1 Pertemuan Pertama

9.5K 205 24
                                    

Jika ada nama, kejadian dan tempat kejadian yang sama, adalah suatu ketidaksengajaan yang memang disengaja.

Dan Pov

Namaku Dian Anita Ningtyas, panggil aku Dan. Sebenarnya itu bukan nama panggilanku, itu nama panggilan yang aku buat sendiri saat aku mulai memasuki "dunia itu". Di rumah, aku dipanggil Dian oleh keluargaku. Kembali ke "dunia itu," dunia yang aku maksud adalah dunia L (Lesbian), dunia dimana seorang perempuan menyukai perempuan. Aku gadis Tomboy, anak tunggal, kedua orang tuaku sudah tiada sekitar tujuh tahun lalu. Hobbyku adalah olahraga. Basket, sepak bola, futsal dan beladiri adalah olahragaku. Oiya, termasuk lari, tapi bukan lari dari kenyataan ya. #Apa sih

"Bang, kenalin anak baru." ujar Evin ke aku dan Nuri. Evin adalah kepala bagian marketing di kantorku. Hari ini dia mulai memperkenalkan anak buahnya yang baru.

"Tiva." ujar Tiva lalu mengulurkan tangannya ke arahku.

Aku menyambut uluran tangannya, "Dan." ujarku. Ada getar aneh saat aku menjabat tangannya, aku seperti kesetrum, ada tatapan yang menyejukkan sekaligus menakutkan dari tatapannya itu.  Lalu aku menatap dengan gemas bibir mungilnya. Lama aku menjabat tangannya hingga akhirnya Nuri menyenggol lenganku agar aku melepaskan tanganku dari tangan Tiva. Tiva tersenyum manis melihat tingkahku. Aku tertunduk malu, mukaku memerah. Lalu aku melepaskan tangan Tiva. Ah sial, Nuri merusak kesenanganku! Makiku dalam hati. Nuri pun menyalami Tiva. Hal yang sama juga dilakukan oleh kedua teman Tiva, Melly dan Mari.

Nuri adalah anak buahku, dia biasa memanggilku Abang, terkadang juga memanggil Bos. Nuri senyum-senyum melihat Melly, teman Tiva yang memang berparas cantik itu. Nuri itu seorang play boy. Dia ga bisa lihat muka bening sedikit, langsung dia senyum-senyum ga jelas. Senyumnya itu sebenarnya mengerikan, kayak om-om lagi dapat mangsa baru. #Jangan dibayangin ya, aku aja ga mau ngebayangin. Hehehehe.....

Aku bingung, getar apa yang kurasakan tadi. Getaran yang hadir saat kujabat tangan Tiva, saat kutatap matanya, saat kulihat senyumnya. Shit! Gue kenapa sih? Gue ga pernah ngerasain ini sejak beberapa tahun lalu, lalu kenapa sekarang rasa ini tiba-tiba muncul lagi? Ga boleh kali, Dan. Dia straight, bukan L. Kalau dia L, gaydar lo pasti bunyi. Lo pasti berasa, ini lo ga berasa sama sekali, berarti dia straight. Dan inget janji lo sama diri lo sendiri, jangan bikin belok cewek straight! Aku melamun sendiri setelah perkenalan itu.

Aku yang sejak beberapa tahun lalu sangat cuek dengan yang namanya perempuan, saat ini merasakan sebuah getaran lagi pada perempuan. Aku hampir lupa sudah berapa tahun aku tidak menambatkan hatiku pada perempuan. Sejak aku berpisah dari Shanty, aku berusaha menutup hatiku. Bukan karena orang ketiga kami berpisah, tapi karena Shanty tidak ingin menyakitiku lebih lama lagi. Tapi menurutku ada benarnya dia mengatakan itu, karena aku tau, sebenarnya dia belum bisa move-on dari mantan pacarnya yang pertama. Dan kami masih berteman hingga saat ini. 

*****

tbc

Hai, ketemu lagi.... Buat yang sudah baca cerita sebelumnya, Tuan Putri Pertamaku, makasih ya. Cerita kali ini sedikit berbeda dengan sebelumnya. Kalau sebelumnya hanya perjalanan hidup, kali ini sedikit ke arah "itu" Hehehehe.... Omes? Iya ga apa-apa, di sini dipersilahkan untuk ber-omes-ria. Sama seperti cerita AL, Diva dan Basket yang ke arah "itu" juga. Bagi yang ga suka cerita Lesbian, dimohon jangan membaca. Bagi yang ga suka cerita yang mengandung unsur sex, dimohon kasih tau ke temannya aja, biar temannya yang baca.

TIVAKde žijí příběhy. Začni objevovat