11. Bersama selalu?!

111 7 0
                                    

***
Tas ransel berwarna putih menjadi pelampiasan emosi Nasya yang sedari tadi bergejolak karena ia telah mendapat hukuman dari Pak Kito.

"Dasar lo tas jelek, hweeee baru sekarang gue kenak hukuman, ini semua gara-gara si cowok gila itu, Argghh Bi bi Wati" Ucap Nasya dengan mencabik-cabik tasnya.

"Iya Non Nasya ada apa?" Jawab Bi Wati.

"Mama mana?" Tanya Nasya.

"Nyonya lagi ngurusin kerjaan di kantor sebentar dan bntar lagi katanya pulang"

"Bi Wati tolong bilangin ke Mama, mulai sekarang anaknya bukan Nasya tapi kantornya"

Tak lama setelah itu pintu terbuka dan memperlihatkan seorang wanita muda yang cantik.

"Nasya tadi kamu bilang apa Nak?!" Ucap Arina.

"Nasya mau berenti aja deh jadi anak Mama"

"Eh sayang please don't say it, kamu tetep anak Mama, Mama minta maaf ya? klo akhir-akhir ini Mama jadi lebih sering ngehabisin waktu sama dokumen dan berkas Mama" Ucap Arina dengan nada bicara yang lembut sembari memeluk Nasya dan membelai rambut panjang nya.

"Iya Nasya maafin Mama, tapi janji ya jadilah Mama Nasya yang sesungguhnya" Ucap Nasya dengan senyum termanisnya.

"Iyaiya, kamu istirahat dulu gih mata kamu udah kek panda gitu" Suruh Arina.

"Oke siap komandan" Ucap Nasya

"Ihh gemes dehh" Ucap Arina.

Hati Nasya menjadi bahagia mood Nasya yang tadinya ber-status bad sekarang menjadi good karena ia telah berhasil mendapatkan kembali kasih sayang Mamanya. Walaupun Arina bukan Mama kandungnya Nasya sangat, sangat, dan sangat menyayangi Arina. Ia berjalan menuju kamarnya dengan bersenandung ria.

Sesampainya di kamar ia mengunci pintu kamarnya dan mulai memutar lagu berjudul If I Can't Have You dengan volume yang cukup keras. Ia segera memasangkan headset di telinganya.

That I hate you admitted but everything means nothing If I Can't have you.

I can't write one song that's not about you.

Can't drink without thinking about you.

Is it to late to tell you that everything means nothing If I Can't have you...

~Shawn Mendes, If I Can't Have You~

Nasya terus menyanyikan lagu itu dengan suaranya yang cukup nyaring. Ia ingin merayakan kebahagiannya ini. Hingga ada seseorang yang mengetuk pintu jendela kamarnya.

Tok..Tok..Tok..

"Maling ya?!" Tanya Nasya.

"Iya maling hati lo buruan buka cewek stress" Ucap orang itu.

"What?! Apa mungkin itu dia?!" Tanya Nasya pada dirinya sendiri.

Nasya segera membukakan kunci jendela kamarnya dengan hati-hati.

"ASTAGA RENDRAAAA, ngapain lo disini lo udah gila ya, Ya Ampun gmana ini gue bisa diabisin ama Mama gue kalo gue bawa temen laki di sini apalagi ini kamar gue, Ya Tuhan gmana ini?!" Ucap Nasya panik sendiri.

"Woyy tahu lo jangan ngomong sendiri suruh gue masuk dulu pegel nih, kuping gue juga sakit gara-gara suara lo tadi" Ucap Rendra kesal.

"Lo ngapain disini?!"

"Ijinin gue masuk dulu baru gue jawab pertanyaan lo"  Nasya pun mengijinkan Rendra masuk.

"Jadi gini gue kesini buat ngerjakan tugas dari si Pak Kito itu!"

"Kan masih minggu depan ngumpulinnya Rendraaaa"

"Lebih cepat lebih baik tuh kliping tebelnya ngalahin skripsi kakak gue tau ga?!"

"Klo mau rajin jangan ngajak gue, tapi gapapa deh sekarang lo turun gue mau ganti baju"

"Masa gue mau nunggu lo di tangga ga mau ah ntar gue jatoh terus gue mati ntar gue kangen ngejailin lo gimana?! Lo juga yang susah kan?"

"Masa lo mau liat gue ganti baju gitu?! Enak aja lo?!"

"Lo ganti baju di kamar mandi sana gue mau rebahan bntar disini ok?" Ucap Rendra senenaknya.

"Lo pikir rumah ini rumah lo apa?!"

"Udah buruan ganti baju sana!!!" Ucap Rendra sembari mendorong tubuh Nasya agar cepat menuju kamar mandi.

5 minutes...

10 minutes...

"Woy Sya! gausa cantik-cantik dandannya gue masih blom jadi suami lo" Teriak Rendra.

"Iya gue keluar sekarang" Ucap Nasya, Nasya sekarang memakai kaos pendek berwarna pink dengan bawahan celana jeans pendek.

"Baju gini doang dandannya smpe berjam-jam dasar cewek ribet amat"

"Eh malah ngomel buruan sana lo keluar lewat jendela"

"Apa-apaan!"

"Lo mau di makan uler ama macan di ruang tamu hah?!" Ucap Nasya.

"Ya ga juga sih, tapi masa gue harus jadi kek maling gitu?!" Ucap Rendra.

"Aduh cuma bentar doang lo juga sih kenapa lo ga telfon gue?!" Ucap Nasya.

"Gue ga punya kuota" Jawab Rendra.

"Telfon seluler dong!" Ucap Nasya.

"Gue ga punya pulsa" Jawab Rendra.

"Lo missquenn banget sih?!" Ejek Nasya.

"Tapi gue ganteng" Ucap Rendra.

"Terserah, skarang buruan lo keluar lewat jendela sedangkan gue mau keluar dari pintu yang sesungguhnya tapi sebelum itu gue mau ijin dulu ke Mama gue, get the point?"

"Hm"

Rendra dengan terpaksa turun lewat jendela lagi demi keselamatannya..

Vote, comment aku tunggu selalu.
Ajak tetangga, anak-anak yang masih di dalem kandungan buat baca BMAB ya gaess.

Salam ❣️

sffnhslsa_

Between Mathematics and Biology Where stories live. Discover now