37.|| PANTAI BALI

127K 8.5K 325
                                    

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!
.
.
.

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Part 37| PANTAI BALI

*****

Pukul enam pagi Aurora sudah berdiri dibibir pantai dengan gaun putih bersihnya. Selama mengalami masalah rumah tangga memang dia tidak bisa tidur dengan nyanyak. Kadang terbangun dimalam hari ataupun seperti saat ini.

Mata indah teduh itu menatap matahari yang perlahan menampakkan cahaya hangatnya. Aurora menutup matanya, menikmati suara ombak laut dan juga rasa sejuk angin pagi.

"Kakak cariin ternyata kamu disini Ra!" suara seseorang terdengar. Bersamaan dengan sebuah jaket yang terpasang dikedua bahunya. Aurora tau siapa pemilik suara itu.

"Lagi nenangin pikiran aja kak!" sahutnya membuka mata dan tersenyum pada Jheno.

"Gimana perasaan kamu sekarang?" tanya Jheno ikut berdiri disamping Aurora.

"Sedikit baik, mungkin mulai sekarang aku akan membiasakan diri untuk ketempat ini" ucapnya.

Jheno menatap lekat-lekat wajah Aurora. Tangannya terangkat mengelus rambut indah adiknya.

"Maafin kakak karna membawa kamu kesini. Kamu tau kan Ra gimana sayangnya kakak sama kamu? Ngeliat kamu terluka karna Arion yang notabennya sahabat kakak itu membuat kakak merasa gagal jagain kamu, maafin kakak" kata Jheno menatap sendu sang adik.

Aurora menggeleng sembari menangkup wajah Jheno "Kakak nggak perlu minta maaf. Semua yang kakak lakukan itu juga demi kebaikan aku!" kata Aurora.

Jheno tersenyum, ia mengacak rambut Aurora "Kakak sayang sama kamu!"

Aurora menatapnya dengan senyum hangatnya "Aku tau itu kak, dan makasih untuk semua yang sudah kakak lakukan untuk aku selama ini" ucap Aurora tulus.

Aurora memeluk Jheno, menyandarkan kepalanya di dada bidang pria itu.

"Kakak benci ya sama Arion?" tanya Aurora tiba-tiba.

Jheno terdiam, tangannya masih setia bermain dirambut indah sang adik.

"Tidak. Sampai kapan pun kakak tidak bisa membenci Arion. Karna sebelum kita bertemu dia adalah orang yang menjaga kamu. Membuat kamu tersenyum dan selalu ada disaat masa tersulitmu!" ujar Jheno.

ARION [END]Where stories live. Discover now