*Chapter 4*

39 24 1
                                    

Saat perjalanan mengantar murid - murid baru Vernon menjelaskan ruangan - ruangan yang mereka lewati, setelah melihat - lihat, mereka satu persatu bertanya - tentang sekolah. Tapi tidak dengan Liona dia sibuk memperhatika wajah Vernon yang tampan itu entah apa yang ada di pikirannya. Setelah mereka semua selasai bertanya, Vernonpun melihat ke arah Liona dan menegur Liona yang sedang bengong

"Hey Liona! ada yang ingin kau tanyakan, sebelum masuk ke kelas dan mulai pelajaran?"

Liona pun terkejut dan sepontan menjawab "Wae? anniya, semua sudah jelas, terima kasih oppa"

"Baguslah kalo begitu, apa kalian semua sudah paham?"

"Paham!!" Teriak mereka kompak

Dan mereka pun sudah sampai di depan ruang belajar mereka, yang telah di sambut oleh guru mereka di depan pintu masuk

"Selamat datang siswa - siswa baru PAS, namaku Seon Jung Na guru kalian selama beberapa bulan ke depan, dan aku dengan senang hati mengajar kalian banyak hal soal Performing Art, semoga kalian bisa kerja sama denganku selama peroses belajar. Sekali lagi selamat datang dan sihlakan masuk di ruang kelas kalian"

Mereka menyambut dengan tepuk tangan dan wajah bahagia. Satu - persatu masuk ke dalam kelas dan duduk di kursi masing - masing, semantara mereka sibuk mencari tempat duduk, Vernonpun pamit untuk kembali ke kelasnya.

Dan peroses perkenalan merekapun di mulai, satu persatu murid memperkenalkan diri, dan perkenalan berjalan lancar. Liona mendapat kursi di dekat jendela bersama teman sebangkunya Riana sesama pindahan dari Indonesia.

Haripun berlalu dan bell istirahatpun berbunyi, mereka keluar untuk makan siang

Liona tidak memutuskan untuk makan siang, dia hanya keluar dan meliahat ruangan - ruangan satu - persatu, saat dia berjalan ia melihat Vernon dan teman - temannya sedang berlatih dance di ruangan khusus latihan, dan Liona melihat dangan seksama di depan pintu, dia sangat terpukau dengan gerakkan yang di lakukannya

"Hana, dul ,set" teriak Vernon
songs playing (very nice - seventeen)

Di sana dia melihat satu orang yang tak asing menurutnya, dan dia menyipitkan kedua matanya dan fokus melihat anak itu, Liona terkejut jika itu anak yang pernah ia temui yaitu Jun, dia sedang berlatih bersama Vernon dan teman - teman lainnya.

Liona melihat selama beberapa detik, lalu memfoto Vernon dan Jun, tiba - tiba Jun melihat ke arah pintu dan Liona langsung pergi meninggalkan ruangan, Jun terus melihat ke arah pintu sambil berpikir apakah benar tadi itu Liona? Atau aku hanya halusinasi saja? Sepertinya aku terlalu lelah habis berlatih

dan Vernon menegur Jun dengan memukul pundaknya
"Hey? sedang melihat apa? Ada yang kau cari, atau ada yang salah?"

"Ti tidak ada, aku hanya kelelahan dan berhalusinasi"

Vernon mengelus pundak Jun "Baiklah, kau memang terlihat kelelahan, bagaimana kita ke kantin dan beristirahat di sana, aku rasa perutku mulai berbunyi"

Jun tertawa mendengar perut Vernon yang berbunyi seperti suara gemuru, dan merekapu bergegas ke kantin bersama.

Liona berlari ke kelasnya dengan wajah memerah dan nafas yang ngos - ngosan, dan salah satu temannya menghampiri Liona dengan mengrutkan keningnya

"Kenapa kau berlari? Apa kau habis di kejar beruang kelaparan? Atau ada senior tampan yang mengejarmu?" melihat kearah belakang Liona untuk memastikan kalau ada yang mengejarnya, lalu Liona meluruskan badannya dan mengatur nafasnya yang masih ngos - ngosan

"Aniyeyo, a aku baru saja dari ruang latihan di disana, dan sepertinya aku ketahunan mengintip senior sedang latihan, bagaimana ini aku takut" sambil menggit tangannya

Lalu Riana menghela nafas panjang dan melanjutkan lagi bicaranya
"Ku kira ada apa, itu hal yang biasa kau tak perlu ketakutan, anggap saja mereka tidak melihatmu tadi, ayo kita ke kantin sepertinya kau perlu minum, dan aku juga sudah lapar, hey wajahmu memerah hahaha"

Liona menjawab dengan nada kesal "Itu tidak lucu sama sekali"

"Aku hanya bercanda, jangan marah dong" dengan menyubit pipinya yang merah

"Iya aku gak marah" dengan tersenyum manis

Dia merangkul pundak Liona dan menarik Liona.

Sampai di kantin setelah memesan minuman dan makanan, Liona dan Riana duduk di tempat yang tak jauh dari Jun dan teman - temanya

Liona menoleh kearah meja di sebelahnya ternyata itu Jun dan yang lainnya, dia langsung menundukkan kepalanya dengan wajah panik, dan Riana menegur Liona dengan pikiran yang bertanya - tanya

"Kau sedang apa? wajahmu terlihat panik dan memerah, ada seseorang yang melihatmu?"

Liona menunjuk kearah Jun duduk dengan wajah di tutupi makanan dengan gemetar

"Oooh, itu kakak - kakak senior yang kau intip tadi" dengan suara yang besar

Wajah Liona semakin panik
"Shuuuush, jangan keras - keras nanti mereka melihat ke sini" dengan wajah ketakutan

Tak lama kemudian Jun melihat kearah Liona ,dan Liona menyadarinya. Ia pun langsung terkejut, Riana spontan memutarkan badannya

Jun menyapa Liona dengan lembut jangan lupa degan senyum manisnya
"Hi Liona? Kita bertemu lagi ya?" Dengan melambaikan tangannya

dia menjawab gugup dengan senyum yang meringi "Hi! I- iya oppa"

Jun menjawabnya dengan senyum manis yang bisa saja membuat anak - anak perempuan yang lain di sekitarnya pingsan atau kelepek - kelepek.

Back to Liona

"Hey? Darimana dia tau namamu? Apa kau mengenalnya?" sambil menyeruput minuman kalengnya

Aku menjawab dengan suara kecil "Tadi pagi aku bertemu dengannya, karenaaa... flash back ke capter 3

"Oooh, seperti itu kejadiannya, hmmm menarik juga" menganggukkan kepalanya

terus ikutin ya ceritanya, maaf kalau masih ada kekurangan di ceritanya gomawo :)

Hidden Love (Revisi)Where stories live. Discover now