15.|| RUMAH MERTUA

100K 8.6K 118
                                    

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!
.
.
.

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Part 15| RUMAH MERTUA

*****

Aurora menatap ragu untuk mengetuk pintu kamar Arion. Pasalnya ini sudah pukul dua malam. Pastinya Arion sudah tidur dan tak ingin di ganggu, terlebih hari ini dia baru saja latihan basket, Aurora jadi tidak tega membangunkannya. Tapi ini juga bukan kemauannya, tapi kemauan bayinya.

"Baby jangan buat mommy gini dong. Gimana kalau daddy marah lagi sama mommy. Kasian loh, tadi dia abis latihan basket" ucap Aurora menunduk menatap sambil mengelus perutnya yang sedikit membuncit.

Setelah mengatakan itu, bukannya hilang justru keinginan untuk dielus semakin menyerang perasaan Aurora. Ya tuhan, kenapa bayinya begitu rewel ditengah malam begini.

Aurora menghela nafas pasrah "Ok, mommy turutin. Tapi baby berdoa sama tuhan semoga aja daddy nggak marah-marah lagi sama mommy" ucapnya lalu mengetuk pintu kamar Arion.

Tok

Tok

Tok

Hening, Aurora semakin deg-degan. Takut menghadapi kemarahan Arion lagi. Tapi mau bagai mana lagi, ini permintaan bayi nakalnya, dia tidak tega menolaknya dan semoga saja Arion bersenang hati membantunya.

Dia kembali mengangkat tangannya, namun terhenti kala pintu kamar terbuka menampilkan Arion dengan wajah bantalnya.

"Ngapain lo tengah malam gini gangguin tidur gue, kurang kerjaan banget!" ucapnya sinis.

Aurora menunduk, tak mau menatap wajah garang Arion. Kedua tangannya memilin ujung piyamanya.

"Aku-mm, aku--"

"Ngomong yang bener, gue mau lanjut tidur!" ucap Arion.

Aurora berusaha melawan rasa takutnya. Ia mendongak menatap Arion yang juga sedang menunggu ia berbicara.

"Emm, itu Ion. Baby-nya rewel. Mau di elus k-kamu" ucap Aurora takut-takut.

Arion terdiam membuat Aurora semakin deg-degan. Lantas ia kembali berucap "Tapi nggak papa kok kalau kamu nggak mau elus. Nanti aku ngomong sama baby-nya kalau kamu lagi capek, mau istirahat. Kalau gitu aku balik kekamar, selamat malam Ion" ucap Aurora cepat, takut membuat Arion marah dan menyakiti bayinya lagi.

ARION [END]Where stories live. Discover now