19. Day of War (1)

2.7K 325 14
                                    

Perang. Inilah saatnya ku harus berubah-stop!!!

Oke ulang..

Hari ini adalah dimulainya perang. Kelima desa akan bersatu untuk memenangkan perang terbesar sepanjang sejarah Shinobi. Tim 12 ditempatkan berpisah.

Sebelumnya sempat diberitahu kalau mereka akan dibagi menjadi lima regu besar. Xin berada di garda tengah regu Kakashi sedangkan Hikaru garda terdepan karena ia lebih menguasai pertarungan jarak dekat. Y/n ia di garda terbelakang regu milik Gaara. Kenapa? Karena ia sangat dibutuhkan dibagian medis. Bisa dibilang ia cukup hebat dalam bidang medis. Ia berkali kali mengutuk orang yang memasukkannya di garda terbelakang. Kan Y/n maunya didepan.

"Haahhh tak apalah. Mengobati yang terluka juga sudah sangat membantu." Y/n akhirnya pasrah.

14 jam kemudian

"Y/n-san, tolong bantu yang disana." Ucap salah satu perawat medis yang menggotong seorang korban. Sudah sejak 2 jam yang lalu korban sudah berjatuhan walau tak banyak. Y/n yang tengah meracik salep, cepat cepat menyelesaikannya dan menuju korban yang dimaksud. Ia adalah seorang perempuan dari desa Kiri. Y/n langsung memeriksa perempuan itu dengan baik. Tak lupa mengambil salep yang ia racik tadi dan mengoleskannya ke perenpuan itu.

"Lukanya ringan. Setelah salep ini mengering, kau bisa bergerak bebas." Ucap Y/n

"Arigatou na.. aku akan pergi sekarang. Salepnya akan mengering di perjalanan ku. Sekali lagi Arigatou." Perempuan itu membungkuk lalu beranjak pergi meninggalkan posko medis.

Y/n mondar mandir tak karuan sedari tadi. Ia ingin pergi ke medan sekarang. Bukan Medan yang ada di Indo. Ia merasa sangat gelisah. Bagaimana dengan Xin dan Hikaru. Apa mereka baik baij saja. Gin-sensei juga.
.
.
.
Y/n melakukan tugasnya dengan profesional. Banyak para Shinobi yang berdatangan karena luka ringan ataupun berat.

Salah satu Shinobi yang terluka berat memasuki posko. Y/n dengan sigap langsung memeriksa dan mengobati shinobi tersebut.

"Astaga kau mengalami pendaharan. Untung tidak terlalu banyak dan parah. Sekuat apa musuh kita?" Ucap y/n sembari melakukan pengobatan. Shinobi yang ditangani Y/n ini berasal dari desa Suna. Seorang laki laki. Ia tak bisa melakukan banyak hal karena pendarahan. Keringat bercucuran di gadis bermarga Han itu. Ia sudah sering melakukannya di rumah sakit.

"Yatta!" Y/n berseru girang karena berhasil mengobati shinobi tersebut. Napasnya terengah. Ini sudah 19 jam sejak perang dimulai. Belum pas sehari ia sudah nampak sedikit kelelahan. Payah sekali bagi dirinya. Ia belum boleh lelah. Setidaknya setelah 3-5 hari ia baru boleh lelah.

"Y/n-san beristirahatlah dulu. Biar kami yang mengurus sisanya." Ucap salah satu perawat tim medis. Y/n menatapnya sebentar lalu menggeleng. "Ini bukan apa apa. Aku juga harus berjuang. Walau tak berkesempatan menghadapi musuh secara langsung, setidaknya kita bisa membantu dari balik layar." Ucap Y/n mendramatisir. Lagi perang aja sifat konyolnya kambuh. Perawat itu hanya terkekeh pelan lalu meninggalkan Y/n.

"Yosha! Y/n, ini belum apa apa."
.
.
.

Pemuda drngan surai coklat berantakannya melesat maju tanpa henti. 2 jam sejak perang dimulai belum ada tanda tanda dari musuh. Tetapi ia tak akan lengah sedkit saja.

Srrrk srrk

Suara semak semak membuat Hikaru berhenti. Ia mengaktifkan Byakugannya. Benar saja kalau ada sesuatu di semak sana. Belum sempat bertindak, semak semak itu menampilkan seorang lelaki dengan bola mata hitam dan manik merahnya. Edotensei!

Hikaru meloncat kebelakang dan memberikan jarak. Entah itu edotensei dari siapa. Surainya abu abu dengan seragam Shinobi dari desa Kirigakure.

"Ara? Aku melihat sebuah keajaiban disini." Ucap Edotensei itu. Hikaru tentu saja bingung. Siapa orang mati itu?

Only You [Gaara x Reader] (Discontinue) Where stories live. Discover now