Selasa, 29 November
8.05 WIB
Kamar KeceIh sumpah hari ini aku degdegan banget. Bahkan saking groginya, sepagi ini aku udah tiga kali bolak-balik ke kamar mandi. Semoga aja mulesnya akan terasa baikan, aku nggak mau hari pertama belajar jadi CEO berantakan gara-gara urusan per-pantat-an.
NGGAK BANGET DONG AH!
Udah ya, aku berangkat ngantor dulu ya, Diary.
Bye.
---
---
(masih) Selasa, 29 November
8.49 WIB
MobilUdah 45 menit perjalanan ke kantor dan aku masih stuck di jalanan. Sumpah aku pengen banget nanya sama para karyawan teladan di perusahaan-perusahaan Jakarta.
Hey, Karyawan teladan di manapun kalian bekerja, gimana caranya bisa dateng ke kantor on time kalau jalanan Jakarta segini menyeramkannya? Apa kalian berangkat ke kantor sebelum ayam berkokok? Atau jangan-jangan kalian ngekos di gudang kantor?
Tadi waktu aku tanya soal jalanan yang macet tanpa ampun ini, Pak Hendra bilang, "Jakarta cuma sepi kalau lagi musim mudik lebaran dan tengah malem aja, Non."
Dan, sepertinya dia cukup tabah akan kenyataan mengerikan tersebut, karena dia masih bisa menertawakannya.
"Terus Bapak nggak cape gitu kalau nyetir macet-macetan?"
"Namanya juga kerjaan, Non, pasti cape. Sama lah seperti Pak Raid dan Non Moi yang kerja di kantor, pasti cape juga, kan," jawabnya bijak.
Iya juga sih. Kerjaan apapun pasti punya resiko, dan resiko pekerjaannya Pak Hendra adalah bertahan pada kesemerawutan jalanan Jakarta demi bisa mengantar Papa, Mama atau aku datang ke tempat tujuan kami tanpa terlambat.
Eh, itu udah keliatan gendung kantorku. Nanti aku update lagi ya, Diary.
Bye.
---
---
(masih) Selasa, 29 November
9.20 WIB
Ruang Kerja CEOAku sengaja nulis nama tempatnya 'Ruang Kerja CEO' soalnya untuk sementara waktu ini bukan cuma ruang kerja Papa tapi juga ruang kerjaku. Tadi pagi aku juga memutuskan untuk menggunakan laptopku sendiri alih-alih menggunakan komputer kantor Papa yang jadoel itoe.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO in Training
ChickLitSemua orang bermimpi menjadi CEO, atau menikahi seorang CEO. Tapi tidak dengan Moira Latief. Setelah menghindari begitu banyak kewajiban sebagai anak tunggal dari Raid Latief, kini dia terpaksa kembali ke Indonesia untuk meneruskan bisnis milik kelu...