*Chapter 9*

37 17 0
                                    

Sambil belajar mereka berbincang - bincang soal murid - murid baru di sekolah, Jeonghan mulia bertanya duluan "bagaimana menurut kalian soal murid - murid baru di sekolah kita?"

"Mereka ramah - ramah dan juga cantik - cantik hehe" jawab the8 dangan wajah sok imut

"Kau ini tak pernah berubah soal cewek, dasar mata keranjang" jawab Seungkwan kesal "kau seperti tidak kenal dia saja kwan" jawab Jun dengan memukul pensil di kepala the8 di ikuti dengan yang lain

"Aw aw aw ok cukup - cukup dengan pukulannya" rengek the8 mencoba menyingkirkan tangan - tangan keramik mereka

"Bagaimana dengan kau Jun, apa ada cewek yang mencuri hatimu?" jawab Woozi dengan menaikkan satu alisnya "aaah itu, belom ada sih sejauh ini" menggaruk tengku lehernya

"Dia bohong, padahal tadi dia kepergok memperhatikan cewek di sekolah saat pertemuan di lapangan, ngaku..." saut Jeonghan dangan menyenggol pundaknya

"Tampaknya Jun sudah jatuh cinta lagi setelah sekian lama, akhirnyaaa" jawab Seungkwan dengan penuh syukur

"Benarkah, bagus kalo begitu siapa cewek itu? Bagaimana orangnya?" Tanya Vernon dengan penasaran

"Diaaa orangnya caaa" jawab Jeonghan sepotong dan Jun langsung menutup mulutnya

"Aniyeyo... bukan siapa - siapa, jangan asal bicara kau" saut Jun ke Jeonghan berbisik

"Aaaahhh" jawab serempak sambil memegang kening mereka

"Padahal aku sudah penasaran tadi..." jawab Vernon dan Woozi dengan kecewa

"Gak seru nihh, padahal aku pengen banget tau, karena sudah lama kau tak berbicara soal cewek semenjak 9 tahun yang lalu" saut the8 dengan meletakkan wajahnya di meja

"Mian teman - teman, memang sejauh ini belum ada yang ku suka, hyung hanya bercanda, iya kan?" sambil melirik ke Jeonghan dengan puppy eyesnya dengan arti memohon jangan memberi tahu mereka, Jeonghan langsung luluh melihat Jun seperti itu dan tidak membicarakannya lagi

"Bagaimana dengan prince ice kita?" saut Seungkwan dengan melirik kearah Vernon yang sedang sibuk menulis di sebelahnya, mereka langsung membalikkan pandangan kearah Vernon dengan muka manis mereka, dan ia langsung memutar matanya kepada mereka

"Wae? Kenapa menatapku begitu ada apa?" dengan muka datarnya sambil memutar bola matanya

"Beri tahu kami, apakah ada yang kau taksir di sekolah? Ayoolah beri tahu kami" saut woozi dengan muka imutnya dan puppy eyesnya

"Emmm, belum ada hehe" tersenyum lebar dengan menggaruk kepalanya, ekspresi mereka berubah menjadi murung, dan suasana hening seketika dan woozi baru sadar ada satu kata - kata yang menganjal di pikirannya

"Aaaah, masih ada kata 'belum', berarti ada kesempatan untuk siswa - siswi baru doong" ejek woozi

"Aaah ne, kau benar juga woozi, bisa jadi dia sudah ada incaran mangsa yang siap di terkam hup" dengan gaya menangkap andalan seungkwan

"Bagiku itu tidak penting sekarang, lebih baik fokus ke sekolah dulu dan mengejar karirku" jawab Vernon dengan tidak mengubah pandangannya dari buku yang sedang dia buka

Mereka menghela nafas panjang sambil menggelengkan kepala mereka, dan kembali menulis tugas mereka hingga larut malam, mereka mengerjakan tugas sambil bermain game, Jun dan teman - teman memutuskan untuk menginap di rumah Vernon sampai besok pagi

🦄🦄

Keesokkan paginya, mereka serapan bersama dengan keluarga Vernon di meja makan yang lebar seperti meja kerajaan pada jaman dulu, mereka menyantap sarapan buatan Ibu Vernon dengan hikmat, di sertai gelak tawa, yang memenuhi ruang makan, biasanya mereka hanya berempat di rumah suasanapun tidak serame ini

Hidden Love (Revisi)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora