17. Revenge!

152 6 0
                                    


5 Stage of Grief:

1. Denial [Penyangkalan]; 2. Anger [Marah]; 3. Bergaining [Menawar]; 4. Depression [Depresi] and 5. Acceptance [Penerimaan]

Seseorang bernama kubler-ross pernah berteori tentang tahap-tahap yang akan dilalui oleh setiap orang jika mengalami kesedihan. Saat di bangku sekolah, Raline sepenuhnya mendukung teori kubler-ross. Dia setuju bahwa setiap kesedihan harus mendapatkan akhir berupa penerimaan.

Tapi sekarang..... Raline menertawai dirinya yang dulu pernah percaya dengan omong kosong itu.

Makna sesungguhnya tentang setiap fase tersebut baru ia rasakan saat ini. Ia mengerti bahwa tidak semua kesedihan bisa diakhiri dengan penerimaan. Depresi yang ia rasakan setelah kehilangan orang terkasihnya karena ulah seseorang, tak bisa dilanjutkan semata-mata dengan penerimaan. Mungkin Raline akan merubah teori "5 stage of Grief' tersebut agar lebih relevan menjadi.....

5 Stage of Grief:

1. Denial [Penyangkalan]; 2. Anger [Marah]; 3. Bergaining [Menawar]; 4. Depression [Depresi] and 5. Revenge [Pembalasan]

Sudah dua tahun lebih pasca bencana tragis itu, namun Raline masih tak bisa lepas dari bayang-bayang balas dendam. Ia bersumpah tak akan mati sebelum membuat iblis-iblis yang telah merenggut nyawa orang-orang terkasihinya hidup menderita dan mati dengan mengenaskan.

A thirst for vengeance is nothing if not timeless

[Rasa haus akan pembalasan tidak akan berarti jika tidak abadi]

Dalam dunia psikologi, ada seseorang yang mengatakan bahwa setiap manusia pasti memiliki The Shadow, yaitu sisi gelap dalam diri manusia yang berada diluar kesadaran dan kepribadian. Secara kasarnya, The Shadow adalah bagian lain diri seseorang yang bisa membuat orang itu mempunyai sifat membunuh,merusak dan selalu ingin melakukan kekerasan. Manifestasi dari sistem pertahanan diri ini sering muncul sebagai respon emosi negatif akibat depresi akut. The shadow adalah ranah buta yang tidak dapat dilihat oleh orang itu sendiri maupun orang lain. Namun untuk beberapa kasus, segelintir orang bisa menyadarinya. Dan salah satu dari orang itu mungkin adalah Raline-- wanita yang telah kehilangan suami dan calon anaknya sekaligus.

Malam dimana usaha bunuh dirinya digagalkan oleh Megan, tekad membunuh dalam dirinya bertumbuh dan semakin bertumbuh menjadi monster kegelapan yang kini bersarang dalam jiwanya.

BUGH

BUGH

"RALINE ENOUGH!"

Kepalan tangan yang serupa peluru meriam tertahan di udara. Wanita berambut hitam legam yang dikuncir kuda meninggalkan poni tipis di dahinya itu menegang. Seperti diguyur air dingin, ia langsung membelalak saat telah sadar hampir membunuh seorang wanita tergeletak tak berdaya di bawahnya.

Megan terperangah hampir kena jantungan saat melihat kondisi Lemon-sekretarisnya sekaligus pelatih Raline-sudah penuh lebam biru karena babak belur. Darah segar mengalir dari hidung, mulut, dan pelipisnya karena bogeman maut Raline. Mantan pasukan khusus militer AS itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

If Something Happens I Love You: THE UNFORGIVABLE MISTAKEWhere stories live. Discover now