19.|| BALAPAN

103K 8.8K 173
                                    

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi sider, hargai author!!
.
.
.

Pliss jangan jadi sider, hargai author!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Part 19| BALAPAN

*****

"Dimana?" tanya Arion pada orang disebrang telfon.

"..."

"Hmm, oke gue kesana!"

Tut...

Pria bertubuh tinggi itu berbalik dan membuka pintu kamarnya. Namun saat pintu terbuka terpampanglah sosok Aurora yang sedang menguping membuat Arion menatapnya tajam.

"Ngapain lo didepan kamar gue, nguping lo?" tanya Arion tajam.

Aurora menelan salivanya, tebakan Arion benar. Menang dia menguping saat tak sengaja mendengar percakapan suaminya itu dengan seseorang dan dapat Aurora simpulkan jika malam ini Arion akan ikut balapan.

"Kamu mau balapan kan?" bukannya menjawab Aurora justru melempar pertanyaan.

Arion melipat kedua tangannya didepan dada. Menatap Aurora yang hanya sebatas dadanya.

"Kalau iyya kenapa? lagian gue bosen di apart terus, bosen liat muka jelek lo" ucap Arion mengejek namun tak membuat Aurora marah ataupun kecewa.

Tapi apa ini, kenapa wajah gadis itu berseri-seri dan kedua matanya berbinar senang. Arion memicingkan matanya, apa jangan-jangan Aurora merencanakan sesuatu setelah nanti dia pergi?

"Kenapa lo?" tanya Arion mengintimidasi.

Senyum Aurora mengembang "Wah kok bisa tepat gini yah. Dari tadi aku ngidam mau liat kamu balapan. Jadi mumpung kamu mau pergi balapan aku ikut yah, pwesss!" mohon Aurora menyatukan kedua tangannya jangan lupakan jurus puppy eyesnya.

Arion membuang muka, sial dia paling benci tatapan itu. Kenapa Aurora terlihat menggemaskan saat berekspresi seperti itu. Tapi dia tidak boleh luluh. Lantas Arion kembali menatap Aurora lebih tajam lagi.

"Nggak!" ucapnya tegas.

Seketika bibir yang tadinya melengkung ke atas berbalik melengkung ke bawah. Kedua mata gadis itu berkaca-kaca. Dan sialnya ini lebih menggemaskan dari pada ekspresi tadi. Tapi pertahanan Arion masih kuat, ia tidak boleh lemah didepan gadis itu.

ARION [END]Where stories live. Discover now