7 Asik... Nganterin Tiva pulang

2.6K 102 13
                                    

Author Pov

Keesokan hari

"Hai cewek! Boleh kenalan?" goda Dan pada gadis disebelahnya.

"Kakak! Iih ngagetin Tiva aja sih!" ujar Tiva kesal sambil memukul lengan Dan.

"Tumben beberapa hari ini bawa motor? Ga diantar lagi?"

"Lagi pada ga bisa, kak. Motor juga lagi rusak."

"Ooo .... Pada ga bisa? Berarti lebih dari satu dong?"

"Ih kakak apaan sih? Pacar Tiva satu doang. Yang satu lagi mantan."

"Widih, masih diantar jemput mantan nih...."

"Ya ga apa-apa, kak. Biar ga capek."

"Iya juga sih."

"Kapan-kapan kakak antar jemput boleh?"

"Boleh aja sih, kenapa ga? Lumayan gratis dan ga capek."

"Oiya, pacar siapa, mantan siapa?"

"Ih kakak kepo...."

"Anjir gue dibilang kepo. Cuma mau tanya doang, Tiva."

"Ya sama aja kepo. Weeekkkssss." ledek Tiva sambil menjulurkan lidahnya.

"Nih ya, malu bertanya sesat di jalan. Dari pada kakak malu-maluin, mending kakak tanya Tiva duluan."

"Kakak kayak tukang bajaj."

"Apaan? Tukang bajaj?"

"Iya, kakak kayak tukang bajaj. Ngeles mulu."

"Et dah... Disamain sama kang bajaj aja. Kalau gitu sekarang kakak antar."

"Antar? Antar kemana, kak?"

"Ke hatimu..." rayu Dan lalu berlari ke dalam ruangan.

Tiva langsung terdiam.

*****

"Kak Dan, kemarin ceritanya gimana sih?" tanya Diah, receptionist kantor.

"Cerita apaan?" tanya Dan pura-pura tidak tau.

"Itu kak Reza. Yang kemasukan itu lho."

"Et dah ni bocah yak. Gosip aja siang-siang gini. Bikin laper tau ga."

Diah garuk-garuk kepala walau dia tidak merasakan gatal, "Apa hubungannya, kak?"

Tiba-tiba Ayi muncul.

"Kak Dan, bener kan kemarin." ujar Ayi pada Dan.

"Bener apa, Ayi?"

"Kak Dan kesurupan."

"Astaghfirullah'adzim... Jangan sampe deh, Yi. Kemarin yang kemasukan itu Reza. Kalo saya kemarin lagi nahan biar ga ada yang masuk."

"Ah elah, kak Dan. Ayi juga tau kalo kak Dan juga kesurupan."

"Ah seterah Ayi aja dah." ujar Dan kesal lalu berlalu meninggalkan Diah dan Ayi.

*****

"Ih kak Dan..." rengek Ayi di ruangan.

"Apaan sih, Yi?"

"Ayi ditinggalin gitu aja."

"Apa lagi sih?" 

"Si Reza kan sekarang ga masuk nih, setannya ada ga ya?"

"Apaan sih, Ayi?" Dan semakin kesal dengan Ayi.

Tiba-tiba Ayi tertawa kecil. Dan langsung terdiam mendengarnya. Dia ingat peristiwa kemarin. Tangan Mari berusaha memegang tubuh Ayi, akan tetapi tidak diizinkan oleh Dan dengan kode dari matanya. Akhirnya Mari mengurungkan niatnya.

TIVAWhere stories live. Discover now