion Va Onkar semua anggota keluarga sudah berkumpul diruang keluarga akibat kelakuan bungsunya itu, aura yang dikeluarkan tidak main-main bahkan bodyguard dan maid dibuat panas dingin oleh tuan-tuannya ini.

"Kai!" satu kata yang Gilbert keluarkan memecah ketegangan yang terjadi diruangan itu.

"saya Tuan" jawab Kai mendekat pada Gilbert dan menunduk. Kai adalah orang kepercayaan Gilbert yang ditugaskan untuk mengawasi Lui. Gilbert kemudian menyandarkan dirinya disofa dengan tangan yang terlipat didepan dada, seakan paham Kai langsung menyerahkan tab kepada Gilbert dan menjelaskan bagaimana aksi kabur dari Lui malam ini.

"saya sudah mengecek cctv dari beberapa sudut, Tuan Kecil kabur melalui pintu darurat dapur utama kemudian keluar melalui gerbang samping yang biasa digunakan oleh para maid dan bodyguard Tuan. Dan pada saat Tuan Kecil keluar bertepatan dengan pergantian shift bodyguard baru yang berjaga didepan Tuan."

"kau tau apa yang harus kau lakukan selanjutnya Kai. Buat mereka mengerti bagaimana bekerja dibawah Va Onkar! dan kau.. tunggu diruangan biasa" ucap Gilbert pada Kai

"baik Tuan saya permisi" membungkuk hormat dan berlalu dari ruangan itu diikuti semua bodyguard dan maid.

"ketemu.. kau mulai nakal kembali baby, abang tidak suka untuk kaburmu yang kali ini" ucap Devon pelan dengan seringai yang menghiasi wajah tampannya. Dia baru saja pulang setelah melakukan oprasi panjangnya dan malah mendengar bahwa adik satu-satunya kabur dari mansion dengan keadaan sakit? Devon pastikan adiknya itu akan mendekam dirumah sakit miliknya untuk waktu yang lama.

"jemput adik nakalmu itu" ucap Gilbert datar sambil melirik kearah anak ketiganya itu.

mendengar itu Devon langsung berdiri dan menatap kakak keduanya tajam, John yang ditatap oleh adiknya sedikit kaget tapi masih bisa menjaga ekspresinya. Entah kenapa aura dari adiknya yang satu itu lebih menyeramkan dari yang dia miliki dan itu membuatnya sedikit takut? ingat sedikit. "menyebalkan" seru John dalam hati.

"berdiri kak, aku membutuhkanmu.. aku yakin Lui akan berulah nanti" ucap Devon kepada John dan beranjak pergi. John yang disebut mau tidak mau mengikuti adiknya itu, memang selain Katarina Johnlah yang mampu membuat Lui luluh, entahlah Lui hanya merasa nyaman ketika bersama John.

masih berada dihalte, tenaga Lui sudah mau kembali tetapi.. "ihh kenapa tiba-tiba merinding gini gw? g-gak ad-a hantuu kan?" Lui tidak takut hanya sedikit was-was hehe. Dari kejauhan terlihat beberapa anak yang mungkin seusianya? atau malah lebih tua darinya sedang berkumpul, mengobrol dan tertawa membuat atensi Lui mengarah seutuhnya kesana melupakan ketakutannya tadi.

senyuman manis terbit diwajah Lui, dia akan kesana siapa tau dia akan mendapat teman baru karna dari dulu Lui susah untuk mendapat teman. Kalian pasti tau alasannya dan yap itu karena papa dari Lui sendiri, Gilbert memang membatasi pergaulan Lui karna dia takut anaknya masuk dalam pergaulan yang buruk. Baru saja Lui berdiri dan hendak melangkahan kakinya menuju gerombolan anak itu tiba-tiba tangannya ditahan oleh seseorang dan ketika Lui menoleh mukanya berubah panik dan pucat pasih.

Glupp Lui berusaha menelan salivanya "a-abang Dev..."

karena asik dengan pikirannya Lui tidak sadar bahwa dibelakangnya sudah ada Devon dan John yang berdiri tegak dengan ekspresi datar dan tatapan tajam yang ditunjukkan kepada adik tercintanya ini.

"sudah puas bermainnya baby?" ucap Devon rendah dengan ekspresi yang sulit diartikan oleh Lui.

"anjg mati gw" ucap Lui dalam hati kecilnya

*wow sudah sampai bawah hihi, kita doakan Lui baik-baik saja ya.. sampai jumpa dichapter selanjutnya

Luizen Va OnkarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang