25. Maaf

4.1K 395 73
                                    

hy syg.
udh udh

Happy reading
_________________________________________

Di salah satu kamar rumah sakit desa Angin, gadis bersurai hitam legam tengah berbaring. Matanya belum terbuka dari kemarin.

Setelah kejadian tak terduga Kemarin Gaara sangat marah. Ia belum pernah merasa semarah ini dalam keadaan sadar. Omu Yura, Daimyo kurang ajar itu telah dihukum. Ia mendapat hukuman seumur hidup di penjara bawah tanah atas perlakuannya.

Sebelumnya, Omu Yura sudah menceritakan semuanya. Ternyata, ia lah yang selama ini memiliki hutang masa lalu, dan ia juga ingin menguasai kekayaan klan Houki. Dasar Tamak, padahal ia sudah mendapatkan semuanya di Suna.

Hakuto, gadis yang sebelumnya akan menikahi Gaara juga sudah meminta maaf. Ia dan keluarga nya juga tak menyangka. Tapi ternyata, gadis itu memang sudah menolak pernikahan ini karena sebenarnya ia sudah menyukai pria lain. Jadi tak ada masalah lagi.

Sekarang yang di pikiran Gaara hanya satu. Yaitu, Y/n.

Ia mengutuk dirinya sndiri karena sudah menyakiti gadisnya sampai seperti itu. Benar benar Bodoh. Bisa bisa nya ia terkena pengaruh ilmu hitam itu. Oh ya mengenai 2 orang yang melakukan ilmu itu, Gaara tak terlalu ambil pusing. Mereka hanya menerima hukuman sedang dan juga Gaara sudah memberikan donasi kepada mereka.

Kini ia sedang duduk di samping ranjang Y/n. Ninja Medis Desa Suna juga mengatakan ada beberapa tulang Y/n yang retak tapi akan sembuh setelah dirawat beberapa hari. Lalu beberapa lebam di pipi Y/n.

"Maaf." guman Gaara sambil memegang tangan gadisnya. Ia menunduk. Menunggu gadisnya terbangun dari tidur cantiknya.

Hampir setengah jam ia terus seperti itu. Tangannya menggenggam erat tangan Y/n. Merasakan pergerakan, Gaara langsung mengangkat kepalanya dan dilihatnya mata si gadis sudah terbuka setengah. Dalam Hatinya ia sangat bahagia. Tapi, wajahnya tak dapat mengekspresikannya.

"Ughh..." rintih Y/n. Tubuhnya benar benar sakit. Tapi, ia tetap berusaha untuk duduk.

"Tubuhmu belum sembuh, Y/n" ucap Gaara khawatir.

"Daijoubu." Y/n sudah terduduk sekarang.

"Maaf." guman Gaara.

Y/n menoleh. "Sudah sadar hm?" ucap Y/n.

"Ya. Sudah sepenuhnya." jawab Gaara.

"Baguslah. Aku benar benar tak habis pikir dan badanku juga sangat sakit akibat ulahmu." keluh Y/n. Gaara hanya menunduk. Terlihat penyesalan di bawahnya. Y/n terkekeh.

"Kau ini merepotkan sekali. Lama tak bertemu malah membrikan kabar pernikahan. Bukan denganku Pula." Ucap Y/n ngeletos.

Gaara langsung mengangkat kepalanya dan menatap Y/n yang tak sadar dengan ucapannya. Heran, Y/n langsung mengingat ucapannya. Oke dia memerah sekarang dan langsung memalingkan wajahnya.

"A - anu... B - bagaimana dengan kedua orang... itu?" Tanya Y/n menghilangkan suasana canggung.

"Ya. Aku sudah mengurusnya."

"KAU MEMBUNUH MEREKA????!!"

"Tentu tidak."

Gaara lalu menceritakan semuanya yang terjadi setelah ia tersadar dari pengaruh ilmu hitam.
.
.
.
.

Hari ini adalah waktunya Y/n keluar dari rumah sakit setelah 5 hari dirawat. Badannya sudah tak terlalu sakit. Ia bisa beristirahat lagi dirumah nanti.

Y/n kini sedang berdiri didepan rumah sakit. Sedang memperbaiki sepatu ninjanya yang sedikit longgar. Ketika ia sedang menunduk untuk memperbaikinya, Ia melihat kaki seseorang. Dengan Baju sejenis jubah panjang berwarna merah. Yap! Siapa lagi kalau bukan Kazekage Gaara.

"Gaara?" Y/n mengankat tubuhnya "Sedang apa disini?" tanya Y/n

"Tentu menjemputmu." ucap Gaara. Y/n sedikit tersipu. "T - tak usah repot repot. kau kan juga banyak kerjaan."

"Tak apa. Ini atas kemauanku. Dan, aku ingin mengajakmu kesuatu tempat." ucap Gaara. Tempat? Tempat apa? itulah pertanyaan di otak Y/n.

"Oke."
.
.
.

"aaahhhhh tempat ini....." ucap Y/n menggantung.

"Awal kita bertemu." ucap Gaara sambil bersedekap.

Pandangan mereka berdua kini menatap taman bermain. Tak ada yang berubah dari Taman Bermainnya. Hanya cat nya saja yang baru.

Y/n jadi merindukan masa masa nya di Suna. Dan awal pertemuannya bertemu Gaara. Sudah 14  tahun berlalu.

"Aku sangat beruntung bertemu denganmu di masa itu. Aku memiliki sebuah harapan untuk memiliki seorang Teman sampai akhirnya kau menghilang. Harapanku sirna." Curhat Gaara. Y/n memperhatikan Gaara dari samping.

"Lalu bertemu denganmu lagi di Ujian Chunin." Lanjut Gaara.

"Ahh jadi Nostalgia. Aku juga senang bertemu dengan Gaara. Rasanya seperti baru kemarin aku bertemu denganmu." Ucap Y/n sambil tersenyum. Angin Berhembus dan menerbangkan rambut Hitam Legam milik Y/n. Pasir pasir juga berterbangan tertiup oleh angin. Taman Bermainnya Sepi, dan ayunan bergerak sendiri karena angin.

"Waktu itu... aku mendengarnya." Ucap Gaara

"Dengar Apa?"

"Kata kata mu di hari pernikahan itu. Aku mendengarnya dan Aku senang"

Y/n mengingat kejadian waktu itu. Seketika wajahnya berubah jadi tomat. Langsung saja ia menutup wajahnya. Merasa seperti orang bodoh.

"Kau kenapa?" Tanya Gaara tidak peka.

"Diam!!"

"Hah??"

"DASAR TIDAK PEKA!"

Gaara sedikit tertohok dengan ucapan Y/n. ia tak terlalu mengerti tetapi mengapa ia merasa tersindir? Tak menunggu lama, Gaara langsung saja menarik lengan Y/n dan menempatkan tubuh mungil si gadis ke pelukannya.

"G - Gaara?!" Bingung Y/n.

"Temari pernah mengatakan kepadaku sebelumnya. Jika Wanita sedang marah harus di peluk." Ucap Gaara. Terdengar polos tetapi Y/n bahagia mendengarnya. Gadis itu langsung menutup matanya dan merasakan pelukan hangat dari Gaara. ia menikmatinya.

"Ureshii. Aishite, Gaara."
.
.
.
.

"APAAA??!!!" Seru Temari dan Kankuro bersamaan saat mendengar cerita Gaara.

"Si sialan itu!! jadi ini sebabnya aku diberikan misi selama 2 minggu." geram kankuro.

"Mentang mentang aku sedang di Konoha, Ia seenaknya saja! cih! Dan juga, KENAPA KAU BISA TERKENA SEPERTI ITU GAARA??" Geram Temari.

"Tak tau. Kau kan Tak sadar." ucap Gaara santai dan tanpa dosa.

"BAKA!!"
.
.
.

yah oke telat lagi. kerjaan pada numpuk hiks

btw... tidor kelen 🔫🔫
C U

TBC

Only You [Gaara x Reader] (Discontinue) Where stories live. Discover now