3.1 Reihan's Welcoming Party

111K 14.5K 252
                                    

"Bosen di sini?" tanya Reihan sambil merangkulku.

"Nggak kok," jawabku dengan seulas senyum.

Reihan adalah sepupuku, dia baru pulang dari New York. Dari sekian banyak sepupu, Reihan adalah yang paling akrab denganku, walaupun usia kami terpaut jarak 8 tahun.

Saat ini, aku sedang di welcoming party Reihan. Selama empat tahun lamanya, dia menetap di New York tanpa pernah menyempatkan pulang ke Indonesia. Karena itu, Tante Oka—ibunya Reihan— berinisiatif untuk mereservasi salah satu kafe & bar di pusat kota dan mengundang teman-teman Reihan, menyambut kepulangan sepupuku itu.

"Terus kenapa cemberut? Mikirin skripsi, ya?" tanya Reihan lagi. "Skripsi itu nggak akan selesai kalau cuma dipikirin, Ya. Harus dikerjain,"

Aku terkekeh pelan, "You don't say," kataku yang langsung dihadiahi tawa dari Reihan.

"Tante Rena masih di Singapura kan? Sudah berapa lama Tante nggak pulang?" tanya Reihan.

"Setahun lebih, kalau Ibu pengin ketemu, pasti aku terus yang ke Singapura," jawabku.

Cerita sedikit, selepas meninggalnya Ayah empat tahun yang lalu, ibuku kembali bekerja di perusahaan keluarga besar kami yang ada di Singapura. Mau tidak mau, Ibu tinggal di sana sementara aku tinggal sendirian di Jakarta. Aku tidak mungkin menempati rumah Ayah karena rumahnya cukup besar untuk dihuni sendirian, akhirnya aku memilih tinggal di apartemen dengan dua kamar—jaga-jaga kalau Ibu pulang ke Indonesia. Ibu jarang sekali pulang alih-alih aku yang ke Singapura kalau aku kangen Ibu. Setelah beralih menjadi wanita karier, Ibu jadi super sibuk. Saking sibuknya, ia sampai tidak ingat hari ulang tahunku, boro-boro ngasih kado, mengucapkan selamat ulang tahun pun terlambat lebih dari sebulan.

"Hei, Dan!" sapa Reihan.

Aku menoleh ke belakang dan terkejut saat melihat Danial sedang berjalan ke arah kami. Danial cukup membuatku terpana karena style-nya yang tidak biasa. Celana jeans dengan Polo shirt warna hitam dan sneaker Adidas edisi terbatas—yang diidamkan Yoga. Kontras sekali dengan pakaian formal saat di kampus. Dengan setelan itu, Danial tidak tampak seperti ayah dari satu orang anak.

Danial menghampiri Reihan dan memberinya pelukan singkat. "Kok kamu ada di sini?" tanyanya padaku.

"Harusnya saya yang tanya kenapa Bapak ada di sini," sahutku sambil mengulas senyum asimetris.

"Tunggu," Reihan menyela. "Kalian saling kenal?"

"Pak Danial ini dosen aku, Bang," jawabku yang cukup membuat Reihan terkejut.

"Jadi lo ngajar di kampusnya Yaya? Gue kira di kampus lain," sahut Reihan.

"Bang Rei sendiri kok bisa kenal sama Pak Danial?"

"Danial teman aku pas ngambil S2 di Cambridge, kita juga tinggal satu flat. Danial ini teman SMAnya Bianca juga lho, Ya. Rasanya dunia sempit banget, ya?"

Setelah basa-basi singkat, aku pun meninggalkan Reihan dan Danial, membiarkan dua lelaki dewasa itu menikmati obrolan mereka. Aku memilih untuk menghabiskan sisa waktuku bersama Tante Oka dan si kembar Zoya dan Zoey, adiknya Reihan—yang baru berusia 5 tahun.

Lucu sekali ketika ingat 6 tahun yang lalu, Tante Oka membuat keluarga besar kami kaget dengan mengumumkan kehamilannya yang tergolong langka. Saat itu, usia Tante Oka sudah menginjak 49 tahun. Hanya sedikit perempuan yang bisa hamil dan melahirkan dengan normal di usia yang sudah masuk kepala empat, karena umumnya kemungkinan untuk hamil di tentang usia itu hanya 1-10% saja. Tante Oka masuk kategori perempuan yang sangat beruntung!

&&&

Aloha peeps! 

Buat yang penasaran, emang ada ya ibu-ibu yang hamil di usia 49 tahun? Jawabannya adalah ada bangeet. Barangkali tetangga atau saudara kalian mengalami? ;p

Berarti gap umur Reihan sama adik-adiknya jauh banget dong? Betul sekali! Reihan punya adik pas umur 25-26 tahunan, jadinya kayak keponakan hahahah xP Reihan deket banget sama adik-adiknya, hampir tiap hari videocall. Karena Reihan jarang pulang, jadinya Tante Oka dan dua bocilnya yang sering ngunjungin Reihan ke luar nagrek #KenapaJadiNyeritainReihanDah

Hari ini single update atau double update? 

Hmm let's see ;p

Happy weekend guys! 

ACC, Pak! [Tersedia di Gramedia]Where stories live. Discover now