50.|| BIRTHDAY NIGHT

121K 9.9K 756
                                    

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!
.
.
.

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Part 50 | BIRTHDAY NIGHT

*****

Malam ini semua orang tampak sibuk mempersiapkan acara ulang tahun untuk cucu kesayangan keluarga Witama. Mulai dari dekorasi yang mewah, tempat yang bagus dan kue yang sangat cantik.

Tapi berbeda dengan seorang balita yang akan menjadi ratu malam ini. Dia lebih memilih berdiam diri didalam kamar kedua orang tuanya dengan gaun yang sudah melekat indah ditubuhnya.

Namun kedua matanya terlihat berkaca-kaca. Mata bulat indah itu sedari tadi menatap satu objek didepannya.

"Daddy!" ucapnya lirih.

Ia menumpukan dagunya didada sang ayah. Menatap wajah tampan milik cinta pertamanya itu dengan lekat.

"Kapan daddy bangun, Celli angen daddy!" ucap gadis kecil itu, tangannya terulur mengelus pipih ayahnya.

"Hali ini Celli ulang tahun. Bental lagi umul Celli tiga tahun. Apa daddy ndak mau bangun temanin Celli make a wish?" setetes air matanya luruh membasahi dada Arion. Balita itu menangis didada ayahnya.

"Hikss kapan daddy bangun, Celli mau daddy hadil diacala ulang tahun Celli, make a wish belcama, tiup lilin berlcama, potong kue belcama hikss. Celli mau kayak teman-teman Celli, digendong telus dipeluk ama daddy meleka. Ayoo daddy buka matana hikss, Celli mau dipeluk daddy!" isakan Celli terdengar begitu pilu. Balita cantik itu lalu menenggelamkan wajahnya didada sang ayah.

"Hikss--hikss daddy!" isaknya.

Tiba-tiba usapan lembut terasa dikepalanya. Ia mengadah mendapati sang ibu yang tersenyum sendu padanya.

"Baby Celli-nya mommy kok nangis? Kenapa sayang?" tanya Aurora lembut. Ia mengulurkan kedua tangannya kepada sang putri.

"Hikss--hikss mommy!" tangis yang sedari tadi berusaha balita itu tahan kini ia keluarkan semuanya. Ruangan itu dipenuhi oleh tangisannya. Celli bangkit lalu meberima uluran tangan sang ubu.

ARION [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora