*Chapter 8*

34 15 0
                                    

Back to Vernon House

Malam itu Sofia sedang membereskan meja sehabis makan malam, sedangkan Vernon yang mencuci piring sehabis makan, saat mereka sedang sibuk dengan pekerjaannya, tak lama ada yang membunyikan bel di luar, Vernon berteriak dari dapur "soooof, bisakah kau bukakan pintu? Tanganku penuh dengan busa sekarang"

"aaaah oppa, jika yang di luar itu seorang maling, dan dia menyulikku bagaimana?" dengan nada bicara yang manja

"tidak mungkin sayang, mungkin saja itu ayah dan ibu yang pulang, cek saja dulu dari layar monitor baru kau buka pintunya"

"baiklah oppa,mungkin itu ayah dan ibu yang pulang dan membawakan sesuatu untuk di makan, yess makan lagi" bel masih berbunyi beberapa kali sampai Sofia membukakan pintu, iapun mengecek layar monitor dengan wajah yang gembira dan berharap apa yang di katakana kakaknya benar, dan ternyata itu adalah Jun dan yang lain dengan membawa tas punggung, Seungkwan mulai berteriak

"Vernon!! Tolong bukakan pintunyaaaa kami ingin masuk, jangan biarkan kami kedinginan di luar sini..." dan sofia mengerutkan wajahnya karena kecewa "iyaaa, sebentar dasar bawel" saut Sofia dengan nada kesal

Sofia pun membukakan pintu dan mereka menyapa dengan gaya yang sok cool "annyeong Sofia yang cantik... Vernonya ada tidak?" rayu Seungkwan

"masuk saja dia sedang ada di dapur, sihlakan duduk dulu aku panggilkan"

Jeonghan melanjutkan bicaranya "gomawo Sofia" senyum manisnya keluar tapi Sofia gak menjawabnya

mereka berbincang sambil menunggu Vernon selesai dari dapur, setelah sekian menit Vernonpun muncul dengan menggunakan celemek dengan motif bunga - bunga, mereka sontak tertawa melihat ekspresi Vernon dan celemek yang di pakainya, seungkwan mengeluarkan jurus bacot andalannya

"inilah... calon bapak rumah tangga yang patut di contoh, pfff... aku suka celemekmu hahaha"

The 8 menambahkan lagi "Non, wajahmu ganteng dan rupawan kenapa kau harus menggunakan celemek bunga - bunga? Ada ada saja"

Woozi dan Jun membela Vernon yang wajahnya hampir meledak mengeluarkan api, Jun mulai duluan "hey, kalian bercanda jangan seperti itu, jika Sofia tau kalian bisa di marahinya" di lanjutkan dengan woozi "iya kalian ini tidak baik menertawakan Vernon seperti itu, liat wajah Vernon memerah"

"iya kalian belom pernah kena cubit Sofia, aku sih tidak mau ikut - ikutan kalo kalian yang kena masalah jangan ajak - ajak kami" Jeonghan menjelaskan dengan tegas, lalu tak lama Sofia datang dari belakang seungkwan dan the8, dengan mencubit perut mereka "siapa yang ngatain kakakku tadi... belom pernah kena cubit ya?"

"aiggo... aduuuuh sakit sof, cubitanmu pedas juga, ka ka kami minta maaf sof, tolong lepaskan cubitanmu ini sakit sekali"

"minta maaf dengan kakakku baru ku lepaskan, kalo tidak..." masih menyubit perut mereka semakin kuat

"ne...ne... mian Hansolya, kami keterlaluan kami minta maaf, jangan marah yaaa??"

"baiklah, sof tolong lepaskan cubitanmu, aku tak mau perut mereka tambah melar karena kau cubit kasian, mereka gak sixpeck lagi" dengan meletakkan kedua tangan di pinggang

"baiklah ceona maaf di terima kalian bebas sekarang" melepas cubitnya perlahan

"gomawoyyo... kau baik sekali han, kami tidak akan macam - macam lagi, aku tak mau perutku tidak ramping lagi" sambil mengelus bekas cubitan Sofia, mereka semua tertawa terbahak - bahak melihat ekspresi the8 dan seungkwan yang sedang menahan rasa sakit yang luar biasa

"tangan boleh kecil, tapi kalo nyubit, jangan di bilang" saut Vernon sambil mencubit pipi Sofia dengan pelan, seungkwan mulai menyaut lagi "aku, angkat tangan kalo berurusan dengan Sofia, ternyata tangannya kuat juga, lebih kuat dari tangan Jeonghan"

"apa...  kau bilang?! sini kau perut buncit! biar ku tarik lagi perutmu biar tambah melar" mereka berkejaran di ruang tamu, dan membuat suasana yang sunyi menjadi rame, tak lama kemudian orang tua Vernon pulang Sofia langsung memluk ibunya, Vernon dan yang lain memberi hormat kepada mereka, "anyyeong ajussi, ajumma" Bapak Hansol membuka pembicaraan

"anyyeong, wah wah kalian teman - teman Vernon kan?

"nae ajjusi!!"

"kalian tampaknya sangat menyenangkan, bisa membuat rumah ini menjadi rame" Jun menjawab dengan santai

"khamsahamida ajjusi, kita memang suka seperti ini dimana saja, dan kapan saja dengan senang hati kami berkunjung ke sini untuk meramekan suasana"

"tinggal hubungi kami, dan kami akan datang, dan siap melayani" saut woozi dengan santai

"wah baguslah kalau begitu, baiklah selamat bersenang - senang, saya tinggal dulu" Ibu Vernon menaru makanan di atas meja untuk mereka makan

"jangan lupa dimakan makanannya, semoga kalian suka" memberi senyuman terbaiknya

"terima kasih ibu, muuuah" Vernon mencium pipi ibunya, dan mereka serentak bilang

"aaaawwww, so sweet" jawab mereka dengan gaya manjanya yang manis

"aku juga mau di cium oleh mu Han" saut the8 sambil menunjukkan pipinya

"minta cium dengan kucingku saja biarku ambilkan" berbalik badan dan siap mengambil kucingnya

"eh, tidak usah repot - repot, lupakan saja kenapa harus kucingmu?" tukas the8 dengan wajah takutnya

"hahahaha" mereka mulai tertawa lagi, the8 dan seungkwan memang selalu membuat suasana rame, merekapun memulai mengerjakan tugas rumah bersama.

Hi carat? Gimana ceritanya? Semoga kalian suka jangan lupa di vote ya :)

Hidden Love (Revisi)Where stories live. Discover now