1 => DARE OR TARUHAN?

269 29 87
                                    

Hai, assalamualaikum!

Masih semangat untuk baca kisah El, kan? Harus tetap semangat. Sudah siap meramaikan part ini? Aku rasa semua sudah siap ya.

>HAPPY READING<

=> DARE OR TARUHAN?

-+

Kini, giliran El harus melakukan dare yang diberikan oleh teman-temannya. Melakukan hal yang menurutnya kelewat batas dan sama sekali tidak pernah terpikirkan dalam benaknya.

"Ngga ribet, cuma pacaran sama Aza selama 2 bulan. Perlakuin dia, kayak orang pacaran pada umumnya."

Entah karena apa, dengan bodohnya dan tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi, El menerima tantangan itu dengan enteng.

"Oke." singkat, namun memiliki banyak arti.

"Lo yakin terima tantangan ngga bermutu dari Adit?" tanya Vino yang baru saja kembali dari dapur.

"Why not?"

"Apa Lo ngga mikir? Secara ngga langsung, Lo jadiin itu cewek bahan taruhan." cerca Vino menatap kedua sahabatnya bergantian.

Romeo Oktaviano Faresta. Dia Vino, wakil ketua Fuerza. 'Bukan orang baik, tapi tidak ingin di anggap buruk oleh orang lain.' itu adalah prinsip hidup seorang Vino. Dan akan selalu seperti itu, tidak akan pernah berubah.

"Kenapa? El aja ngga masalah sama dare kali ini. Kenapa Lo repot?" sahut Adit enteng.

"Udah lah, lagian ini cuma dare, kan? Bukan berarti ini taruhan, sama aja kek bercanda."

Aditya Baihaqi. Tengil, ceplas-ceplos, pecicilan dan tentunya biang onar. Entah apa sebabnya, sampai El memilih Adit untuk dijadikan sebagai anggota inti Fuerza.

"Bercanda? Bukan taruhan? Maksud Lo gimana, Dit?" Vino menggelengkan kepalanya heran melihat sikap mereka.

"Kalau mau main ya udah main aja. Jangan Lo bawa-bawa sampai ke hati." lanjutnya tak terbantahkan.

"Mungkin emang bercanda aja, Vin. Ngga usah baper, elah." Satria yang sedari tadi asik memakan kacang membuka suara.

"Kalian bilang bercanda gini, emang tau artinya bercanda? Jangan sok-sokan mau bercanda sebelum kalian tau artinya!" desisnya tajam.

"Syukur-syukur kalau itu cewek ngga ngelibatin perasaan. Kalau malah sebaliknya? Siapa juga yang harus disalahkan? Jangankan ceweknya, kalau El sendiri mainnya sama perasaan?" setelah mengucapkan kata-kata itu, Ia melenggang pergi meninggalkan markas dengan emosi yang berada di ubun-ubun.

Satria Alaska. Musuh El saat duduk di bangku Taman Kanak-kanak dulu, sekarang keduanya sudah menjadi sahabat. Bahkan, Satria juga termasuk anggota inti Fuerza.

"Vino napa, dah? PMS itu bocah?" Satria hanya bisa geleng kepala.

El diam tak menggubris ucapan Satria barusan. Hanya saja, Ia diam memikirkan kata-kata yang terlontar dengan begitu mudahnya dari mulut Vino. Menurutnya, Vino terlalu melebih-lebihkan. Lagipula, benar kata Adit, ini hanya sekedar dare biasa, bukan berarti menjadikan Aza bahan taruhan, kan?

Tanpa mau memikirkan resiko yang akan terjadi, El juga beranjak pergi meninggalkan dua sahabatnya yang sedang asik makan.

Ting!

Baby Sheera | Online

Baby Sheera | 21.55

ElanoWhere stories live. Discover now