60.|| Ti Amo

106K 8.6K 212
                                    

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!
.
.
.

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Part 61 | Ti amo

*****

Aurora yang sedang mamatut dirinya didepan cermin tersentak kaget saat tangan kekar tiba-tiba melingkar diperutnya.

"Istri aku cantik banget. Jadi nggak rela bawa kamu ke kantor." ucap Arion meletakkan dagunya dibahu Aurora. Pria itu juga menatap penampilan mereka dicermin.

Aurora tersenyum, dia mengelus lembut wajah Arion yang ada dibahunya.

"Kamu cemburu?" tanya Aurora.

Arion mengangguk "Iyya, aku nggak rela kalau pegawai pria aku natap kamu nanti. Aku nggak suka berbagi apa yang aku punya sayang." ujar Arion.

Aurora tertawa kecil "Kok kamu jadi gini sih. Tadi siapa yang maksa-maksa supaya aku ikut?" tanya Aurora.

Tadi pagi saat dia sedang memasak, Arion tiba-tiba menghampirinya dan merengek ingin ditemani ke kantor. Awalnya Aurora menolak, tapi Arion terus membujuknya hingga dia luluh.

"Aku" jawab Arion lesu.

Aurora lalu berbalik menghadap Arion. Tangannya terulur mengelus kedua rahang suaminya.

"Kamu dengerin aku. Sebanyak apapun godaan-godaan diluar sana. Sebanyak apapun pria-pria yang berusaha deketin aku. Ingat, aku cuma milik kamu, milik Arion Gerald Witama. Kamu suami aku, kamu imam aku dan kamu pemimpin aku. Jadi apapun masalahnya, aku akan tetap kembali sama kamu." ujar Aurora mematap dalam kedua mata Arion.

Arion mengembangkan senyumnya. Sekarang dia semakin yakin jika Aurora tidak akan pernah berpaling darinya. Aurora hanya miliknya dan selamanya tetap miliknya.

"Aku juga janji sama kamu, sebanyak apapun godaan perempuan diluar sana. Seberapa kuat mereka berusaha deketin aku. Ingat, aku hanya milik kamu, milik Aurora Ayudia Witama. Karna kamu dan Celli adalah rumah aku untuk pulang. Kalian berdua adalah harta yang paling berharga dihidup aku" tutur Arion meniru perkataan Aurora.

Aurora tersenyum, dia juga yakin jika Arion hanya miliknya, hanya suaminya dan akan tetap begitu.

Arion lalu memeluk tubuh Aurora, menciumi puncak kepala wanitanya dengan bertubi-tubi. Sungguh, dia sangat mencintai wanita yang ada didalam pelukannya saat ini.

ARION [END]Where stories live. Discover now