[12] One Fine Day

6K 357 14
                                    

Rabu, 7 Desember
7.57 WIB
Kamar Kece

Nulis sebentar sebelum berangkat ngantor.

Aku seneeeeeeng banget karena tadi pas sarapan Papa muji-muji aku terus karena keberhasilan aku di meeting sama divisi marketing kemaren. Papa cerita kalau dia dapet laporan dari Om Boris tentang kepiawaianku menjelaskan ide-ideku yang dianggapnya fresh dan sangat berguna bagi perusahaan.

"Papa bangga sama Moi," ucapnya sambil terus tersenyum.

"Hebat deh, anak Mama," puji Mama.

"Ih, Papa sama Mama nih. Itu belum apa-apa baru mulai, belum jalan juga, masih banyak step sampai bisa kelihatan seberapa bermanfaatnya ideku bagi Laksamana Group," Aku menyahut malu-malu.

"Sambil dikontrol terus ya, Moi. Papa percaya kamu bisa kok," kata Papa yakin.

Aku seneng sekaligus malu dipuji sama Papa. Sepele sih ya sebenernya, ideku juga mungkin sebenarnya remeh, tapi ya bangga aja dipuji sama Papa yang sudah berusaha keras untuk membangun Laksamana Group selama berpuluh tahun.

Yaudah ah, aku berangkat kerja dulu ya, Diary.

Bye for now.

---

---

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

---

(masih) Rabu, 7 Desember
8.44 WIB
Ruang Kerja CEO

Sepertinya jalanan sedang sangat ramah padaku, bahkan Pak Hendra juga begitu bahagia karena jalanan yang cukup lengang hari ini. Hanya sekitar empat puluh menit aku sudah sampai di kantor. Biasanya perjalanan dari rumah ke kantor minimal membutuhkan waktu sekitar satu jam.

Hari ini rencananya aku akan ngobrol sama Ben tentang beberapa perusahaan khususnya dibidang pariwisata yang bekerja sama dengan Laksaman Group. Aku juga pengen tahu detail-detail kerja sama Laksamana Group dengan BUMN seperti KAI dan Garuda.  Sepertinya aku bisa mengolah beberapa ide baru dari kerja sama yang sudah ada selama ini.

Hmm... kayanya beberapa hari terakhir ini otakku agak cerah ya. Mungkin aku memang berbakat jadi CEO. Tapi emang ada ya bakat jadi CEO? Hahahaha...

Apapun namanya, yang pasti aku mulai merasa nyaman dan baik-baik saja dengan semua pekerjaan yang harus aku hadapi sekarang. Aku masih enggan menggantikan Papa dan menjadikan ini sebagai pekerjaan jangka panjangku, tapi sekarang sepertinya aku sudah tidak terlalu paranoid lagi tentang tugas-tugas sebagai CEO.

Oh ya, Triana hari ini memberikan aku memo berisi beberapa keputusan hasil meeting direksi terakhir yang akan digunakan untuk membuat target tahun depan. Aku juga harus meneliti memo itu. Meeting direksi yang dimaksud oleh Triana bukan meeting perkenalanku waktu itu, tapi meeting direksi tahunan yang memang selalu dibuat di sekitar bulan November untuk mengevaluasi segala yang telah dijalankan di tahun berjalan dan target-target baru untuk ke depan. Di meeting yang itu aku belum ada di sini, jadi tentu aku harus mempelajarinya.

CEO in TrainingWhere stories live. Discover now