{prolog}

536 23 3
                                    

Nasya, gadis yang tinggal seorang diri namun, ia masih mempunyai sosok ibu yang sangat menyayanginya meskipun ia hanya ibu tirinya.

Jika ditanya tentang Biologi tidak perlu diragukan lagi namun, jika dihadapkan oleh soal-soal Matematika, Nasya berharap mati saja di tempat.

"Nasya," panggil Arina yang notebene-nya sebagai ibu tiri Nasya ia seorang wanita yang bisa dibilang masih cukup muda.

"Iya Ma ada apa?" tanya Nasya.

"Kapan kamu mau sekolah?"

"Besok aja deh, Nasya masih capek mau sekolah."

"Kamu jangan males gini dong sayang, ada masalah kah?"

"Hm...."

"Coba cerita ke Mama," seraya mengubah posisinya menjadi menghadap Nasya.

"Mama bisa ga ngilangin Matematika di sekolah kita?"

"Apa kamu becanda?" seraya terkekeh kecil.

"Nggak, Ma."

"Dari jaman kamu masih ga ada, Matematika itu udah ada sayang."

"Tapi Nasya ga mau, Ma."

"Udah enjoy-in aja ntar lama-lama suka kok" Sembari mengelus lembut puncak kepala Nasya.

"Ah, Mama," seraya meninggalkan Arina sendiri, sedangkan Arina hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak kesayangannya.

Nasya bete dengan sikap Mamanya jadi ia bergegas pergi menuju kamarnya.

Sesampainya di kamarnya Nasya langsung membantingkan tubuhnya diatas kasurnya.

"Huft... bosen banget telfon Alina, ah."

Tingg!  ada sebuah notifikasi dari ponsel Nasya.

"Apa sih?"

Alina: Buka chat grup sekarang juga Sya!

"Ih, penting banget ya?" Karena penasaran Nasya membuka chat grup sekolahnya.

"What! apa bener nih?" Nasya terkejut karena melihat apa yang diperbincangkan teman sekolahnya.

Maaf pendek dulu ya gaess
Vote, comment aku tunggu selalu
Ajak tetangga, anak-anak yang masih di dalem kandungan buat baca BMAB ya gaess.

Salam ❣️

sffnhslsa_

Between Mathematics and Biology Where stories live. Discover now