9 => LUKA

101 11 12
                                    

Hallo, assalamualaikum!

Kali ini aku ngga telat update, kan?

>HAPPY READING<

9 => LUKA







^Orang yang suka melukai, sejatinya juga memiliki luka. Bahkan lebih dari kita^

-Aza Shakila Thana-





-+

"Menurutku, Daddy adalah Super Hero. Walaupun dia bukan Daddy kandungku, tapi jasa beliau membuat aku merasa kalau aku masih berhak untuk hidup dan bahagia. Setiap malam aku selalu berdoa, agar Daddy terus datang ke mimpi. Walaupun hanya bertemu di alam bawah sadarku, tapi aku tetap bersyukur." tanpa menunggu jawaban dari Aza, El mulai bercerita.

Hal itu sontak mengejutkan Aza. Bercerita tentang hidup bukanlah hal yang mudah untuk setiap orang. Mereka hanya akan bercerita pada orang yang dipercayai. Dan secara tidak langsung, El mempercayainya? Pikir Aza seraya terus mencoba menjadi pendengar yang baik.

"Aku berterimakasih pada beliau, karena sudah mengizinkan aku untuk tetap bersama dengan Mommy. Menjadikan aku satu-satunya perisai pelindung untuk perempuan yang dicintainya. Meninggalkan aku dengan luka sekaligus kebahagiaan yang menghampiri."

"Sakit rasanya saat aku mengingat kembali kejadian malam itu. Daddy tertembak di depan mata kepalaku sendiri. Semakin sesak kala mendengar tangis Mommy pecah melihat kondisi Daddy yang berlumuran darah. Malam yang seharusnya bahagia, malah menjadi malam penuh air mata. Nyawa Daddy terenggut saat itu juga, meninggalkan kenangan yang tak terlupakan, sekaligus kemarahan yang tak terhindarkan!" tanpa sadar, sebulir air mata jatuh membasahi pipi. Tatapannya yang memancarkan penyesalan serta kemarahan itu, menatap lurus ke depan. Kemudian Ia memejamkan mata menikmati sesak di dada yang menghampiri.

Entah dorongan dari mana, Aza menarik pelan El dalam pelukannya. Mengelus lembut punggung sang kekasih. Berusaha menyalurkan ketenangan disana.

"Di dunia ini ngga ada yang sempurna, El. Sesempurna apapun hidup seseorang, pasti juga punya sisi kelam dalam hidupnya, termasuk kamu! Lakukan apa yang kamu mau, tapi jangan sampai kamu melukai perasaan seseorang. Dan kamu juga harus ingat, orang yang suka melukai, sejatinya juga memiliki luka." tukasnya lembut.

Pelukannya mulai melonggar, Aza menatap mata tajam El. Tangannya terulur untuk mengusap lembut air mata yang menetes di pipi cowok itu. Tubuh El terdiam di tempat, mendapati perlakuan manis dari Aza.

"Kenapa kamu baik sekali, Za? Kini, rasa bersalah itu kembali menyerangku. Aku ngga tau, seberapa kecewanya kamu saat tau kalau aku hanya menjadikanmu sebagai barang taruhan!" gumamnya dalam hati. Air matanya kembali lolos, dan hal itu mengejutkan Aza.

"El? Kamu nangis lagi? Udah dong, masa ketua geng cengeng? Ngga malu sama Sheera atau temen-temen kamu? Kalau mereka tau, kamu udah diketawain, loh!" wajah El langsung berubah dingin dan datar.

"Kamu ngejek?" tukasnya dingin.

Aza hanya tersenyum geli mendengar hal itu. "Bukan ngejek, tapi ngasih tau!"

--

FUERZA BESAR
Anda, Adit eek, Asep gigolo, Iyan, Pinokio, Raka, Satrianjing, ..... 199+

Satrianjing | 17.48

Nanti jadi bos?

Adit eek | 17.48

ElanoWhere stories live. Discover now