LP 15

1.4K 108 0
                                    

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

dan aku bahagia, bisa di dekapanmu. Aku berharap, bisa mati dipelukanmu"

◊◊◊◊◊


Jantung Yuki berdegup sangat kencang. Ia tidak sanggup menatap mata Stefan. Meski ia sangat ingin membuka matanya dan melihat bagaimana ekspresi laki-laki itu.

Yuki langsung menggigit bibir bawahnya ketika ia menyadari kalau tubuh Stefan semakin menindihnya. Yuki refleks mengulurkan kedua tangannya dan menyentuh dada bidang Stefan, sekaligus bisa merasakan sayatan itu.


"Apa yang harus aku lakuin biar kamu percaya sama aku?"


Suara Stefan memecah keheningan. Tapi lidah Yuki terlalu kelu. Penyakit 'bisu mendadak' nya itu kumat disaat yang tidak tepat.

"Ah" Yuki terpekik, tubuhnya yang ramping di rengkuh Stefan sangat erat. Stefan memeluk tubuh Yuki begitu erat sampai Yuki kesulitan bernafas. Untung saja itu hanya berlangung beberapa detik. Stefan mengendorkan pelukannya.


"Apa semuanya belum cukup, Yuki? Aku harus apa biar kamu percaya dan yakin sama aku? Apa aku harus kayak Max? Bahkan kamu lebih milih liat video Max lagi daripada ngejelasin sama aku. Kamu lebih milih ngunci diri di dalam kamar. Apa semuanya belum cukup? Kenapa Cuma aku yang berjuang disini? Aku udah dapetin karma aku. Aku bisa rasain gimana sakitnya jadi kamu. Berhenti nyiksa aku, berhenti ngangkat aku tinggi-tinggi dan kamu ngelempar aku gitu aja. Aku naif. Aku ngebohongin diri aku sendiri kan? Aku pikir aku udah berhasil dapetin semuanya yang ada di kamu. Hati kamu, tubuh kamu, cinta kamu, dan pikiran kamu!"


Nafas Yuki tercekat di lehernya. Tentu ia bisa mendengar dengan jelas. Stefan mengucapkan itu semua di telinganya. Dan walaupun Yuki tidak bisa melihat wajah Stefan. Yuki yakin seribu persen kalau mata laki-laki itu sudah memerah. Suara Stefan mulai serak dan nafas Stefan memburu juga panas.

"Apa yang harus aku lakuin lagi Yuki.." sambung Stefan, "Aku cinta kamu. Aku sayang sama kamu. Cuma kamu satu-satunya. Kenapa harus denger kata orang lain. Kenapa kamu ga langsung tanya sama aku. You know me so HELL!"


Yuki refleks menutup matanya erat, air matanya menetes dari sudut maniknya. Dia salah. Dia salah. Dia sadar itu. maaf Stefan. Maaf.

Stefan mempererat pelukannya, ia menghirup oksigen dari leher Yuki. Menyimpan aroma feromon tubuh gadisnya dan menguncinya di dalam memori penciuman dan ingatan. Stefan siap membuang kunci itu.


Satu lengan Stefan lepas dari tubuh Yuki, Stefan merogoh saku celana training pendeknya. Ia mengambil benda berbentuk bulat. Stefan menumpukan badannya pada kedua siku. Ia menatap wajah Yuki lekat-lekat, mengecup hidung gadisnya. Stefan mengusap air mata Yuki, Yuki masih bergeming. Masih mencerna semua kalimat-kalimat Stefan. Jelas kalau Stefan adalah cinta sejatinya. Stefan adalah jodoh yang pernah di sebutkan Tuhan ketika ia masih didalam kandungan Twina. Tapi kenapa dia begitu bodoh!

love poisonNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ