18. About Team 12

2.8K 360 34
                                    

Senja menemani kesendirian gadis dengan rambut yang berhembus miliknya. Manik nya tak henti menatap langit orange. Besok adalah harinya. Dimana para shinobi akan bertarung besar besaran. Bayangkan saja lima negara besar bersatu untuk perang ini. Sekuat apa musuh mereka kali ini? Apa ia akan pulang dengan selamat? Apa ia masih dapat bertemu ayahnya saat peperangan selesai ini? Apa ia masih dapat menikah dengan orang yang dicintainya? Pikirannya berkecamuk.

Gaara.

Seandainya ia dapat bertemu dengan pria itu? Ini sudah 1 bulan. Argh!! Ia membenci ini. Ia harus siap. Selamat tak selamat, ia dan yang lainnya harus bisa memenangkan perang ini.

Langkah nya terhenti. Ia akhirnya berhenti di kedai ramen paling wah se Konoha. Paman Teuchi menawarkan beberapa menu walau akhirnya gadis ini memesan ramen biasa dengan ukuran biasa.

"Kau tampak murung, nak. Apa karena deklarasi perang belum lama ini?" Tanya pria pemilik kedai itu sambil menaruh mangkuk ramen. Y/n menatap nya sebentar lalu mengangguk dan menjawab, "Benar, Paman. Hanya... aku merasa sedikit takut. Takut kehilangan dan meninggalkan orang orang yang kusayangi." Y/n memainkan Ramen miliknya.

"Aku sudah banyak mendengar orang orang yang berperang sebelumnya. Merasa seperti itu wajar karena nyawa taruhannya. Tak apa kau berpikir seperti itu. Tapi.. tetap berpikir kalau kau tak akan mati saat ini." Paman Teuchi memperagakan orang kuat di akhir kalimatnya. Y/n tersenyum. Mungkin sedikit terhibur.

Gadis itu memakan ramennya perlahan karena masih panas. Menyuruput kuahnya dengan hikmad. Intinya makan dengan hikmad.

"Paman satu ramen ukuran--" pria berparas china datang dan menghentikan perkataannya saat melihat siapa yang sedang makan disana. "Y/n-chan! Wahh kita bertiga berkumpul disini! Kebetulan yang kebetulan." Pria itu menyapa si gadis yang sedang makan dengan hikmad tersebut.

"Xin-chan! Tunggu..... bertiga?" Y/n mengangkat sebelah alisnya. Xin mengangguk lalu seseorang dengan manik khas klannya datang dari belakang. "Hikaru?!" Y/n terkejut. Ternyata ini memang kebetulan yang kebetulan.

"Aku kebetulan bertemu dengan Hikaru dijalan dan kebetulan juga ia mau kesini dan kebetulan aku juga. Terus kami kebetulan bertemu denganmu disini. Jadi ini bukan kebetulan yang kebetulan tapi kebetulan kebetulan yang kebetulan kebetulan." Ucap Xin antusias.

"Wahh benar ini memang kebetulan kebetulan yang kebetulan kebetulan. Kita bertiga bisa kebetulan bertemu yang kebetulan disini." Y/n ikut antusias. Kalo ni dua makhluk sejenis amoeba bersatu yaa mulai dah kegilaan atau kebegoan hqq apa yang mereka lakukan. Hikaru hanya bisa elus dadanya yang bidang itu.

"Urusai! Mending sekarang makan daripada reuni. Kayak gak ketemu setahun padahal tadi pagi juga ketemu." Hikaru marah marah kepada dua orang itu

"Aaahh Hikaru jangan marah marah. Nanti keriput loh.. trus orang yang gak tau klanmu bakal ngira kamu kakek kakek katarak yang butuh pertolongan." Ucap Y/n berusaha menenangkan Hikaru. Bukannya menenanangkan si Y/n malah membuat Hikaru emosi.

"Gadis gila, aneh, aho, baka, kuso yaro setelah peperangan aku akan membunuhmu sialan! Bagaimana bisa aku menyukai gadis sepertimu hah?" Ucap Hikaru dan diakhir kalimat ia berguman pelan. "Kau bilang apa diakhir tadi?" Tanya Xin udah kayak emak emak kepo sama yang dapet arisan. "Lupakan!" Hikaru berbicara ketus dengan semburat merah tipis di ππ nya. :v

Y/n ketawa terbahak. Pikiran kacaunya hilang begitu saja karena bertemu dengan teman teman seperjuangannya yang gila ini. Walau dirinya lebih gila tapi ia tak menyadarinya.

Paman Teuchi datang membawakan 2 mangkuk ramen dengan porsi besar. Dua orang pria ini sepertinya sedang kelaparan. Oh ya, untuk posisi dilihat dari punggung mereka, Y/n di kiri lalu di tengah ada Xin dan di kanan ada Hikaru.

Only You [Gaara x Reader] (Discontinue) Where stories live. Discover now