6

513 29 1
                                    


"lain kali hati-hati jangan sampe luka lagi!" tegas Kevin pada Lui

yang diberi wejangan hanya bisa menunduk dalam sambil melihat kedua telapak tangannya yang diperban, pikirannya melayang apa yang akan terjadi jika papanya tau kalau dia terluka dihari pertama. Membayangkannya saja sudah membuat merinding Lui

Kevin yang melihat kediaman Lui hanya bisa menghela napas kemudian mengelus surai Lui pelan, disatu sisi dia kasian tapi juga kesal dengan kecerobohan Lui

dobrakan keras pintu UKS mengejutkan dua bocil didalamnya

'brakk!!'

kedua bocil itu melotot melihat siapa gerangan yang mendobrak pintu dengan begitu keras, dia adalah Gilbert dengan raut wajah yang tidak bersahabat melangkahkan kaki lebarnya menuju putranya yang duduk dibrankar UKS, matanya semakin menggelap ketika melihat tangan Lui yang terperban

tanpa berkata Gilbert mengambil Lui dalam gendongannya

"p-papaa tu-tungguu Lui bisa jelasin" berontak Lui dalam gendongan Gilbert

"pulang" ucap Gilbert penuh penekanan

Lui menggeleng brutal, tidak dia baru sampai dia bahkan belum masuk ke kelas

"enggak!! Lui enggak mauu!! papa please Lui baru sampai, Lui gak mau pulang" pinta Lui dengan terus berusaha lepas dari dekapan papanya

Kevin tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya bisa mendoakan sahabatnya itu

"Kevin segera masuk kekelasmu" perintah Gibert pada Kevin, anak itupun menurut dan langsung keluar dari UKS menuju kelasnya

"papa Lui juga mau masuk, lepass!! papa pleasee!!" rengek Lui tapi tidak dihiraukan oleh Gilbert, dia tetap melanjutkan langkahnya menuju parkiran dan pulang ke mansion

didalam mobil hanya ada keheningan, Gilbert yang mati-matian menahan emosinya agar tidak kelepasan sedangkan Lui hanya bisa diam menunduk sambil memilin ujung seragamnya dia tidak berani menatap atau bahkan bersuara kepada papanya

sesampainya dimansion Lui langsung keluar lebih dulu dan masuk kemansion, diruang tengah terlihat Katarina sedang menonton TV dengan meminum secangkir teh dan beberapa camilan

Lui langsung berlari dan memeluk mamanya itu

"mamaa.." panggil Lui yang langsung berhambur kepelukan sang mama

"sayang ada apa? kenapa sudah pulang? dan apa ini?? kenapa bisa seperti ini?" tanya Katarina beruntun ketika melihat suami dan putranya sudah pulang dan tangan putranya diperban? siapa yang berani-beraninya melukai putranya

Lui tidak menjawab dia hanya sesenggukan dipelukan sang mama, Katarina menatap suaminya tajam menuntut penjelasan

Gilbert mendekat dan menjelaskan kejadian sebelumnya, Katarina hanya mengangguk kemudian kembali menatap putranya yang masih menangis

diangkatnya wajah Lui agar menatap dirinya, Katarina menghapus air mata dipipi gembul putranya itu

"lain kali hati-hati ya sayang, mama tidak suka melihat kamu terluka seperti ini lagi" ucapnya lembut

Lui hanya bisa menganggukan kepalanya

"mamaa.. Lui mau sekolah... Lui tidak apa-apa ini hanya luka kecil, tapi., tapi papa malah bawa pulang Luii hiks" tangis Lui kembali terdengar

"tidak ada sekolah untuk hari ini" tegas Gilbert

"hari ini libur dulu ya, besok kalau tangannya sudah sembuh baru sekolah lagi" jelas Katarina kemudian membawa putranya itu kekamarnya

sesampainya dikamar Lui akhirnya tidur karena kelelahan menangis

"keluarga mana?" tanya Katarina datar

"Robinson, sudah dibereskan" jelas Gilbert pada sang istri

Gilbert sudah membereskan perkara ini, Gilbert sedikit memberi pelajaran kepada keluarga Robinson ya keluarga dari anak yang tidak sengaja menabrak Lui disekolah tadi dengan menarik beberapa investor perusahaan Robinson

"bagus,,, kau langsung kembali ke kantor?" tanya Katarina sambil menatap suaminya yang tangannya sudah bertengger manis dipinggang Katarina

"aku butuh recharge sayang" bisiknya lirih tepat ditelingan Katarina

mendengar itu Katarina memutar bola matanya malas, Katarina tidak mampu berlama-lama dengan sikap manja suaminya ini sungguh

'Cupp'

dengan cepat Katarina berbalik dan mencium singkat bibir suaminya, tapi ketika hendak melarikan diri Katarina kalah cepat dengan Gilbert dia menahan tengkuk Katarina dan memperdalam ciumannya

setelah beberapa saat Katarina mulai kehabisan napas dia memukul dada bidang suaminya, Gilbert yang paham dengan sangat tidak ikhlas dia melepas pagutannya kemudian mengusap bibir istrinya yang tampak memerah dan mengkilap akibat ulahnya

"terimakasih sayang, aku pergi dulu" ucapnya lembut sambil mengusap pipi Katarina dan mengecupnya sekilas

meninggalkan Katarina yang sudah memerah tapi tidak dipungkiri dia menikmatinya hehe..


*mohon maaf ada sedikit bumbu cinta hihi

Luizen Va OnkarWhere stories live. Discover now